Salafi adalah orang-orang yang mengikuti generasi salaf, yakni jalan yang ditempuh oleh para sahabat, tabiin dan tabi’ut tabiin. Jadi seluruh orang islam itu adalah salafi. Jika ada yang bukan salafi, maka patut dipertanyakan apakah shalatnya sama?
Hanya saja, hari ini, salafi itu tak lebih dari segolongan orang yang ta’asub dan memakai kedok atas nama salafi untuk menyerang kaum muslimin yang tidak sepemahaman dengan mereka. Mereka tidak mau ikut kumpul-kumpul dengan syaikh atau ustadz diluar yang direkomendasikan oleh ustadz-ustadz mereka.
Mereka gambang sekali menyalahkan kaum muslimin yang sama-sama pendakwah, tapi lemah lembut terhadap pemimpin yang menjegal dakwah.
Aswaja adalah ahlus sunnah wal jamaah. Semua orang islam adalah ahlus sunnah wal jamaah selama dia perpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah. Hanya saja ada sekelompok orang yang egois dalam mendefinisikan aswaja. Bagi mereka, aswaja itu hanya kaum muslimin yang berfiqih syafi’I, beraqidah asy-ari dan maturidy dan bertasawuf Imam Gazali. Selain itu, bukan aswaja.
Orang “aswaja” juga haram ikut kajian diluar kyai-kyai mereka dan haram membaca kitab-kitab karangan ulama yang mereka klaim sebagai ulama wahabi-salafi.
Bagaimana dengan kita? Kita tidak peduli dengan istilah salafi dan aswaja. Kita hanya peduli untuk tetap berpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah, tanpa pernah ta’asub atau fanatik terhadap bendera, organisasi dan lain sebagainya. Bagi kita, semua ummat muslimin adalah saudara.
No comments:
Post a Comment