5 May 2020

MAU NYINYIR? EMANG GUE PIKIRIN

SEORANG teman curhat kepada saya bahwa dia merasa keder setelah mendapatkan serangan netizen di kolom komentar grup KBM. Bukan sembarang komentar, lebih pada hujatan, cacian dan nyinyiran terhadap si TS. Kemudian ditambah dengan emot ‘marah’ yang merah laksana tomat masak. Well, sepertinya kita sudah pada paham bahwa ketika postingan lebih banyak komentar dibanding like, bisa dipastingan si TS memposting tulisan yang kontroversial dan boleh dibilang banyak mengundang hater dibanding yang support si TS. Kebetulan tema yang diangkat si TS adalah tema politik yang memang sangat sensitif.
Well, bagi saya pribadi, nyinyiran member lain tidak akan memberikan efek atau pengaruh buruk terhadap saya. Karena saya menyadari bahwa kepala setiap orang berbeda-beda. Beda kepala beda pemikiran, maka wajar jika kita tidak bisa menyamakan isi kepala kita dengan kepala orang lain. Kecuali dengan doktrin, barangkali. Hanya saja, banyak sekali kepala yang mirip dengan dengkul dan kepala yang mudah terbakar seperti korek api. Digesek sedikit langsung wussh....maka meluncurkan nyinyiran dan cacian.
Awal-awal, memang deg-degan dinyinyirin di jagad dumay. Tapi lama-lama akan terbiasa. Wah, bukan berarti saya mengajak anda untuk mengundang kontroversi dan sensasi. Bukan. Jadi begini, selama kamu meyakini apa yang kamu tulis itu benar dan tidak melanggar norma-norma, lalu untuk apa takut hujatan orang? Selama kamu menyampaikan kebenaran, untuk apa kau pikirkan komentar orang-orang bodoh? Sebagaimana pepatah bilang, “Anjing menggonggong kafilah berlalu.
Saya pernah menulis tentang politik, dan nyinyiran selalu membanjir. Belum lagi kalau bahas poligami, alamat bisa jadi bahan bulan-bulanan emak-emak member KBM. Nah, kemarin-kemarin bahas tentang syiah dalam bingkai humaniora, mereka anggap saya syiah. Sayang, mereka tidak bisa membedakan mana tulisan yang membahas tentang aqidah, mana tulisan yang membahas tentang tema humaniora dan sosial. Tentu saja jika saya menulis tema aqidah, saya tulis syiah itu sesat. Tapi disitu saya menulis tentang humaniora, pengalaman dan interaksi dengan orang syiah. Bukan membahas tentang aqidah syiah itu sendiri.
Dan baru-baru ini warga KBM juga ribut dan saling lembar nyinyiran antara kubu yang pro K-Pop dengan yang anti K-Pop. Saya hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka yang mirip anak Abege ingusan. Lha iya, saya aja yang doyan nonton Bollywood tak pernah berantem dengan istri saya yang doyan anime dan drakor. Karena kami berdua bukan pengagum berat dan bukan 'budak-budak hiburan' yang gampang meledak hanya karena hobinya dinyinyirin.
Untuk para penulis, jangan takut untuk menulis selama tulisanmu bernas. Untuk para pembaca, Semoga kita menjadi pembaca yang lebih dewasa.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment