27 Mar 2017

Bersyukurlah, Niscaya Bahagia

Banyak sekali orang yang mencari kebahagiaan. Hanya saja salah atau tersesat dalam pencariannya, sebagian orang ada yang masih bingung bagaimana sesungguhnya kebahagiaan itu ada. Cobalah kita renungkan

Waktu ramai ingin merasakan  ketenangan.

Waktu tenang kita merasakan kesepian dan ingin keramaina.

Ketika masih bujang kita ingin menikah.

Ketika sudah menikah mengeluh belum punya anak.

Setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya hidup dan pendidikan.
Ternyata sesuatu itu tanpak indah karena hal itu belum kita miliki.

Jika kita sudah memilikinya, maka kita berpaling untuk melihat yang lebih dari itu. Untuk mendapatkan yang lebih dari apa yang kita raih.

Kebahagiaan tidak akan pernah kita rasakan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum kita punya, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki.
Memang benar apa kata pepatah, rumput tetangga lebih hijau. kita selalu melihat orang lain yang menurut kita beruntung daripada kita.

kita merasa iri dengan orang yang kaya. tapi bisa saja kita tidak pernah tahu bahwa banyak orang kaya yang banyak tagihan ini dan itu. Mengidap penyakit ini dan itu. sehingga makan tidak enak dan tidur juga tidak nyenyak.

Kita merasa iri terhadap orang yang lebih tenar atau terkenal. tapi siapa yang tahu dibalik ketenarannya itu dia tidak mempunyai ketenangan. bisa jadi ia frustasi karena selalu dikejar-kejar penggemar dan pencari berita infotaiment . bahkan kehidupan pribadinya pun menjadi santapan publik dan menjadi gosip. sedikit-sedikit menjadi bahan gosip.

kita harus merubah pola pikir kita sehingga pikiran kita menjadi luas dan tidak berpandangan sempit.

Mungkinkah selembar daun yang kecil bisa menutupi dunia yang luas ini? Jangankan menutupi dunia, menutupi telapak tangan saja sangat sulit.
Tapi jika seandainya daun kecil itu menempel di mata kita, maka akan tertutuplah bumi dengan daun tersebut.

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk. Sekecil apa pun pikiran buruk itu, maka kita akan melihat keburukan di semua hal yang kita lihat dan pada semua hal yang kita alami. Ketika hujan turun, maka kita menggerutu karena becek dan cuaca dingin. Jika panas tiba, maka kita menggerutu karena gerah dan udara yang berdebu. Ketika kita belum mendapat jodoh kita menggerutu dan selalu bertanya-tanya, kapan kita mendapatkan pasangan hidup. Tapi tidak sedikit yang setelah menikah justru mengeluhkan pasangan hidupnya dan merasa tersiksa karena selalu melihat kekurangan demi kekurangan yang ada pada pasangan hidupnya.

Oleh karena itu, bersyukurlah atas kesempatan hidup yang masih kita miliki. Kita masih bisa bernafas sampai sekarang. Bersyukur dengan keluarga yang masih kita punya. Bersyukurlah atas segala hal dan terus berlomba dalam kebaikan.

Dengan bersyukur, yakinlah bahwa Alloh akan menambah nikmat dan keberkahan kepada kita, sebagai balasan dari sikap syukur kita.

Maka pantas jika Alloh  berfirman di dalam Quran surat Ibrohim ayat 7

Dan ingatlah ketika Robb kalian memaklumkan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada kalian, dan jika kalian mengingkari nikmatKu, sungguh adzab-Ku amat berat.

Letak kebahagiaan kita ada di dalam rasa syukur kita. Kebahagiaan tidak akan datang selama kita selalu melihat apa yang belum kita punya.


Semoga bermanfaat.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment