Berpura-puralah
Kepura-puraan selalu berkonotasi dengan kemunafikan. Orang
yang penuh kepura-puraan selalu diidentikan dengan orang yang penuh intrik,
licik dan menipu. Orang yang berpura-pura tidak akan menampakan wajah aslinya.
Bagaimana mungkin ia menampakan karaketer aslinya sementara ia selalu
bersembunyi dibalik topeng yang menipu?
Tapi benarkah pura-pura itu selalu berkonotasi dengan
hal-hal yang jelek? Ternyata tidak. Ketika anda merasa sedih berpura-puralah
untuk ceria di hadapan teman-teman anda. Jangan kau rusak suasana yang penuh
kebahagiaan itu dengan kemurungan wajah anda yang akan memberi aura gelap untuk
sekitar anda.
Ketika anda merasa jengkel dan marah, berpura-puralah seakan
tidak terjadi apa-apa. Alih-alih menahan dirinya, banyak orang yang tidak bisa
mengontrol dirinya dan mulai mengeluarkan sumpah serapah dan cacian karena
kebenciannya. Boleh saja kita benci dan marah, tapi jangan kau tampakan
kebencianmu dengan kentara. Baik lewat roman muka maupun kata-kata.
Ketika masalah demi masalah menumpuk dan menekan anda,
bearpura-puralah bahwa masalah itu tidak ada dan tidak bisa mengendalikan hidup
anda. Saya merasa terkesan dengan metode teman saya. Ia mengatakan, ketika ia
merasa pusing dan stress dengan masalahanya, ia akan melakukan metode ‘aneh’.
Kenapa dibilang aneh? Bagaimana tidak aneh, ia menganggap masalah layaknya
benda kasat mata yang bisa disimpan untuk sementara waktu. Teman saya itu
mencontohkan, ketika pikirannya mumet ia akan membayangkan bahwa jaring-jaring
hitam bernama “masalah” sedang menyelimuti seluruh kepalanya. Kemudian ia akan
mengangkat tangannya dan seolah-olah merobek semua jaring-jaring hitam itu dan
mengepalkan tangannya. Meremas-remasnya dan memasukkan “jaring-jaring hitam
yang sudah menggulung di tangannya” ke saku kemejanya. Dan ia mulai fokus
kembali. Hmm, ternyata memang sugesti bisa menjadi alternatif yang imajinatif.
Ketika engkau merasa miskin dan serba kekurangan,
berpura-puralah bahwa anda kaya. Hal ini akan menjauhkan anda dari
meminta-minta terhadap belas kasih orang lain. Alih-alih mengemis perhatian dan
empati, engkau akan berusaha keras untuk bisa bangkit dari kemiskinanmu.
No comments:
Post a Comment