Setiap orang tentu sangat menginginkan kebahagiaan dalam kehidupan mereka. Tapi terkadang masalah seringkali berdatangan dengan berbagai jenisnya sehingga hal itu membuat kita merasa sedih, menyerah, dan lebih parah berputus asa dan tak lagi memiliki gairah hidup.
Bagaimana jalan terbaik untuk bisa melawan rasa putus asa yang menguasai jiwa? Setidaknya ada tiga tips yang bisa membantu kita bangkit dari keterpurukan dan sempitnya jiwa karena putus asa.
Pertama, Sadarilah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jika Allah mampu mengatur alam semesta, dunia seisinya dan tujuh lapis langit, maka urusan hidupmu sangatlah sepele bagi Allah. Maka, bersandarlah kepada kekuasaan Allah. Setiap kali seorang hamba bersandar kepada Allah, maka dia seakan mendapatkan energi baru. Jiwanya yang lemah kembali kuat dan mampu melihat masa depan dengan perspektif iman. Untuk alasan inilah orang beriman selalu optimis.
Masalah kita boleh jadi besar. Tapi Allah Swt jauh lebih besar dibandingkan dengan masalah yang kita hadapi. Kembali kepada Allah, itulah kuncinya.
Kedua, Sadarilah bahwa masih banyak anugerah yang telah dan akan Allah berikan dibandingkan dengan secuil penderitaan yang kita rasakan. Kita lupa tentang oksigen, tentang kehidupan, tentang orang-orang terdekat, dan semua hal yang selama ini luput kita sadari.
Kita seringkali terfokus pada satu hal yang hilang dari hidup kita, sementara kita melupakan ribuan nikmat yang masih menetap dalam kehidupan kita. Kita masih menangisi satu pintu yang tertutup, padahal masih ada sembilan pintu yang terbuka untuk kita.
Ketiga, Sadari dan resapi kisah-kisah para nabi yang penuh ujian di dalam al-quran dan kisah para sahabat Nabi dalam kehidupan mereka. Jika dibandingkan dengan semua penderitaan mereka, apa yang kita rasakan tidak ada apa-apanya.
Keempat, Sadarilah bahwa setiap kepedihan yang kita alami sejatinya adalah untuk menggugurkan dosa-dosa kita, meninggikan derajat kita dan menguatkan kesabaran kita sehingga Allah semakin cinta.
Karena Allah Tahu Kamu Kuat
Jika ada 'Firaun' di hadapanmu, maka pasti ada 'Musa' di dalam dirimu.
Jika ada 'Jalut' di hadapanmu, maka pasti kekuatan 'Daud' yang setia membelamu.
Jika ada 'Namrud' menantangmu, maka pasti ada sifat keberanian 'Ibrahim' di jiwamu.
Dimana pun kita berada, di sisi kebatilan atau kebenaran, kita pasti punya lawan dan pembela. Hanya tinggal memilih dan Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih dua jalan. Hanya saja, kelak kita akan mempertanggungjawabkan semuanya. Kita bebas memilih jalan mana yang akan kita ambil, dan kita akan menuai pilihan kita.
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan), (Quran surat al-Balad [90] ayat 10)
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (Quran Surat Al-Kahf Ayat 29)
Allah tidak akan memberikan ujian selain dengan apa yang sepadan terhadap jiwa kita. Bersyukurlah jika banyak cobaan, berarti Allah telah memilih kita sebagai pribadi yang -insha Allah- istimewa dengan kekuatan dan kesabarannya.
No comments:
Post a Comment