Pendengar yang dirahmati Alloh /
banyak ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang infak// ditambah dengan
hadits Rasulullah
yang memotivasi dan
mendorong ummatnya untuk gemar berinfak//
Seberapa penting posisi infak di dalam ajaran islam?//
pendengar yang budiman/ dengan infak seorang muslim bisa dilihat sejauh mana
bukti keimanan yang ia akui// karena infak adalah barometer kuatnya keimanan
seorang muslim//
Bahkan pendengar/ di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
al-Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan bahwa malaikat mendoakan kejelekan untuk
orang yang bakhil mengeluarkan hartanya//
Hadits yang dimaksud diriwayatkan dari abu Hurairah
bahwa Rasulullah
pernah bersabda//
مَا مِنْ يَوْمٍ
يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا:
اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا
تَلَفًا.
Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya/
kecuali dua Malaikat turun kepadanya// Salah satu di antara keduanya berkata/
‘Ya Allah/ berikanlah ganti bagi orang
yang berinfak// Sedangkan yang lainnya berkata/‘Ya Allah/ hancurkanlah harta
orang yang kikir'//
Pendengar yang dirahmati Alloh / berinfak juga membuktikan bahwa kita tidak
terlena dengan segala hal yang ada di dunia// kita tidak terlena dengan
gemerlap dan kenikmatan dunia yang berwujud harta// karena bagaimana pun juga
pendengar/ semua harta yang kita miliki adalah bentuk ujian diantara
ujian-ujian yang diberikan Alloh
kepada para
hambanya//
Tentunya pendengar/ kita ingin kita lulus dari ujian harta
ini// sebagaimana ingin lulusnya anak sekolah dari Ujian Akhir sekolah mereka//
Selain hadits yang kita simak bersama/ ada juga hadits yang
lainnya yang berkenaan tentang motivasi berinfak// hadits ini diriwayatkan oleh
Imam Muslim di dalam kitab sahihnya/ dan diterima dari Abu Hurairah
/ bahwa Rasulullah
bersabda//
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى : يَاابْنَ آدَمَ! أَنْفِقْ عَلَيْكَ
Allah Yang Mahasuci lagai Mahatinggi berfirman/ ‘Wahai anak
Adam!’/ berinfaklah/ niscaya Aku berinfak kepadamu//
Bayangkan pendengar/ melalui hadits qudsi yang barusan kita
simak/ Alloh
berjanji bahwa dia
akan berinfak kepada orang yang berinfak// tentunya infaq di sini adalah
kiasan// apa yang dimaksud Alloh
berinfak kepada
orang-orang yang berinfak?// maksudnya adalah bahwa Alloh
akan memberikan dan
melimpahkan rizki kepada kita sebagai bentuk balasan karena kita telah
berinfak// selain itu bisa juga bermakna bahwa Alloh
menurunkan keberkahan
di dalam harta yang kita miliki//
Imam An-Nawawi
berkata//“Firman Allah dalam hadits Qudsi yang berbunyi/ ‘Berinfaklah/ niscaya
Aku berinfak kepadamu/ adalah makna dari firman Allah dalam Al-Qur’an surat
Saba’ ayat 39//
4 !$tBur OçFø)xÿRr& `ÏiB &äóÓx« uqßgsù ¼çmàÿÎ=øä ( uqèdur çöyz úüÏ%κ§9$# ÇÌÒÈ
Dan apa saja yang kamu infakkan/ Allah akan menggantinya/ dan
Dialah pemberi rizki yang terbaik yang akan menggantinya//
Ayat ini mengandung anjuran untuk berinfak dalam berbagai
bentuk kebaikan/ serta berita gembira bahwa semua itu akan diganti atas karunia
Allah
/
Selain itu juga/ kita harus yakin bahwa infak adalah salah
satu pintu rizki diantara pintu-pintu rizki lainnya yang telah dijanjikan Alloh
// kita juga harus yakin bahwa dengan berinfak/ kita
mempunyai satu kunci rizki yang telah dijanjikan Alloh
//
Jangan sampai dengan berinfak kita takut miskin// karena
kenyataannya/ banyak yang merasa sayang untuk mengeluarkan infak karena merasa
infak mengurangi hartanya// Ini adalah salah satu perangkap setan yang sangat mudah
menggelincirkan seseorang kepada sikap kikir//
Alloh
berfirman di dalam
Quran surat al-Baqoroh ayat 268//
ß`»sÜø¤±9$# ãNä.ßÏèt tø)xÿø9$# Nà2ããBù'tur Ïä!$t±ósxÿø9$$Î/ ( ª!$#ur Nä.ßÏèt ZotÏÿøó¨B çm÷ZÏiB WxôÒsùur 3 ª!$#ur ììźur ÒOÎ=tæ ÇËÏÑÈ
Setan menjanjikan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan atau kikir/ sedang Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripadaNya dan karunia// Dan Allah Mahaluas karuniaNya lagi Maha
Mengetahui//
Dalam menafsirkan ayat yang mulia ini/ Ibnu Abbas
mengatakan bahwa ayat
ini bermakna/ Dua hal dari Allah/ dua hal dari setan// apa yang dimaksud dua
hal dari Alloh
dan dua hal dari
setan?// maksudnya adalah/ Setan menakut-nakuti dengan kemiskinan// Setan membisiki
orang tersebut dengan bisikan yang terkesan masuk akal// setan membisiki bahwa
dia masih membutuhkan harta itu// dia dibayang-bayangi bagaimana susahnya
mencari harta//
Adapun yang dimaksud Dan dua hal dari Allah adalah// “Allah
menjanjikan untuk kita ampunan atas kemaksiatan yang telah kita lakukan dengan
infak yang kita keluarkan// selain itu Alloh
juga menjanjikan
keberkahan dan ganti dari rezeki yang kita keluarkan untuk infak//
Pendengar yang budiman/ kadang kita selalu hitung-hitungan
dengan matematika logika manusia// padahal matematika Alloh
beda dengan matematika
kita// jika kita mengeluarkan harta pada hakikatnya harta kita akan bertambah//
baik bertambah di dunia dengan bentuk harta yang berlipat/ maupun pahala di
akhirat yang tiada batas//
Memang secara fisik/ harta kita berkurang/ tapi kita tidak
pernah tahu apa yang akan disiapkan Alloh
sebagai balasan
terhadap kita//
Pendengar yang dirahmati Alloh
/ ada satu riwayat yang menceritakan bagaimana luasnya
karunia Alloh
/ dan betapa dekatnya keberkahan kepada orang-orang yang
selalu berinfak// Berikut ini kami ringkaskan satu bukti dalam masalah ini//
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Nabi
pernah menceritakan
sebuah kisah yang penuh ibroh di dalam salah satu sabdanya//
Rasulullah menceritakan bahwa pernah ada seorang lelaki yang
berdiri di tanah lapang/ tiba-tiba ia mendengar suara dari awan// ‘Siramilah
kebun si fulan!’//
Maka awan itu bergerak
dan menuangkan airnya di areal tanah yang penuh dengan batu-batu hitam// Di
sana ada aliran air yang menampung air tersebut// Lalu orang itu mengikuti ke
mana kira-kira air itu mengalir//
Tak berapa lama Tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki yang
berdiri di kebunnya// Ia mendorong air tersebut dengan sekopnya ke dalam
kebunnya// Kemudian orang itu bertanya
kepada pemilik kebun/ ‘Wahai hamba Allah!/ siapa namamu ?/ Ia menjawab/‘Fulan’/
yakni nama yang didengar di awan//
pemilik kebun itu balik bertanya/
‘Wahai hamba Allah!/ kenapa engkau menanyakan namaku ?/ orang itu menjawab/
‘Sesungguhnya aku mendengar suara di awan yang menurunkan air ini/ Suara itu
berkata/ ‘Siramilah kebun si fulan!/Dan itu adalah namamu// Apa sesungguhnya
yang engkau lakukan ?//
Ia menjawab/ Jika itu yang engkau tanyakan/ maka sesungguhnya
aku biasa menghitung keuntungan yang didapat dari kebun ini/ laluku
mengeluarkan sepertiganya untuk sedekah/ sepertiganya aku gunakan untuk makan
keluargaku/ sepertiganya aku gunakan untuk menanam kembali//
Imam An-Nawawi berkata mengatakan di dalam penjelasannya
bahwa Hadits itu menjelaskan tentang keutamaan bersedekah dan berbuat baik
kepada orang-orang miskin// Juga keutamaan seseorang yang makan dari hasil
kerjanya sendiri/ termasuk keutamaan memberi nafkah kepada keluarga//
Pendengar/ dari paparan yang telah kita simak bersama/ sudah
selayaknya kita menganggap penting arti infak bagi kemaslahatan kehidupan
kita// karena sejatinya rezeki yang ada pada kita adalah titipan Alloh
yang harus ditunaikan
haknya// salah satu hak harta tersebut adalah mengeluarkan sebagiannya untuk
berinfak//
Demikian pendengar/ semoga pembahasan kita kali ini memberi
kita pencerahan dan pengetahuan// sampai jumpa di edisi mendatang//
Wassalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh//

No comments:
Post a Comment