8 Sept 2020

10 Alasan Kenapa Pria Kutubuku itu ‘Seksi’




Disadari atau tidak, mayoritas kutubuku didominasi oleh kaum hawa. Sangat sedikit kita temukan kaum lelaki yang memiliki hubungan istimewa dengan benda bernama Buku. Nah, tentunya ini sangat disayangkan, mengingat mencintai buku tidak mengurangi nilai maskulinitas seorang lelaki, justru membuatnya terlihat semakin keren. 
 
Karena itu, saya hanya ingin sedikit mengingatkan kenapa membaca buku sangat penting untuk dilakoni oleh kaum adam dan menjadikannya sebagai bagian aktifitas yang produktif. 

Pertama, membaca membuat kamu menjadi pribadi yang pintar. Menurut Anne E. Cunningham, seorang profesor kognisi dan pengembangan di Universitas California, Berkeley, mereka yang membaca memiliki IPK yang lebih tinggi, kecerdasan yang lebih tinggi, dan pengetahuan yang lebih besar daripada mereka yang tidak membaca. Terlebih lagi, dia menemukan bahwa membaca membuat pemikiran mereka tetap tajam seiring bertambahnya usia.

Kedua, Membaca meningkatkan daya ingat. Para ahli menyebutkan bahwa membaca bisa meningkatkan hubungan arus saraf, menciptakan sinapsis baru di otak dan membuka area baru dalam sistem memori. Para ilmuwan telah menemukan bahwa membaca dapat menurunkan resiko Alzheimer. Hal ini terjadi karena membaca bisa menjaga pikiran tetap terstimulasi.

Ketiga, Membaca membuat kamu menjadi orang yang lebih menarik. Seorang pria yang gemar membaca buku memiliki wawasan yang lebih luas, memiliki daya pikir yang tajam dan nyambung untuk diajak berdiskusi.
Hal ini menjadi sisi menarik yang tentunya banyak diminati.

Keempat, Membaca membuat kamu lebih berempati. Dalam sebuah penelitian di University of Buffalo, peneliti menemukan bahwa cerita yang kita baca, termasuk karakter yang kita kenal dan pelajari, membantu kita memahami berbagai cara hidup. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Belanda, para peneliti menunjukkan bahwa orang-orang yang "terbawa secara emosional" oleh sebuah karya fiksi mengalami peningkatan empati. Dengan membaca tentang orang-orang dari tempat yang tidak Kamu kenal atau yang hidupnya berbeda dengan dirimu, Kamu menjadi lebih toleran. 

"Musuh prasangka adalah perjalanan," kata Mark Twain. Membaca adalah salah satu bentuk perjalanan untuk mengetahui budaya, kehidupan, dan cara pandang orang lain.

Kelima, Membaca meningkatkan keterampilan percakapan. Untuk mengekspresikan diri, Kamu membutuhkan kata-kata. Semakin banyak buku yang Kamu baca, semakin banyak kata yang Kamu temukan. Seiring waktu, kata-kata ini akan mendapat tempat dalam kosakata yang kamu miliki. Kamu juga akan lebih memahami apa yang dikatakan orang lain. Jadi, dengan membaca, Kamu bisa menjadi pembicara yang lebih baik dan pendengar yang lebih baik.

Keenam, Membaca memperluas pandangan duniamu menjadi luas.
 Melalui buku, Kamu dihadapkan pada berbagai ide, opini, dan cara berpikir. Ini memperluas perspektif dan mencoba mencari kebenaran dengan sumber yang beragam. 

Ketujuh, Membaca meningkatkan keterampilan menulis. Membaca karya yang ditulis dengan baik memiliki efek yang mencolok pada tulisanmu sendiri. Bahkan penulis terhebat pun belajar cara membuat prosa dengan membaca karya orang lain. Dan apa pun profesi kamu, keterampilan menulis yang kuat memberikanmu keunggulan.

Kedepalan, Membaca meningkatkan fokus. Dalam kehidupan kita yang sibuk, terutama dengan media sosial, kita terpecah ke berbagai arah. Sebaliknya, saat Kamu membaca buku, semua perhatian Kamu terfokus pada apa yang Kamu baca. Mata dan pikiran Kamu terbenam dalam detail cerita. Ini meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Kesembilan, Membaca meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Membaca novel misteri, misalnya, mempertajam pikiranmu. Ini memaksa Kamu untuk memecahkan masalah. Membaca mengharuskan Kamu untuk berpikir dan memproses informasi dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh menonton TV atau membaca sekilas Internet.

Kesepuluh, Membaca mengurangi stres. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Sussex, membaca adalah cara terbaik untuk bersantai. Bahkan enam menit membaca sudah cukup untuk mengurangi tingkat stres hingga 68 persen. Itu lebih baik daripada mendengarkan musik atau berjalan-jalan. 

“Kehilangan diri Kamu dalam buku adalah relaksasi tertinggi,” kata Dr. David Lewis, ahli saraf kognitif yang melakukan penelitian.

Jadi jangan menunda-nunda lagi. Beli buku baru atau buka yang lama. Temukan kembali kegembiraan membaca dan jadilah pria yang lebih baik.
-

Foto credit: @vgardner (Instagram)
Artikel asli: Disini

Apa pendapat Kamu tentang apa yang baru saja Kamu baca? Beri komentar di bawah atau tulis tanggapan dan kirimkan kepada kami sudut pandang Kamu sendiri di kolom komentar.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment