17 Jan 2025

UNFRIEND

Rani paling tidak suka jika ada orang yang tidak sepemahaman dengan dirinya di media sosial. Jika ada yang berani mengkritiknya lewat komentar, maka tidak tanggung-tanggung, unfriend sebagai jawabannya.


Ketika musim pemilu tiba, Rani mendukung satu paslon. Tentu saja banyak teman-teman Rani yang tidak satu haluan dalam pandangan politik. Sehingga bisa ditebak, puluhan friendlist Rani bertumbangan kena tebang unfriend!


Rani juga suka film india, tapi dia tidak suka dengan drama korea. Apalagi sinetron Indonesia. Ketika ada ibu-ibu yang heboh tentang serunya drakor, tombol unfriend pun bekerja. “Biar berandaku bersih dari postingan unfedah,” begitulah alasannya. 


Unfriend sana, Unfriend sini. Rani selalu selektif hingga semua friendlistnya benar-benar bersih dari semua hal yang kontra terhadapnya. Semua seragam, sepemahaman. 


Tidak ada yang salah dengan Unfriend. Seringkali kita memang membutuhkan untuk menjauh dari mereka yang benar-benar toxic dalam hidup kita. Seringkali kita harus menghindari perdebatan dan acara lempar komentar. Bahkan sesekali kita harus memutuskan hubungan dari mereka yang melemparkan hinaan dan abusing sehingga mempengaruhi mental. 


Yang salah itu adalah mereka yang ekslusif dan tidak mau menerima perbedaan. Tidak pula membutuhkan kritik dan saran. Karena baginya, kebenaran hanya ada pada dirinya. Titik. Tidak bisa diganggu gugat. 


Maka sudah selayaknya kita mencoba untuk bijak dalam bermedia social. Jika memang interaksi yang dibangun membuat hati tak tenang dan hati selalu panas terbakar, tidak ada salahnya unfriend. Tapi lebih baik dari itu adalah introspeksi diri sebelum menekan tombol unfriend. Jika kita merasa diri kitalah yang salah, maka minta maaf dan berlakulah seperti semula. Tak ada lagi kebencian. Jika mereka yang salah, tidak ada salahnya memaafkan sebelum yang bersangkutan meminta maaf terlebih dahulu. Agaknya, tombol unfriend lebih bijak dijadikan opsi terakhir. Hitung-hitung ngetes kesabaran.


Lagi pula, saya pikir mereka yang bermudah-mudah unfriend adalah orang gampangan yang tidak mampu hidup dinamisme dalam perbedaan dan keriuhan dumay.


Saya pribadi sebenarnya merasa enjoy dengan semua keriuhan dunia maya, terutama media social. Jika kamu melihat friendlist saya, maka kamu akan menemukan beragam orang dengan pemikiran dan ideology yang berbeda. Friendlist facebook saya ada orang salafi, HTI, NU, syiah, Kristen, hindu bahkan atheis sekalipun. Di dalam friendlist saya juga terdapat kelompok pro poligami dan kontra poligami yang seringkali rusuh kalau urusan komentar mengomentari. Bahkan ada diantara mereka yang orientasi seksualnya belok. 


Tapi saya tidak pernah unfriend mereka, kecuali mereka yang benar-benar toxic dan abusive dalam hidup saya. 


Hidup di dumay itu terlalu sederhana. Jika kau suka, tinggalkan like dan komentar. Jika malas like pun tak apa. Jika tak suka, tinggalkan saja


Terlepas dari semua itu, artikel ini bukan melarang kamu unfriend mereka yang tidak kamu suka. Itu hak kamu. Media social punya kamu, apa pun terserah kamu. Jadi, kalau mau unfriend saya nggak masalah kok. ehehe


Selamat unfriend.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment