1 Mar 2021

CALON ISTRIKU SEORANG BIDUANITA



“Kamu yakin ingin menikahi si Angelina?” tanya Bu Khadijah untuk yang kesekian kalinya. Dia menatap tajam putranya. Tatapan itu seakan-akan berusaha meminta  Farid untuk berpikir ulang tentang rencana pernikahannya dengan Angelina.

“Yakin Ummi. Ummi jangan terlalu khawatir. Farid kan sudah punya bekal ilmu dan pengalaman berdakwah. Masa iya mendakwahi orang lain bisa, tapi mendakwahi istri sendiri nggak bisa,” timpal Farid dengan senyum meyakinkan.

“Tapi kan, Angelina itu seorang biduanita.” Bu Khadijah masih ragu dengan keputusan sang anak semata wayangnya.

“Angelina sudah janji ke Farid kok, Ummi. Dia bilang dia mau berhenti jadi biduanita ketika dia sudah jadi istri sah Farid. Dia juga mulai pake hijab. Jadi Ummi jangan terlalu khawatir begitu.”

Khadijah akhirnya mengangguk. Meski anggukannya sangat pelan karena hati yang masih belum memberi restu. Padahal, jauh-jauh hari dia sudah memiliki niat untuk menjodohkan Farid dengan Nisa, anak Hajjah Rahimah dari kampung sebelah. Nisa dikenal sebagai seorang wanita shalehah yang sudah nyantri belasan tahun lamanya. Agaknya cocok untuk bersanding dengan Farid.  Sayang, Farid sudah kepincut oleh seorang biduanita yang konon katanya punya niat yang tulus untuk hijrah.

Farid sendiri dikenal sebagai pemuda shaleh yang selalu dekat dengan masjid. Orang sekampung sudah familiar dengan suara adzannya yang mengalun merdu lima waktu dalam sehari. Para jamaah masjid bahkan sudah lebih dari tahu jika Farid selalu menjadi orang pertama yang datang ke surau sebelum orang lain datang. Anak-anak pun menyukai Farid karena dia selalu membimbing mereka mengaji bakda maghrib.

Singkat cerita, Farid menikah dengan Angelina. Agaknya, Angelina benar-benar berubah. Dia berhenti dari manggung dari kampung ke kampung. Dia juga sudah memakai hijab rapat.

Tapi semuanya berubah di tahun kedua. Angelina merajuk kepada Farid bahwa dia ingin kembali ke dunia hiburan.
“Lho, katanya mau hijrah? Masa mau balik lagi?” tanya Farid.

“Lho, sekarang kan manggungnya pake hijab, sayang.”

“Ya Tetep aja.”

“Lagunya juga ganti kok. Sekarang lagu-lagunya ganti sama lagu-lagu islami Nisa Sabyan.”

“Tapi….”

“Sekarang nggak pake goyang kok. Kalau nggak percaya, nanti kakak bisa lihat sendiri ketika Angelina manggung.”
Farid kalah. Dia meluluskan keinginan sang istri.

Angelina pun kembali manggung dengan format baru. Berhijab, bernyanyi religi dan tanpa goyangan yang membuat dentum jantung para pemuda berdentam-dentam. Kini ia lebih sopan.

Tapi, Farid mulai keranjingan menonton sang istri di atas panggung. Lambat laun, dia menjadi jarang ke masjid. Dia menjadi jarang mengajar ngaji anak-anak kampung. Dia sibuk menjadi asisten dan ‘menjaga’ sang istri ketika manggung.

Farid tidak mampu ‘mencelup’ istrinya sebagaimana janjinya kepada sang Ummi. Justru dialah yang telah tercelup oleh sang istri sehingga secara perlahan menjauh dari jalan kebenaran.

TAMAT

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment