Kadang lucu ketika melihat orang-orang yang membenci sesuatu
tetapi secara tidak langsung mempromosikan apa yang dia benci itu ke khalayak
ramai. Lho, kok bisa?
Coba kita perhatikan ketika ada sebuah web atau blog yang
memuat berita yang menjengkelkan kita, kemudian tiba-tiba kita mengklik bagikan
ke facebook. Kemudian kita membubuhi status kita,”web/blog ini emang
benar-benar keterlaluan. Masa berita hoax aja dimuat. Dasar! Bisa ditebak dong,
orang-orang akan penasaran dan ramai-ramai mengklik tautan yang kita bagikan.
Saya sendiri punya pengalaman yang sama persis. Ceritanya di
salah satu website islam terbesar di tanah air –saya nggak mau menyebutkan nama
websitenya demi nama baik media tersebut- memuat tentang salah satu film Hollywood
yang diberitakan banyak adegan vulgar dan penuh dengan kekerasan. Katanya film
tersebut menceritakan seorang lelaki yang abnormal, menyukai aktifitas seks
yang menyimpang dengan melakukan kekerasan terhadap pasangannya. Anehnya pasangannya
itu “ridho” karena udah terlanjur cinta. Eh, kok saya jadi ngelantur ke review
film ya.
Ok, kembali ke laptop. Intinya saya juga nggak mau nyebutin
judul film tersebut. Khawatir saya termasuk orang yang “promosi tidak langsung”
sehingga membuat anda semua langsung mencari film tersebut di web download film
atau you tube. Ujung-ujungnya saya juga ikut ketiban dosa dengan anda menonton
adegan-adegan syur tersebut.
Dan, fatalnya, media islam tersebut memberitakan bahwa
pemain film yang ada di film tersebut –saya juga nggak mau menyebutkan nama
pemainnya, karena takut anda mencarinya di google dan menemukan link, si doski
pernah main di film apa aja,-dia melarang anggota keluarganya untuk menonton
film yang dia sendiri menjadi pemeran utamanya.
Nah bisa ditebak, saya jadi penasaran dan langsung mencari
film tersebut. Dan –astaghfirullah- saya tidak akan mengulangi menonton untuk
yang kedua kalinya. Karena saya sudah menontonnya sampai tamat. Hehe.
Ala kuli hal, saya harap media islam tidak usah memberitakan
berita-berita yang kurang atau tidak penting. Atau bisa menjerumuskan
pembacanya. Atau akan membangkitkan rasa penasaran pembacanya. Karena pembaca
bukan malaikat. Oke?
Kemudian contoh yang lain, di masa awal tahun millennium dulu
sempet heboh buku “aku bangga jadi anak PKI”. Dan justru buku yang ditulis oleh
anak mantan aktifis PKI itu laku berat setelah MA melarangnya dari peredaran. Nah
lho, justru best seller ketika dilarang. MA yang mempromosikan.
Kasus yang urgent lagi, dan ini saya sangat-sangat
mensyukurinya. Paska tragedy 11 september yang menghancurkan gedung kembar WTC,
amerika Serikat sesumbar untuk memerangi teroris islam. Dan bagai gelombang
tsunami, orang-orang ramai memperbincangkan islam dan al-Quran yang mereka
klaim sebagai buku motivasi dari aksi kekerasan dalam islam. Islamophobia pun
melanda seluruh penjuru amerika dan eropa.
Tapi selain itu, justru banyak orang-orang yang penasaran
terhadap ajaran islam terkhusus al-Quran. Benarkah islam itu mengajarkan
teroris? Mereka bersikap objektif. Dan bisa ditebak, toko-toko buku di amerika
dan eropa menjual al-quran terjemah dan laku keras. Bahkan selama beberapa
tahun dilaporkan Amazon mendapat pesanan al-Quran secara bertubi-tubi. Maka,
aku perlu bilang, BIG WOW!! Ini adalah makar Alloh yang mengalahkan para musuh
agama-Nya. Maka siapakah yang hebat makarnya?
No comments:
Post a Comment