25 Aug 2014

The best of communication Membangun kesadaran bersosialisasi dan master komunikasi


Alhamdulillah, yang patut pertama kalinya hanya pujian kepada-Nya. Hanya Dia yang telah member sejuta nikmat dan asa yang tak pernah bias saya menghitungnya.
Teriring salawat dan salam kepada baginda tercinta rasulullah SAW. Dengan risalahnya maka aku mengenal cinta dan rindu yang tak pernah berlalu.
******
Teruntuk bapak ,emak, adik-adikku tercinta
Tak lupa kepada sahabat-sahabatku K3AS DAN GREATAS (asy-syifa boarding school) dan sahabat-sahabat ABQI yang saya cintai karena allah.
Juga kepada guru-guruku yang tak mungkin aku sebutkan satu persatu. Terimakasih akan selalu kuhaturkan atas samudera ilmu yang telah kau curahkan
Semoga apa yang kita harapkan dan citakan akan segera kita tuai


HUSNI EL MUBARACK
Tasikmalaya, 2 ramadhan 1435 H
PENTINGNYA KOMUNIKASI
KOMUNIKASI adalah sebuha interaksi dan hubungan yang menuntut adanya kesadaran dalam ememnuhi tujuan dari komunikasi itu sendiri. Kenapa disini saya berani membahas masalah komunikasi? Karena bagaiman pun juga kita adalah makhluk social dan mau tidak mau kita membutuhkan komunikasi yang sehat dan jelas tujuan.
Disadari atau tidak, banyak orang yang merasa sukses dalam berkomunikasi  dan berelasi tapi nyatanya ia belum secara sempurna memenuhi kebutuhan komunikasi tersebut.
Asal tahu saja—berdasar pengalaman kehidupan saya di pesantren—komunikasi mencakup tiga dimensi .
a. komunikasi terhadap diri sendiri atau self communication
b. komunikasi terhadap tuhan  atau communication to god
c. komunikasi terhadap sesama atau communications to other.
Dan yang selama ini kita sadari bahwa kita –kebanyakan kita—berkomunikasi tidak sesempurna yang saya sebutkan dari tiga element tadi. Ada yang sukses dalam berkomunikasi terhadap tuhan, tapi ia gagal berkomunikasi terhadap sesamanya. Adalagi yang sukses membangun komunikasi dan relasi dengan sesama tapi dia melupakan eksistensi tuhan dan jarang atau munkin tak pernah berkomunikasi dengan tuhannya.
Ada juga jenis komunikasi yang paling urgent, yaitu self communication. Dari self communication ini kita akan menemukan tekad dan motifasi kuat dari dalam diri kita. Dan itu tergantung bagaimana kita menyikapi setiap apa yang kita hadapi dalam hidup kita.
Self communication terbentuk bukan dengan sendirinya, melainkan juga membutuhkan pengaruh eksternal untuk menjadi stimulus bagi motivasi dari dalam diri. Kita analogikan dengan tanaman. Tentunya kita tahu, bahwa tanaman membutuhkan air dan pupuk yang cukup untuk bias berkembang dan tumbuh dengan baik. Begitu juga dengan kita, kita butuh stimulus dan pembntuk kepribadian dari luar diri kita. Eksternal stimulation.
Nah…supaya kita bias membangun self communication dengan baik dan menghasilkan spirit dan tekad kuat yang berkesinambungan maka dibuthkan stimulus-stimulus dari luar diri kita. Diantaranya;
a.   Teman dan pergaulan
Kita adalah makhluk social yang tak dipungkiri membutuhkan interaksi dan komunikasi satu sama lainnya dalam menjalani kehidupan. Maka muncullah istilah-istilah yang bersangkut paut dentgan komunikasi social dan interaksinya seperti tetangga, saudara, teman sejawat dan sebagainya. Nah, dengan hidup bersosial kita berarti menjalani komuniaksi dengan sesama. Dan sudah barang tentu itu mempengaruhi kepribafian kita juga. Pengaruh pergaulan yang paling kuat adalah pergaulan dalam pertemanan. Dengan berteman kita adalah sebuah cermin bagi teman yang lainnya. Dengan persahabatan, kita adalah wadah dari teman yang lainnya.
Kenapa saya mengutarakan hal ini? Kenapa pertemanan harus diletakan pada point pertama di makalah saya ini? Karena saya telah membuktikan hal ini dalam kehidupan saya dan saya telah merasakan efeknya bagi self communication diri saya sendiri.
Dulu saya adalah seorang yang sangat pemalu dan tak pernah merasa percaya diri. Saya tak berani tampil di depan umum. Saya akan canggung untuk memulai pembicaraan dengan orang yang masih asing bagi saya. Saya lwebih memilih menyendiri dari pada bergaul. Saya benar-benar  frustasi dengan kondisi saya dan saya merasa saya menjadi manusia yang tak berguna sama sekali.
Dari zaman SD dulu saya sudah sering di bully sama teman-teman bermain saya. Dan saya kira mereka berani bully dan semakin intens ngerjain saya karena sikap saya yang pendiam dan terkesan nrimo. Maka jadilah saya seorang anak minder yang selalu menghindar dari pergaulan.
Tempat favorite saya kala itu adalah tempat-tempat yang jarang dikunjungi orang; taman, perpustakaan, lab, dan WC—ha…ha…bercanda ding..!!--.
Itu terjadi hingga saya lulus dari SMP.
Setelah itu saya melanjutkan ke pesantren dan melanjutkan sekolahku disana. Dan saya masuk pesantren atas kermauan saya sendiri, bukan atas kemauan diri saya sendiri.
Dari sanalah saya menemukan perubahan dalam hidup saya. Saya menemukan atmosfer yang berbeda dari cara bergaul dan bersikap. Saya menemukan kultur yang berbeda dengan kehidupan saya sebelumnya. Saya menemukan kehidupan yang lebih bermakna dari kehidupan yang sebelumnya.
Awal mula saya mengenal organisasi adalah dari pesantren itu sendiri. Saya aktif dibeberapa ekstrakulikuler seperti ; teater,madding,pramuka,dan organisasi kesantrian dari dunia pesantren.
Itu semua terjadi bukan dengan sendirinya tetapi melainkan karena dukungan teman-teman yang selalu memotivasi saya dan selalu membuat saya bisa bertahan disetiap keadaan saya tak menemukan lagi kata-kata bully yang membuat saya menjadi down.
Dan lambat laun rasa minder dan rendah diri itu perlahan menguap tanpa sisa.
Sebenarnya gak juga sih, karena saya masih punya sisi kepribadian yang tak jauh berbeda dengan dulu tapi setidaknya saya bisa berubah dengan adanya teman-teman saya. 
Pertemanan punya pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Baik buruknya kepribadian seseorang bisa di;ihat dari teman-temannya. Karena teman adalah cermin dari tingkah polah kehidupan seseorang. Walaupun tidak mutlak begitu, tapi setidaknya seorantg teman punya pengaruh yang dominan untuk bisa membentuk karakter teman atau rekan-rekannya. Maka maulailah bentuk  kepribadian kita dengan pertemanan yang baik. Milih teman itu harus, tapi pilih-pilih teman itu tak mesti harus.
b.   Didikan
Didikan sangat mempengaruhi  kepribadian seseorang dan pola setiap orang dalam pergaulan tersebut.
Didikan didapatkan seseorang dari lingkungan keluarga,sekolah/kampus,organisasi dan lain-lainnya.
Sudah berang tentu pendidikan bisa mempengaruhi semua sendi kehidupan seseorang dari mulai gaya hidup, gaya bertutur, gaya bersikap bahkan cara pandang seseorang dalam menyikapi kehidupan dalam artian sisi ideologi seseorang.
Nah, gimana caranya supaya pendidikan mampu menjadikan pribadi yang baik.
Nah, kita harus pandai-pandai memilih subjek pendidikan itu sendiri.
Adapun pendidikan yang terbaik adalah pendidikan yang mampu mencetak pribadi yang mumpuni dalam membangun agama Negaranya dan itu bisa kita dapatkan dengan konsep pendidikan Qur’ani yang berorientasi pendidikan ala Rosulullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam.
Lagi lagi itu saya dapatkan dari pesantren. Karena yang saya tahu pendidikan pesantren adalah pendidikan yang terbaik yang pernah saya temukan. Walaupun ini bukanlah suatu kemutlakan karena saya menemukan giro keislaman  berkembang disekolah-sekolah umum dengan adanya Rohis (Rohani Siswa) sebuah organisasi keislaman yang berkembang disekolah menengah adalagi LDK (lembaga dakwah kampus) yang turut mewarnai perkembangan giro islam dikampus-kampus dari Dekade tahun 90. Coba kita lihat sekarang bagaimana lembaga pendidikan kita –khususnya di Indonesia dan umumnya di dunia-bukanlah sebagai tempat untuk mencetak pribadi yang kita harapan. Karena lembaga pendidikan sekarang ini tak lebih dan tak kurang hanyalah sebagai pentransfer ilmu dan teori tok. Sementara kepribadian dan mental terabaikan dan tak punya tempat sama sekali.
c.   Media Masa
Dijaman globalisasi informasi sudah menjadi kebutuhan poko bagi setiap insane. Kejadian yang terjadi diujung barat sana bisa diketahui secara sekejap diujung timur benarlah kata pepatah didunia tak selebar daun kelor.
Terlepas dari itu dengan globalisasi tersebut mau tidak mau kita harus mengikutinya. Namun tentunya dengan konsekuensi yang tidak main. Karena dampak globalisasi –selain mempunyai dampak positive juga punya dampak negative.
Salah satu contoh dperkembangan globalisasi dengan adanya perkembangan yang kesat di mass media.
Dengan mass media ini kita seakan-akan terbius dan terhipnotis dengan kehadirannya selain memberikan informasi mass media juga punya eksistensi yang lain dan lebih dasyat. Coba kita lihat dari mulai fashion makanan potongan rambut cara berjalan cara berpakaian cara bertingkah laku semua sudah dikontaminasi dengan budaya-budaya luar yang jauh dari adat ketimuran.
Apalagi yang mempengaruhi semua itu selain mass media. Setiap hari kita disuguhi dan dijejali dengan berita-berita info-info sa­­­­­mpah dan terkesan hedonis.
Setiap harinya gosip-gosip gaya hidup artis yang gelamor menghiasi halaman-halaman muka majalah Koran dan tayangan televisi. Dan semua itu menggiring anak muda kita supaya bisa mencicipi keindahan semu.
Media massa adalah alat yang paling ampuh untuk menjadi agen perubahan besar. Dengannya kita bisa merasakan kehebatannya, dan itu sudah merambah ke berbagai bidang.
Maka kita dituntut untuk selektif dan cerdas dalam bermass media. Karena jika kita tidak selektif, siap-siap untuk ikut pada pusaran  pertarungan budaya yang akan menggelincirkan kita. Asal tahu aja, dengan adanya mass media, karakter dan mindset kita bisa disetting sesuai kepentingan yang punya kepentingan di media itu sendiri.
Itulah kenapa di banyak pesanren suka dilarang akses media semacam internet—termasuk social media, televisi dan Koran­­-- karena pengaruh media yang begitu kentara.
Walupun begitu sebenarnya kita bias menyikapi hal ini dengan bijak. Caranya, dengan menyaring setiap informasi dan apa pun itu yang bersumber dari media. Ambillah sisi positive dan jangan sampai malah terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.
Dampak positive dari adanya mass media adalah semakin majunya informasi dan komunikasi dalam interaksi umat manusia. Sesuatu hal yang dulu dianggap mustahil kini telah terjadi di dunia nyata. Manusia telah mampu menembus luar angkasa dan memperoleh detail dan informasi alam semesta deangan kecanggihan teknologinya.
Komunikasi dan informasi semakin maju dan cepat sesuai dengan naluri manusia-manusia metropolitan yang menuntut adanya akselerasi dalam segala hal. Kejadian yang berlangsung di ujung barat dunia bias dilihat secara langsung di ujung timur lainnya.
Jika dulu kita biasanya menunggu berminggu-minggu atau bahkan mungkin berbulan-bulan unutk menunggu sampainya sepucuk surat, maka hal itu tak akan terulang lagi. Beberapa detik saja orang bias mengirim pesan lewar surel atau socmed.bahkan tatap muka langsung dengan media whats app dan 3G.
Sudah sepatutnya hal ini menjadi muhasabah kita semua; bahwa semua kemudahan itu pada dasarnya adalah anugerah dari tuhan yang patut kita syukuri dengan pemanfaatan yang sebaik-baiknya.
Kreatif berpikir,
Berpikir kreatif
 Kreatif adalah hal yang membuat sesorang bertahan dan mampu membuat terobosan di atas kemustahilah. Berpikir untuk berkreasi, mencipta, mengkaji dan mendalami objek sehingga menghasilkan kemanfaatan dan pengaruh yang baik. Bahkan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk sesame. Naluri kreatif akan mengalir dari orang yag selalu berfikir kreatif.
Dari sana mungkin dasar oemikiran kreatif dan emnjadi pribadi yang selalu kreatif dalam menghadapi segala kemungkinan.
Saya jadi teringat nasihat ustaz saiful, guru TOT (training for trainer) saya selama kuliah di ABQI. Dia pernah berkata.” ciri orang hidup adalah kemampuannya berpikir, dan tak akan pernah berpikir lebih jauh kecuali orang-orang yang kreatif. Maka jadilah kamu orang yang kreatif dan menjadikan seegala sesuatunya lebih berarti.
Ustazku pernah mengisahkan kisah Abdurrahman bin auf. Konon Abdurrahman bina auf kketika hijrah ke madinah bertanya di mana letak pasar. Maka sahabatnya menunjukan letak pasar. Keesokan harinya Abdurrahman bin auf mulai berdagang di pasar yang ditunjukan dan dia kembali mereguk banyak keuntungan dari hasil dagangannya.
Kenapa saya mencontohkan Abdurrahman bin auf dalam bagian ini? Karena saya ingin memberikan ilustrasi nyata dari sahabat rasullullah yang keratif dan pandai mencari momentum.
Momentum dan kesempatan adalah emas yang sangat berharga. Dan kreatifitas adalah ruh dari momentum itu sendiri.
Tentunya orangyang cerdas tidak akan kehilangan momentum di setiap langkahnya. Dalam artian, dia tidak akan pernah menyia-nyiakan setiap waktu ayng ia lalui tanpa diisi dengan hal-hal yang menuai manfaat baik bagi dirinya. Keluarganya, masyarakat dan bangsanya.
Cirri orang yang menggunakan momentum dengan baik adalah orang yang tak pernah merasa puas dengan apa yang ia dapat dan juga tidak menyesal dengan apa yang tidak ia dapatkan dari usahanya.
Dibalik semua itu sebenarnya orang –orang yang menggunakan momentum adalah orang yang memahami betul betapa mahalnya anugerah waktu itu. Bagaimana pun juga allah swt. Telah bersumpah dengan waktu dalam surah al asr.
Tentunya ada rahasia tersirat dari hal itu ; kenapa allah bersumpah dengan waktu?
Menurut para mufassirin ini dimaksudkan supaya manusia benar-benar mendapat peringatan dengan waktu itu. Hendakya waktu digunakan sebaik mungkin. Dan itu juga yang dijelaskan pada ayat-ayat selanjutnya dari surat tersebut. Bagaimana manusia yang rugi dan bagaimana pula manusia yang beruntung. Innal insaana lafi khusrin. Illaladzi na aamanu wa’amilus sholiahti watawaa shoubil haqqi watawa shoubishobri.
Jadi jelas sudah, rugi dan tidaknya kita ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi momentum kita.



PKL ABQI ANGKATAN-01;
THE BEST OF MENTALITY

Don’t judge the book by the cover. Mungkin diantara kita sudah gak asing lagi dengan pepatah bahasa inggris di atas ya. Secara, pepatah itu ngadung makna yang dalam banget bro.yup! jangan menilai sebuah bukku hanya dari covernya doing. Kalau dianalogikan secara umu jangan menilai sesuatu secara sepintas, saya kerucutkan lagi : jangan menilai orang dari tampilan luarnya doing.apalagi tampangnya , he…he…
Ternyata hal ini udah dibuktiin oleh para mahasiswa ABQI saat PKL (praktek kuliah lapangan)
Pastinya penasaran kan apa sih hubungan antara pepatah di atas dengan PKL-nya Mahasiswa-mahasiswa ABQI. Mau tahu? Simak yo paparannya di bawah ini sampe tuntas…tas..

Di penghujung tahun ajaran ini, sebelum para mahasiswa diwisuda ada tahapan pkl yang wajib diikutin oleh seluruh mahasiswa ABQI. Adapun bentuk pkl-nya yaitu nyebarin brosur ke masyarakat luas. Brosur yang disebarkan adalahbrosur penggalangan dan unutk program buka puasa bersama seratus anak yatim dan dhuafa sekota tasikmalaya di bulan ramadhan nanti. Ini merupakan program perdana ABQI-yang ceritanya- ingin ikut menebar charity to society.
“ sebenarnya tanpa menggalang dana ke lapangan pun kita sudah menganggarkna dana unutk hal itu. Cumin saya ingin mahasiswa ini bisa belajar hidup mandiri, kreatif dan solutif.” Terang ustadz saiful, instrukutur TOT (training of trainer) di kampus yang baru berdiri satu tahun kurang tersebut.
Nah…ternyata benar bro! dengan acara tersebut kita dilatih lebih mandiri, lebih bernyali alias bermental dan tentunya menjadi mahasiswa ABQI yang pintar bukan hanya di kelas doing,tapi juga di lapangan.
Nah, jadi kita tidak hanya menggalang dana thok, tapi lebih dari itu.intinya kita dituntut jadi mahasiswa yang lbih kreatif. (Jangan kreatif di waktu UTS doing—bawa-bawa contekan-- J ini benar-benar rekomendasi yang jahanam banget deh!)
Oke, kembali ke laptop (maaf mas tukul, aku menyatut slogan mas disini J).
Kami baru menyadari kebenaran pepatah bahasa inggris di atas dari tugas lapangan yang kami laksanakan.
Don’t judge a book by the cover.
Di lapangan kami menyebarkan brosur penggalangan dana untuk program perdana kami; santunan 100 anak yatim dalam acara buka puasa bersama.
Dalam penggalangan dana di lapangan tersebut biasanya kami liat-liat duu, pilih-pilih dulu sebelum beraksi. Apakah tampang target kita tipe orang laya atau orang miskin, orang cuek atau ramah,kaya atau miskin. Dan semua prediksi itu kami simpulakan dari tampilan luar termasuk wajah. Weleeh…
Tapi rupanya anggapan dan prediksi kami terpatahkan dan sama sekali tak beralasan ketika orang yang kami anggap yang tidak-tidak hanya dari tampangnya doing ternyata ramah luar biasa. Hiks…
MENTAL TINGKAT TINGGI
Nah, yang paling dominan dari PKL kita kali ini adalah bagaimana supaya kita bias mengupgarde mental kita. Mental positif maksudnya. Bukan mental tempe apalagi mental kerupuk. He..he..
Kok bias menyebarkan brosur dana meng-up grade mental? Yoi, karena kita akan menghadapi orang-orang dengan karakter dan sifat yang beragam. Bukan hanya orang-orang yang ramah tapi juga orang-orang yang jauh dari kata ramah. Dan ini dialami saya sendiri dalam tugas lapangan tersebut.
MENGULIK JURUS 5S+ T
Wah…rumus apa nih?
Tenang, ini bukan rumus kimia apalagi fisika. Ini adalah rumus jitu yang cocok kita terapkan ketika kita berinterkasi dengan orang-orang yang punya hubungan aktifitas jual beli atau marketing. Wabil khusus buat para sales-SPG, para agen, pedangan asongan-penjual produk atau bahkan yang punya kegiatan penggalangan dana seperti yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa ABQI.
Sebenarnya rumus ini saya dapatkan dari buku motivasi karya motivator local uga ibadurrahman dalam bukunya ***. Dan saya telah membuktikannya ketika PKL di perumahan-perumahan warga dalam rangka penyebaran brosur penggalangan dana.
Lalu apa sih 5S+T Itu?
5S=SENYUM, SALAM,SAPA, SOPAN, SANTUN +TAWAKAL
Masih bingung juga? Okey, saya akan menjelaskannya satu persatu.
Senyum
Pastikan kamu harus murah senyum-asal jangan senyum-senyum sendiri aja. J jiak kamu menjadi sales atau apa pun itu. Kamu dianjurkan untuk emberikan senyum lebar-senyum terbaikmu sejak kontak mata pertama kali dengan pelanggan. Atau beberapa meter sebelum anda yakin untuk memulai berbicara.
Tahu gak sih,senyuman itu punya kekuatan alia power untuk mempengaruhi ketertarika orang terhadap kita. Apalagi kalau gaya bicara dan getsur tubuh kita meyakinkan mereka dan membuat mereka terpesona.
Salam.
Jangan lupa untuk m,emulai pembicaraan dengan salam.pasti kita udah tahu kan salam itu merupakan ungakapa doa keselamatan. Jadi kita mendoakan keselamatan dan rahmat allah untuk orang tersebut/orang yang kita beri salam. Manusia mana coba yang kagak mau didoain. Kamu juga padtinya mau kan?
So pasti, karena biasanya orng yang kita kasih salam akan menjawab salam kita dalam artian membalas doa kebaikan kita kepadanya dengan doa yang serupa itu. Indah bukan?
Sapa
Nah… ini nih plus point supaya target kita tertarik denga apa yng kita sampaikan-promosikan-pasarkan. Sapalah mereka dengan sapaan yang halus dan sesuai dengan kondisi yang ada.
“selamat sore pak? Maaf, boleh ganggu waktunya sebentar?” begitu kira-kira sapaan sebelum memuali pembicaraan lebih lanjut.
Dan insya allah kekakuan akan segera cair dan kata-kata selanjutnya akan mengalir begitu saja. Jangan lupa unutk selalu mempertahankan senyum maut nan imutmu. J
Sopan dan santun
Yang terakhir ini yang paling penting dan urgent unutk diaplikasikan. Tidak hanya dalam kondisi tertentu tapi juga unutk semua kondisi. Tidak hanya untuk aklangan tertentu, tapi juga untuk semua kalangan.
Attitude is everything.
Sopan santun dan sikap adalah hal yang paling urgent dan sangan sensitive dalam kehidupan interaksi antar umat manusia.
Jagalah penampilan, ucapan, dan tingkah lakumu di hadapan komsumen. Jangan sampai gara-gara tingkahmu yang kagak tahu diri dan kelewatan mereka mengeluarkanmu secara tidak hormat dari rumah mereka.
Buatlah mereka terkesan dengan sikap kita yang menjungjung sopan santun dalam bersikap danberbicara.














Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment