Macron dengan kepongahannya mengatakan bahwa islam adalah agama yang berada dalam krisis dan menebar separatisme. Merespon komentar yang menyudutkan dan mendiskreditkan islam tersebut, sontak umat islam tersulut ghirohnya untuk membela islam. Kemudian kemarahan itu semakin menjadi ketika Macron berjanji bahwa dia tidak akan pernah menghentikan para penghina nabi Muhammad dengan alasan kebebasan berpendapat di negaranya.
Kecaman mengalir bak gelombang. Seruan boikot produk Prancis bergulir dengan cepat bagai bola salju di berbagai negara. Prancis ketar-ketir dengan gelombang boikot. Qatar, Kuwait dan Turki terdepan dalam aksi boikot dengan mengeluarkan produk-produk Prancis dari rak toko-toko mereka.
Al-Azhar mesir mengecam komentar Macron dan menganggapnya sebagai bentuk diskriminasi. Erdogan menyebut Macron harus diperiksa mentalnya. Buntutnya, Macron menarik duta besar mereka dari Ankara. Sementara Pakistan dengan tegas langsung memanggil duta besar Prancis dan menyampaikan protesnya secara langsung. Bravo untuk Imran Khan! Pun tak ketinggalan warga Maroko yang dengan semangat memboikot Prancis. Menyusul Aljazair, Tunisia dan Libya melakukan hal yang sama.
Sementara Arab Saudi masih tetap berdiam diri dan tidak mampu berkata-kata. Tidak ada seruan boikot yang bergaung dari Saudi sebagaimana dengan semangatnya mereka meminta rakyatnya untuk memboikot produk turki karena kebencian terhadap sesama muslim. Tak ada seruan untuk memanggil duta besar prancis dan mengajukan protes. sungguh hipokrit.
Kemudian orang-orang pro-Saudi sesumbar, "Saudi memikirkan jangka panjang dengan tidak melakukan boikot atau protes. Karena jika itu dilakukan, maka bisa menyebabkan muslim di Prancis semakin ditekan."
Agaknya alasan itu sekilas tampak masuk akal. Tapi jika dipikir lebih jauh, jadi tidak masuk akal. Perlu diketahui bahwa protes resmi sebuah negara untuk negara lain tidak ada hubungannya dengan alasan yang dilontarkan. Itu hanya alibi untuk menutupi sikap kemunafikan mereka.
Bagaimana dengan Indonesia tercinta. Selangkah lebih maju. MUI meminta Menlu untuk memanggil duta besar prancis dan menyampaikan protesnya.
Saya sudah tidak asing dengan sikap ini. Kita sudah menyaksikan sikap yang sama terhadap Palestina.
Semoga Allah hancurkan para penghina nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam. Semoga Allah hinakan Macron dan para munafikun.
26 Oct 2020
MACRON MENGHINA ISLAM, SAUDI TAK PUNYA NYALI UNTUK MENGECAM
October 26, 2020
By:
Husni
Husni
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.
you may also like
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
New Post
recentposts
social counter
[socialcounter]
[facebook][#][215K]
[twitter][#][115K]
[youtube][#][215,635]
[dribbble][#][14K]
[linkedin][#][556]
[google-plus][#][200K]
[instagram][#][152,500]
[rss][#][5124]
My Tweet

Blog Archive
About this blog
HusniMagazine
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis..
husnimubarok5593@gmail.com
No comments:
Post a Comment