Selama ini tentunya kita tahu dan mafhum bahwa Iran adalah
negara syiah dengan lebih dari 90% masyarakatnya mengaku sebagai syi’i.
Sementara sunni tidak lebih dari 10 persen. Selama ini kita juga tahu bahwa
iran adalah pusat ajaran syiah dan telah mengkader militan-militan syiah di
hauzah. Tak heran jika kemudian Iran ikut nimbrung dalam konflik sektarian
sunni-syiah di Syiria, Lebanon, Irak dan Yaman. Bagaimana pun juga, Iran
memiliki syahwat kekuasaan untuk menebarkan ideologi syiah mereka ke
negeri-negeri muslim pada umumnya.
Kemudian timbul pertanyaan; bagaimana nasib sunni di Iran?
Apakah mereka aman? Apakah mereka mendapatkan kebebasan dalam menjalankan
keyakinan mereka?
Well, di artikel ini saya akan mencoba mengulik tema ini
berdasarkan obrolan-obrolan saya di forum diskusi quora dengan teman-teman
sunni yang pernah mengunjungi Iran, traveler, bahkan orang Iran sendiri. semoga
artikel ini bisa menjawab atau setidaknya mengurangi rasa penasaran kita selama
ini.
Seorang teman traveler bernama Haz Umar mengatakan kepada
saya via Quora bahwa pada umumnya orang-orang di Tehran sangat welcome dengan
para pendatang tanpa mempedulikan apakah mereka sunni atau syiah. Sunni tidak
dilarang untuk shalat di masjid syiah. Bahkan masyarakat terkesan ramah tanpa
peduli apa keyakinannya.
Bahkan konon katanya Iran juga memiliki komunitas yahudi
yang sangat banyak, terlepas dari permusuhan yang ditampakan antara Iran dan
Israel. Hal yang sama juga bisa kita lihat di Arab Saudi. Terlepas dari
perseteruan antara Saudi dan Iran, di Saudi kita bisa melihat banyak komunitas
syiah di Provinsi Qatif. Itu yang saya baca dari website berita tentang
demografi penduduk Arab Saudi.
Sunni adalah mayoritas di area perbatasan-perbatasan negara
Iran seperti Kurdistan, Khuzestan dan Balouchestan yang berbatasan dengan
Pakistan. Di area-area tersebut, sunni ditekan oleh Rezim syiah karena
kekhawatiran melepaskan diri dari negara Iran dan pemberontakan.
Sementara itu di daerah lain seperti Tehran, Sunni bisa
hidup normal dan berbaur layaknya agama lain. Pada dasarnya, tidak ada yang
peduli apakah kamu seorang sunni atau syiah, ataukah kamu seorang kristen atau
yahudi, kecuali jika kita masuk ke dalam forum debat. Begitu yang saya tahu
dari Abolfazl deri, seorang kawan dari Iran yang mendalami study timur tengah.
No comments:
Post a Comment