TENTUNYA kita sudah tidak asing lagi
dengan kata hijrah, dimana hijrah seringkali menjadi istilah yang disematkan
untuk seseorang yang menjadi seorang muslim seutuhnya. Komunitas hijrah
bermunculan, pengajian dengan tema hijrah juga menggejala.
Kemudian timbul tanya, kenapa dalam
decade terakhir ini hijrah begitu menggejala? Sebenarnya, gelombang hijrah
sudah ada sejak tahun 1980 dengan ditandai berbagai hal yang menyertainya.
Setidaknya ada 5 alasan kenapa
gelombang hijrah menggeliat di Indonesia
Pertama, karena adanya ekspansi ragam
gerakan islamisme transnasional
Indonesia telah menyaksikan kehadiran
gerakan dan organisasi islam transnasional yang menyedot perhatian umat islam.
Konsep dakwah mereka begitu membumi dan membius kalangan muda dan milenial.
Sebutlah misalnya salafi, Jamaah tabligh, Ikhwanul Muslimin dan Hizbut tahrir.
Organisasi keislaman transnasional
ini memiliki konsep dakwah yang berbeda dibanding organisasi lokal konvensional
seperti NU atau Muhammadiyah. Tentunya ini bisa menjadi evaluasi bagi kedua
organisasi tersebut.
Kedua, kembalinya para mahasiswa
lulusan timteng dengan ghiroh yang besar
Konon banyak sekali jumlah mahasiswa
Indonesia yang menempuh pendidikan di timur tengah, baik di al-Azhar mesir,
maupun di universitas-universitas arab Saudi. Ketika mereka kembali, mereka
berdakwah di Indonesia dan bahkan membuka pengajian, lembaga dan yayasan. Banyak
ustadz muda yang begitu terkenal di Indonesia adalah lulusan universitas
timteng.
ketiga, tumbangnya orde baru yang
represif terhadap umat islam
umat islam sempat menderita di bawah
tekanan rezim orba yang represif. Symbol-simbol islam dan pengajian selalu
diawasi. Hingga pada akhirnya, ketika angin reformasi menggaung, umat islam pun
turut bangkit dan memiliki kesempatan untuk berkembang dengan dinamis.
Mereka muncul dengan ghiroh dakwah
yang menggeliat sehingga pengajian dan majlis bermunculan. Contohnya adalah
gerakan tarbiyah yang identic dengan IM.
Keempat, berdirinya yayasan-yayasan
islam
Jika kita menengok ke masa lampau,
sangat sedikit sekolah islam atau yayasan-yayasan islam. Tapi di masa sekarang
merebak ma’had-ma’had islam dengan berbagai variasinya. Pun dengan rumah/ma’had
tahfidz dengan sokongan dana yang cukup besar. Baik dari donator dalam negeri
maupun luar negeri.
Kelima, media islam yang semakin
menggejala
Media islam juga memiliki andil dalam
menggaungkan semangat hijrah. Baik itu penerbitan maupun media masa seperti
majalah. Konon, kita mengenal sabili, saksi, ummi, annida dan media-media
lainnya yang menjadi ajang dakwah di dunia literasi. Belum lagi event-event penerbitan islam
seperti Islamic book fair yang begitu diminati dari tahun ke tahun.
No comments:
Post a Comment