1 Jun 2020

ANTARA POLIGAMI DAN LELAKI MATA KERANJANG

SELAMA ini ada pandangan miring yang muncul bahwa seakan-akan lelaki yang beristri lebih dari satu adalah lelaki yang menjijikan, mata keranjang, tidak bertanggung jawab dan tidak berperasaan. Hati kecil saya jelas merasa risih ketika mendengar atau membaca tuduhan tersebut. Apalagi jika tuduhan tersebut datang hanya karena perasaan emosional seorang wanita yang pada dasarnya tidak suka dipoligami. Lebih-lebih tuduhan menghakimi itu muncul karena ulah beberapa oknum lelaki yang kebetulan poligami dan punya laku kurang ajar. 

Saya bukan seorang lelaki yang pro-poligami. Andai saya pro poligami, tentu saya akan menyarankan orang-orang untuk beristri banyak. Jika saya pro-poligami, tentu saya punya niat nambah istri. Tidak, saya tidak punya pikiran kesana. Lha iya, istri satu aja belum pernah abis nih. Bahkan saya merasa tidak suka dan jijik sama mereka yang dengan pedenya gembar-gembor bahwa lelaki yang paling baik itu adalah lelaki yang poligami. Bahkan sampai ada seminar poligami dengan biaya register jutaan. Yaelah, daripada duit terbuang buat ikut seminar poligami, mending duitnya dibagikan ke fakir miskin.  Akan tetapi kegusaran saya bukan terletak pada poligaminya, tapi pada imbauan yang menarasikan bahwa poligami jadi satu-satunya solusi untuk jadi seorang muslim yang sempurna.

Saya hanya merasa kita perlu menempatkan sesuatu secara seimbang, adil dan tidak berpikir dengan terburu-buru, apalagi emosional. Termasuk dalam urusan poligami ini. Saya hanya tidak suka sama mereka yang memukul rata bahwa semua pelaku poligami itu jahat dan buruk. Kenapa saya berpikir seperti ini? Karena saya melihat fakta di lapangan tidak ada konotasi antara poligami dan lelaki kurang ajar. Ayah saya sebagai buktinya. Beliau memiliki dua istri, rumah istri pertama dan kedua (ibu saya) berdekatan. kami hidup rukun dan adem ayem. Sementara orang-orang di luar sana (yang tidak tahu kehidupan kami) begitu sibuk mengurusi rumah tangga keluarga kami. 

Bahkan saya berani mengatakan bahwa untuk beberapa kasus, praktik poligami ini diperlukan. Misal, jika istri tidak bisa punya anak alias mandul, apa salahnya si suami menikah lagi karena harapan ingin punya keturunan (anak kandung). Atau, istri sudah menopause sementara hasrat seksual suami masih menggebu, apa salahnya dia menikah lagi demi menjaga kehormatannya.
“Lho, kalau gitu dia nikah buat seks dong.”

Lha, iya emang itu salah satu tujuan dari menikah, nona. Hehe. Asalkan si istri tidak dilentarkan dan diberi nafkah lahir batin.

Anehnya, kenapa selalu pelaku poligami dari kalangan ustadz-ustadz yang selalu disorot. Sementara mereka tidak pernah mempermasalahkan soekarno yang juga konon berpoligami dan memiliki istri lebih dari dua. Lagian, kenapa pula kau tidak ribut-ribut soal lelaki mata keranjang yang ketahuan doyan jajan. Kenapa pula kalian tidak sinis terhadap perempuan-perempuan pengkhianat suami yang selingkuh dengan pria lain? 

Kalau poligami itu syariat islam, apakah tidak suka dengan poligami dihukumi kafir?
Nah, disini kebanyakan dari kita masih kurang paham

Di sini kita harus membedakan antara "benci syariat poligami" dengan "benci poligami."
Benci syariat poligami yaitu benci terhadap syariat ini dan menganggap bahwa poligami tidak sesuai dengan kemaslahatan manusia serta mendatangkan kerusakan. Benci ini HARAM dan bisa mengantarkan pada kekufuran.

Sementara 'benci poligami' yaitu benci yang merupakan naluri wanita karena cemburu. Bahkan ada istri Rasulullah saw yang cemburu terhadap istri lainnya.  Poligami terkadang menimbulkan rasa berat bagi wanita, maka ini suatu hal yang wajar. Hanya saja jangan sampai benci naluri ini mengarahkan pada benci syariat poligami.
Selain itu, meskipun poligami ini diperbolehkan, harus diperhatikan syarat-syaratnya. Diantaranya mampu berbuat adil, mampu meberi nafkah lahir dan batin, tidak memalingkannya dari jalan Allah dan mampu menjaga para istrinya dengan baik.
Akhirul kalam, saya mewanit-wanti buat para mbak-mbak, emak-emak, dan ukhti-ukhti yang suka nyinyirin poligami dan keluarga orang lain yang mengamalkan poligami secara membabi buta. Padahal kamu tidak tahu sama sekali tentang kehidupan orang lain.
 Jangan-jangan anda telah jatuh ke dalam perangkap setan.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment