Banyak sekali orang yang mencari kebahagiaan. Hanya saja
salah atau tersesat dalam pencariannya, sebagian orang ada yang masih bingung bagaimana
sesungguhnya kebahagiaan itu ada. Cobalah kita renungkan
Waktu ramai ingin merasakan ketenangan.
Waktu ramai ingin merasakan ketenangan.
Waktu tenang
kita merasakan kesepian dan ingin keramaina.
Ketika masih
bujang kita ingin menikah.
Ketika sudah
menikah mengeluh belum punya anak.
Setelah punya
anak mengeluh betapa beratnya biaya hidup dan pendidikan.
Ternyata sesuatu
itu tanpak indah karena hal itu belum kita miliki.
Jika kita sudah memilikinya, maka kita
berpaling untuk melihat yang lebih dari itu. Untuk mendapatkan yang lebih dari
apa yang kita raih.
Kebahagiaan
tidak akan pernah kita rasakan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang
belum kita punya, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki.
Memang benar
apa kata pepatah, rumput tetangga lebih hijau. kita selalu melihat orang lain
yang menurut kita beruntung daripada kita.
kita merasa
iri dengan orang yang kaya. tapi bisa saja kita tidak pernah tahu bahwa banyak
orang kaya yang banyak tagihan ini dan itu. Mengidap penyakit ini dan itu.
sehingga makan tidak enak dan tidur juga tidak nyenyak.
Kita merasa
iri terhadap orang yang lebih tenar atau terkenal. tapi siapa yang tahu dibalik
ketenarannya itu dia tidak mempunyai ketenangan. bisa jadi ia frustasi karena
selalu dikejar-kejar penggemar dan pencari berita infotaiment . bahkan
kehidupan pribadinya pun menjadi santapan publik dan menjadi gosip.
sedikit-sedikit menjadi bahan gosip.
kita harus
merubah pola pikir kita sehingga pikiran kita menjadi luas dan tidak
berpandangan sempit.
Mungkinkah
selembar daun yang kecil bisa menutupi dunia yang luas ini? Jangankan menutupi
dunia, menutupi telapak tangan saja sangat sulit.
Tapi jika
seandainya daun kecil itu menempel di mata kita, maka akan tertutuplah bumi
dengan daun tersebut.
Begitu juga
bila hati ditutupi pikiran buruk. Sekecil apa pun pikiran buruk itu, maka kita
akan melihat keburukan di semua hal yang kita lihat dan pada semua hal yang
kita alami. Ketika hujan turun, maka kita menggerutu karena becek dan cuaca
dingin. Jika panas tiba, maka kita menggerutu karena gerah dan udara yang
berdebu. Ketika kita belum mendapat jodoh kita menggerutu dan selalu bertanya-tanya,
kapan kita mendapatkan pasangan hidup. Tapi tidak sedikit yang setelah menikah
justru mengeluhkan pasangan hidupnya dan merasa tersiksa karena selalu melihat
kekurangan demi kekurangan yang ada pada pasangan hidupnya.
Oleh karena
itu, bersyukurlah atas kesempatan hidup yang masih kita miliki. Kita masih bisa
bernafas sampai sekarang. Bersyukur dengan keluarga yang masih kita punya. Bersyukurlah
atas segala hal dan terus berlomba dalam kebaikan.
Dengan bersyukur,
yakinlah bahwa Alloh akan menambah nikmat dan keberkahan kepada kita, sebagai
balasan dari sikap syukur kita.
Maka pantas jika Alloh berfirman di dalam
Quran surat Ibrohim ayat 7
Dan ingatlah ketika Robb kalian memaklumkan, “Sesungguhnya jika
kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada kalian, dan jika
kalian mengingkari nikmatKu, sungguh adzab-Ku amat berat.
Letak kebahagiaan kita ada di
dalam rasa syukur kita. Kebahagiaan tidak
akan datang selama kita selalu melihat apa yang belum kita punya.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment