Alhamdulillah,
yang patut pertama kalinya hanya pujian kepada-Nya. Hanya Dia yang telah member
sejuta nikmat dan asa yang tak pernah bias saya menghitungnya.
Teriring salawat
dan salam kepada baginda tercinta rasulullah SAW. Dengan risalahnya maka aku
mengenal cinta dan rindu yang tak pernah berlalu.
******
Teruntuk bapak
,emak, adik-adikku tercinta
Tak lupa kepada
sahabat-sahabatku K3AS DAN GREATAS (asy-syifa boarding school) dan
sahabat-sahabat ABQI yang saya cintai karena allah.
Juga kepada
guru-guruku yang tak mungkin aku sebutkan satu persatu. Terimakasih akan selalu
kuhaturkan atas samudera ilmu yang telah kau curahkan
Semoga apa yang
kita harapkan dan citakan akan segera kita tuai
HUSNI EL MUBARACK
Tasikmalaya, 2
ramadhan 1435 H
PENTINGNYA
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI adalah
sebuha interaksi dan hubungan yang menuntut adanya kesadaran dalam ememnuhi
tujuan dari komunikasi itu sendiri. Kenapa disini saya berani membahas masalah
komunikasi? Karena bagaiman pun juga kita adalah makhluk social dan mau tidak
mau kita membutuhkan komunikasi yang sehat dan jelas tujuan.
Disadari atau
tidak, banyak orang yang merasa sukses dalam berkomunikasi dan berelasi tapi nyatanya ia belum secara
sempurna memenuhi kebutuhan komunikasi tersebut.
Asal tahu
saja—berdasar pengalaman kehidupan saya di pesantren—komunikasi mencakup tiga
dimensi .
a. komunikasi
terhadap diri sendiri atau self communication
b. komunikasi
terhadap tuhan atau communication to god
c. komunikasi
terhadap sesama atau communications to other.
Dan yang selama
ini kita sadari bahwa kita –kebanyakan kita—berkomunikasi tidak sesempurna yang
saya sebutkan dari tiga element tadi. Ada yang sukses dalam berkomunikasi terhadap
tuhan, tapi ia gagal berkomunikasi terhadap sesamanya. Adalagi yang sukses
membangun komunikasi dan relasi dengan sesama tapi dia melupakan eksistensi
tuhan dan jarang atau munkin tak pernah berkomunikasi dengan tuhannya.
Ada juga jenis
komunikasi yang paling urgent, yaitu self communication. Dari self
communication ini kita akan menemukan tekad dan motifasi kuat dari dalam diri
kita. Dan itu tergantung bagaimana kita menyikapi setiap apa yang kita hadapi
dalam hidup kita.
Self
communication terbentuk bukan dengan sendirinya, melainkan juga membutuhkan
pengaruh eksternal untuk menjadi stimulus bagi motivasi dari dalam diri. Kita
analogikan dengan tanaman. Tentunya kita tahu, bahwa tanaman membutuhkan air
dan pupuk yang cukup untuk bias berkembang dan tumbuh dengan baik. Begitu juga
dengan kita, kita butuh stimulus dan pembntuk kepribadian dari luar diri kita.
Eksternal stimulation.
Nah…supaya kita
bias membangun self communication dengan baik dan menghasilkan spirit dan tekad
kuat yang berkesinambungan maka dibuthkan stimulus-stimulus dari luar diri
kita. Diantaranya;
a.
Teman dan pergaulan
Kita
adalah makhluk social yang tak dipungkiri membutuhkan interaksi dan komunikasi
satu sama lainnya dalam menjalani kehidupan. Maka muncullah istilah-istilah
yang bersangkut paut dentgan komunikasi social dan interaksinya seperti
tetangga, saudara, teman sejawat dan sebagainya. Nah, dengan hidup bersosial
kita berarti menjalani komuniaksi dengan sesama. Dan sudah barang tentu itu
mempengaruhi kepribafian kita juga. Pengaruh pergaulan yang paling kuat adalah
pergaulan dalam pertemanan. Dengan berteman kita adalah sebuah cermin bagi
teman yang lainnya. Dengan persahabatan, kita adalah wadah dari teman yang
lainnya.
Kenapa
saya mengutarakan hal ini? Kenapa pertemanan harus diletakan pada point pertama
di makalah saya ini? Karena saya telah membuktikan hal ini dalam kehidupan saya
dan saya telah merasakan efeknya bagi self communication diri saya sendiri.
Dulu
saya adalah seorang yang sangat pemalu dan tak pernah merasa percaya diri. Saya
tak berani tampil di depan umum. Saya akan canggung untuk memulai pembicaraan
dengan orang yang masih asing bagi saya. Saya lwebih memilih menyendiri dari
pada bergaul. Saya benar-benar frustasi
dengan kondisi saya dan saya merasa saya menjadi manusia yang tak berguna sama
sekali.
Dari
zaman SD dulu saya sudah sering di bully sama teman-teman bermain saya. Dan
saya kira mereka berani bully dan semakin intens ngerjain saya karena sikap
saya yang pendiam dan terkesan nrimo. Maka jadilah saya seorang anak minder
yang selalu menghindar dari pergaulan.
Tempat
favorite saya kala itu adalah tempat-tempat yang jarang dikunjungi orang;
taman, perpustakaan, lab, dan WC—ha…ha…bercanda ding..!!--.
Itu
terjadi hingga saya lulus dari SMP.
Setelah
itu saya melanjutkan ke pesantren dan melanjutkan sekolahku disana. Dan saya
masuk pesantren atas kermauan saya sendiri, bukan atas kemauan diri saya
sendiri.
Dari
sanalah saya menemukan perubahan dalam hidup saya. Saya menemukan atmosfer yang
berbeda dari cara bergaul dan bersikap. Saya menemukan kultur yang berbeda
dengan kehidupan saya sebelumnya. Saya menemukan kehidupan yang lebih bermakna
dari kehidupan yang sebelumnya.
Awal
mula saya mengenal organisasi adalah dari pesantren itu sendiri. Saya aktif
dibeberapa ekstrakulikuler seperti ; teater,madding,pramuka,dan organisasi
kesantrian dari dunia pesantren.
Itu
semua terjadi bukan dengan sendirinya tetapi melainkan karena dukungan
teman-teman yang selalu memotivasi saya dan selalu membuat saya bisa bertahan disetiap
keadaan saya tak menemukan lagi kata-kata bully yang membuat saya menjadi down.
Dan
lambat laun rasa minder dan rendah diri itu perlahan menguap tanpa sisa.
Sebenarnya
gak juga sih, karena saya masih punya sisi kepribadian yang tak jauh berbeda dengan
dulu tapi setidaknya saya bisa berubah dengan adanya teman-teman saya.
Pertemanan
punya pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Baik buruknya
kepribadian seseorang bisa di;ihat dari teman-temannya. Karena teman adalah
cermin dari tingkah polah kehidupan seseorang. Walaupun tidak mutlak begitu,
tapi setidaknya seorantg teman punya pengaruh yang dominan untuk bisa membentuk
karakter teman atau rekan-rekannya. Maka maulailah bentuk kepribadian kita dengan pertemanan yang baik.
Milih teman itu harus, tapi pilih-pilih teman itu tak mesti harus.
b.
Didikan
Didikan
sangat mempengaruhi kepribadian
seseorang dan pola setiap orang dalam pergaulan tersebut.
Didikan
didapatkan seseorang dari lingkungan keluarga,sekolah/kampus,organisasi dan lain-lainnya.
Sudah
berang tentu pendidikan bisa mempengaruhi semua sendi kehidupan seseorang dari
mulai gaya hidup, gaya bertutur, gaya bersikap bahkan cara pandang seseorang
dalam menyikapi kehidupan dalam artian sisi ideologi seseorang.
Nah,
gimana caranya supaya pendidikan mampu menjadikan pribadi yang baik.
Nah,
kita harus pandai-pandai memilih subjek pendidikan itu sendiri.
Adapun
pendidikan yang terbaik adalah pendidikan yang mampu mencetak pribadi yang
mumpuni dalam membangun agama Negaranya dan itu bisa kita dapatkan dengan
konsep pendidikan Qur’ani yang berorientasi pendidikan ala Rosulullah Shallahu
‘Alaihi Wassalam.
Lagi
lagi itu saya dapatkan dari pesantren. Karena yang saya tahu pendidikan
pesantren adalah pendidikan yang terbaik yang pernah saya temukan. Walaupun ini
bukanlah suatu kemutlakan karena saya menemukan giro keislaman berkembang disekolah-sekolah umum dengan
adanya Rohis (Rohani Siswa) sebuah organisasi keislaman yang berkembang
disekolah menengah adalagi LDK (lembaga dakwah kampus) yang turut mewarnai
perkembangan giro islam dikampus-kampus dari Dekade tahun 90. Coba kita lihat
sekarang bagaimana lembaga pendidikan kita –khususnya di Indonesia dan umumnya
di dunia-bukanlah sebagai tempat untuk mencetak pribadi yang kita harapan. Karena
lembaga pendidikan sekarang ini tak lebih dan tak kurang hanyalah sebagai
pentransfer ilmu dan teori tok. Sementara kepribadian dan mental terabaikan dan
tak punya tempat sama sekali.
c.
Media Masa
Dijaman
globalisasi informasi sudah menjadi kebutuhan poko bagi setiap insane. Kejadian
yang terjadi diujung barat sana bisa diketahui secara sekejap diujung timur
benarlah kata pepatah didunia tak selebar daun kelor.
Terlepas
dari itu dengan globalisasi tersebut mau tidak mau kita harus mengikutinya.
Namun tentunya dengan konsekuensi yang tidak main. Karena dampak globalisasi
–selain mempunyai dampak positive juga punya dampak negative.
Salah
satu contoh dperkembangan globalisasi dengan adanya perkembangan yang kesat di
mass media.
Dengan
mass media ini kita seakan-akan terbius dan terhipnotis dengan kehadirannya
selain memberikan informasi mass media juga punya eksistensi yang lain dan
lebih dasyat. Coba kita lihat dari mulai fashion makanan potongan rambut cara
berjalan cara berpakaian cara bertingkah laku semua sudah dikontaminasi dengan
budaya-budaya luar yang jauh dari adat ketimuran.
Apalagi
yang mempengaruhi semua itu selain mass media. Setiap hari kita disuguhi dan
dijejali dengan berita-berita info-info sampah dan terkesan hedonis.
Setiap
harinya gosip-gosip gaya hidup artis yang gelamor menghiasi halaman-halaman
muka majalah Koran dan tayangan televisi. Dan semua itu menggiring anak muda
kita supaya bisa mencicipi keindahan semu.
Media
massa adalah alat yang paling ampuh untuk menjadi agen perubahan besar.
Dengannya kita bisa merasakan kehebatannya, dan itu sudah merambah ke berbagai
bidang.
Maka
kita dituntut untuk selektif dan cerdas dalam bermass media. Karena jika kita
tidak selektif, siap-siap untuk ikut pada pusaran pertarungan budaya yang akan menggelincirkan
kita. Asal tahu aja, dengan adanya mass media, karakter dan mindset kita bisa
disetting sesuai kepentingan yang punya kepentingan di media itu sendiri.
Itulah
kenapa di banyak pesanren suka dilarang akses media semacam internet—termasuk
social media, televisi dan Koran-- karena pengaruh media yang begitu kentara.
Walupun
begitu sebenarnya kita bias menyikapi hal ini dengan bijak. Caranya, dengan
menyaring setiap informasi dan apa pun itu yang bersumber dari media. Ambillah
sisi positive dan jangan sampai malah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negative.
Dampak
positive dari adanya mass media adalah semakin majunya informasi dan komunikasi
dalam interaksi umat manusia. Sesuatu hal yang dulu dianggap mustahil kini
telah terjadi di dunia nyata. Manusia telah mampu menembus luar angkasa dan
memperoleh detail dan informasi alam semesta deangan kecanggihan teknologinya.
Komunikasi
dan informasi semakin maju dan cepat sesuai dengan naluri manusia-manusia
metropolitan yang menuntut adanya akselerasi dalam segala hal. Kejadian yang
berlangsung di ujung barat dunia bias dilihat secara langsung di ujung timur
lainnya.
Jika
dulu kita biasanya menunggu berminggu-minggu atau bahkan mungkin berbulan-bulan
unutk menunggu sampainya sepucuk surat, maka hal itu tak akan terulang lagi.
Beberapa detik saja orang bias mengirim pesan lewar surel atau socmed.bahkan
tatap muka langsung dengan media whats app dan 3G.
Sudah
sepatutnya hal ini menjadi muhasabah kita semua; bahwa semua kemudahan itu pada
dasarnya adalah anugerah dari tuhan yang patut kita syukuri dengan pemanfaatan
yang sebaik-baiknya.
Kreatif
berpikir,
Berpikir
kreatif
Kreatif adalah hal yang membuat sesorang
bertahan dan mampu membuat terobosan di atas kemustahilah. Berpikir untuk berkreasi,
mencipta, mengkaji dan mendalami objek sehingga menghasilkan kemanfaatan dan
pengaruh yang baik. Bahkan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk
sesame. Naluri kreatif akan mengalir dari orang yag selalu berfikir kreatif.
Dari
sana mungkin dasar oemikiran kreatif dan emnjadi pribadi yang selalu kreatif
dalam menghadapi segala kemungkinan.
Saya
jadi teringat nasihat ustaz saiful, guru TOT (training for trainer) saya selama
kuliah di ABQI. Dia pernah berkata.” ciri orang hidup adalah kemampuannya
berpikir, dan tak akan pernah berpikir lebih jauh kecuali orang-orang yang
kreatif. Maka jadilah kamu orang yang kreatif dan menjadikan seegala sesuatunya
lebih berarti.
Ustazku
pernah mengisahkan kisah Abdurrahman bin auf. Konon Abdurrahman bina auf kketika
hijrah ke madinah bertanya di mana letak pasar. Maka sahabatnya menunjukan
letak pasar. Keesokan harinya Abdurrahman bin auf mulai berdagang di pasar yang
ditunjukan dan dia kembali mereguk banyak keuntungan dari hasil dagangannya.
Kenapa
saya mencontohkan Abdurrahman bin auf dalam bagian ini? Karena saya ingin
memberikan ilustrasi nyata dari sahabat rasullullah yang keratif dan pandai
mencari momentum.
Momentum
dan kesempatan adalah emas yang sangat berharga. Dan kreatifitas adalah ruh
dari momentum itu sendiri.
Tentunya
orangyang cerdas tidak akan kehilangan momentum di setiap langkahnya. Dalam
artian, dia tidak akan pernah menyia-nyiakan setiap waktu ayng ia lalui tanpa
diisi dengan hal-hal yang menuai manfaat baik bagi dirinya. Keluarganya, masyarakat
dan bangsanya.
Cirri
orang yang menggunakan momentum dengan baik adalah orang yang tak pernah merasa
puas dengan apa yang ia dapat dan juga tidak menyesal dengan apa yang tidak ia
dapatkan dari usahanya.
Dibalik
semua itu sebenarnya orang –orang yang menggunakan momentum adalah orang yang
memahami betul betapa mahalnya anugerah waktu itu. Bagaimana pun juga allah
swt. Telah bersumpah dengan waktu dalam surah al asr.
Tentunya
ada rahasia tersirat dari hal itu ; kenapa allah bersumpah dengan waktu?
Menurut
para mufassirin ini dimaksudkan supaya manusia benar-benar mendapat peringatan
dengan waktu itu. Hendakya waktu digunakan sebaik mungkin. Dan itu juga yang
dijelaskan pada ayat-ayat selanjutnya dari surat tersebut. Bagaimana manusia
yang rugi dan bagaimana pula manusia yang beruntung. Innal insaana lafi
khusrin. Illaladzi na aamanu wa’amilus sholiahti watawaa shoubil haqqi watawa
shoubishobri.
Jadi
jelas sudah, rugi dan tidaknya kita ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi
momentum kita.
PKL ABQI
ANGKATAN-01;
THE BEST OF
MENTALITY
Don’t judge the
book by the cover. Mungkin diantara kita sudah gak asing lagi dengan pepatah
bahasa inggris di atas ya. Secara, pepatah itu ngadung makna yang dalam banget
bro.yup! jangan menilai sebuah bukku hanya dari covernya doing. Kalau
dianalogikan secara umu jangan menilai sesuatu secara sepintas, saya kerucutkan
lagi : jangan menilai orang dari tampilan luarnya doing.apalagi tampangnya ,
he…he…
Ternyata hal ini
udah dibuktiin oleh para mahasiswa ABQI saat PKL (praktek kuliah lapangan)
Pastinya
penasaran kan apa sih hubungan antara pepatah di atas dengan PKL-nya
Mahasiswa-mahasiswa ABQI. Mau tahu? Simak yo paparannya di bawah ini sampe
tuntas…tas..
Di penghujung
tahun ajaran ini, sebelum para mahasiswa diwisuda ada tahapan pkl yang wajib
diikutin oleh seluruh mahasiswa ABQI. Adapun bentuk pkl-nya yaitu nyebarin
brosur ke masyarakat luas. Brosur yang disebarkan adalahbrosur penggalangan dan
unutk program buka puasa bersama seratus anak yatim dan dhuafa sekota tasikmalaya
di bulan ramadhan nanti. Ini merupakan program perdana ABQI-yang ceritanya-
ingin ikut menebar charity to society.
“ sebenarnya
tanpa menggalang dana ke lapangan pun kita sudah menganggarkna dana unutk hal
itu. Cumin saya ingin mahasiswa ini bisa belajar hidup mandiri, kreatif dan
solutif.” Terang ustadz saiful, instrukutur TOT (training of trainer) di kampus
yang baru berdiri satu tahun kurang tersebut.
Nah…ternyata
benar bro! dengan acara tersebut kita dilatih lebih mandiri, lebih bernyali
alias bermental dan tentunya menjadi mahasiswa ABQI yang pintar bukan hanya di
kelas doing,tapi juga di lapangan.
Nah, jadi kita
tidak hanya menggalang dana thok, tapi lebih dari itu.intinya kita dituntut
jadi mahasiswa yang lbih kreatif. (Jangan kreatif di waktu UTS doing—bawa-bawa
contekan-- J ini
benar-benar rekomendasi yang jahanam banget deh!)
Oke, kembali ke
laptop (maaf mas tukul, aku menyatut slogan mas disini J).
Kami baru
menyadari kebenaran pepatah bahasa inggris di atas dari tugas lapangan yang
kami laksanakan.
Don’t judge a
book by the cover.
Di lapangan kami
menyebarkan brosur penggalangan dana untuk program perdana kami; santunan 100
anak yatim dalam acara buka puasa bersama.
Dalam
penggalangan dana di lapangan tersebut biasanya kami liat-liat duu, pilih-pilih
dulu sebelum beraksi. Apakah tampang target kita tipe orang laya atau orang
miskin, orang cuek atau ramah,kaya atau miskin. Dan semua prediksi itu kami
simpulakan dari tampilan luar termasuk wajah. Weleeh…
Tapi rupanya
anggapan dan prediksi kami terpatahkan dan sama sekali tak beralasan ketika
orang yang kami anggap yang tidak-tidak hanya dari tampangnya doing ternyata
ramah luar biasa. Hiks…
MENTAL TINGKAT
TINGGI
Nah, yang paling
dominan dari PKL kita kali ini adalah bagaimana supaya kita bias mengupgarde
mental kita. Mental positif maksudnya. Bukan mental tempe apalagi mental
kerupuk. He..he..
Kok bias
menyebarkan brosur dana meng-up grade mental? Yoi, karena kita akan menghadapi
orang-orang dengan karakter dan sifat yang beragam. Bukan hanya orang-orang
yang ramah tapi juga orang-orang yang jauh dari kata ramah. Dan ini dialami
saya sendiri dalam tugas lapangan tersebut.
MENGULIK
JURUS 5S+ T
Wah…rumus
apa nih?
Tenang,
ini bukan rumus kimia apalagi fisika. Ini adalah rumus jitu yang cocok kita
terapkan ketika kita berinterkasi dengan orang-orang yang punya hubungan
aktifitas jual beli atau marketing. Wabil khusus buat para sales-SPG, para
agen, pedangan asongan-penjual produk atau bahkan yang punya kegiatan
penggalangan dana seperti yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa ABQI.
Sebenarnya
rumus ini saya dapatkan dari buku motivasi karya motivator local uga
ibadurrahman dalam bukunya ***. Dan saya telah membuktikannya ketika PKL di
perumahan-perumahan warga dalam rangka penyebaran brosur penggalangan dana.
Lalu
apa sih 5S+T Itu?
5S=SENYUM,
SALAM,SAPA, SOPAN, SANTUN +TAWAKAL
Masih
bingung juga? Okey, saya akan menjelaskannya satu persatu.
Senyum
Pastikan
kamu harus murah senyum-asal jangan senyum-senyum sendiri aja. J jiak kamu menjadi sales
atau apa pun itu. Kamu dianjurkan untuk emberikan senyum lebar-senyum terbaikmu
sejak kontak mata pertama kali dengan pelanggan. Atau beberapa meter sebelum
anda yakin untuk memulai berbicara.
Tahu
gak sih,senyuman itu punya kekuatan alia power untuk mempengaruhi ketertarika
orang terhadap kita. Apalagi kalau gaya bicara dan getsur tubuh kita meyakinkan
mereka dan membuat mereka terpesona.
Salam.
Jangan
lupa untuk m,emulai pembicaraan dengan salam.pasti kita udah tahu kan salam itu
merupakan ungakapa doa keselamatan. Jadi kita mendoakan keselamatan dan rahmat
allah untuk orang tersebut/orang yang kita beri salam. Manusia mana coba yang
kagak mau didoain. Kamu juga padtinya mau kan?
So
pasti, karena biasanya orng yang kita kasih salam akan menjawab salam kita
dalam artian membalas doa kebaikan kita kepadanya dengan doa yang serupa itu.
Indah bukan?
Sapa
Nah…
ini nih plus point supaya target kita tertarik denga apa yng kita
sampaikan-promosikan-pasarkan. Sapalah mereka dengan sapaan yang halus dan
sesuai dengan kondisi yang ada.
“selamat
sore pak? Maaf, boleh ganggu waktunya sebentar?” begitu kira-kira sapaan
sebelum memuali pembicaraan lebih lanjut.
Dan
insya allah kekakuan akan segera cair dan kata-kata selanjutnya akan mengalir
begitu saja. Jangan lupa unutk selalu mempertahankan senyum maut nan imutmu. J
Sopan
dan santun
Yang
terakhir ini yang paling penting dan urgent unutk diaplikasikan. Tidak hanya
dalam kondisi tertentu tapi juga unutk semua kondisi. Tidak hanya untuk
aklangan tertentu, tapi juga untuk semua kalangan.
Attitude
is everything.
Sopan
santun dan sikap adalah hal yang paling urgent dan sangan sensitive dalam
kehidupan interaksi antar umat manusia.
Jagalah
penampilan, ucapan, dan tingkah lakumu di hadapan komsumen. Jangan sampai
gara-gara tingkahmu yang kagak tahu diri dan kelewatan mereka mengeluarkanmu
secara tidak hormat dari rumah mereka.
Buatlah
mereka terkesan dengan sikap kita yang menjungjung sopan santun dalam bersikap
danberbicara.
No comments:
Post a Comment