22 Nov 2021

FILOSOFI BELANJA

 Dulu, emakku pernah mewanti-wanti, “Jangan pernah membeli barang karena keinginan. Tapi belilah barang karena kebutuhan.”


Ya, terkadang kita begitu bernafsu membeli sesuatu karena diskon, tren terkini dan ikut-ikutan. Atau kita membeli sesuatu karena memang kita sedang banyak uang sehingga bisa membeli apa pun yang kita mau. (yang terakhir sih memang jarang dialami oleh mayoritas orang )


Dulu, emakku pernah bilang, “Sebelum menawar, lihat dulu seperti apa penjualnya.”


Ya, kita harus bijak dalam menawar. Betapa ada orang yang kejam dan tega menawar seikat kangkung seharga dua ribu kepada pedagang kecil, tua nan renta, tapi di kesempatan yang lain dia dengan bebas memberikan uang ratusan ribu untuk satu box pizza tanpa perlu menawarnya. Dia tidak gengsi menawar pedagang miskin nan tua, tapi dia gengsi menawar di toko besar. 


Dulu emakku pernah bilang, “Belilah barang dengan niat membantu. Membantu si penjual karena dengan dibeli kita membuka keran rezeki untuknya.”


Dulu emakku pernah bilang, “Belilah barang yang memberi manfaat untukmu. Makanan yang mengenyangkan. Baju yang menutupi aurat dan aib. Atau sesuatu yang membuatmu lebih baik.” 


Terkadang kita membeli sesuatu bukan karena manfaatnya, tapi karena ingin memanjakan nafsu kita sendiri.

Itulah filosofi belanja yang aku petik dari nasihat Emak.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment