19 Dec 2019

20 Film India Paling Keren versi Husni-Magz

Dulu, saya paling tidak suka dengan film-film india. Alasannya simple, saya tidak menyukai cerita cinta picisan yang dipadukan dengan tarian, goyangan dan lagu. Tapi, entah kenapa, suatu hari saya mencoba untuk menonton film India hanya karena tidak ada pilihan lain selain harus menontonnya. Film India yang pertama kali saya tonton adalah Bajrangi Bhaijan. Mulai saat itu, saya mulai berpikir, "Ternyata film india tidak seburuk yang saya duga. Akan tetapi, banyak juga film-film India yang membosankan, bikin eneg dan nggak bermanfaat. Lebih-lebih jika durasinya panjang.

Oleh karena itu, di edisi kali ini Husni-Magz akan merekomendasikan 20 Film India pilihan Husni, yang tentunya ini bisa jadi panduan buat kamu, biar nggak salah comot. Husni jamin film-film yang direview disini bisa memuaskan rasa penasaranmu. Lebih dari itu, disini juga Husni mencoba lengkapi dengan rating bintang, sehingga mere dost bisa memilih film sesuai rating bintang. Selamat menonton


Andhandhun


Andhadhun adalah film India yang bernuansa thriller kejahatan, komedi hitam India 2018 yang ditulis dan disutradarai oleh Sriram Raghavan. Dibintangi oleh Ayushmann Khurrana, Tabu, dan Radhika Apte. Menceritakan tentang seorang pemain piano tunanetra tidak sengaja terlibat dalam pembunuhan seorang mantan aktor film. Film berdurasi 139 menit sudah rilis sejak 5 Oktober 2018, dan temasuk menjadi salah satu fil India terbaik tahun 2018 karena berhasil meraup hingga Rp 200 miliar di box office. Film ini mendapatkan rating 9.

3 Idiots

3 Idiots mungkin menjadi salah satu film inspirational yang paling kamu ingat, dan selalu berada dalam daftar film India yang wajib ditonton di mana pun. Itu dikarenakan apa yang diajarkan dalam film tersebut memang sesuatu yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sepuluh tahun setelah film ini rilis, 3 Idiots tetap memberikan pesan sama yang tak termakan zaman bahwa jadilah dirimu sendiri, kejarlah mimpimu. Film ini mengajarkan bahwa nilai dalam rapor bukanlah segalanya, karena hidupmu bukan untuk mendapatkan nilai tertinggi di sekolah tapi bahagia dengan diri sendiri.

Film yang dibintangi oleh Aamir Khan dan Kareena Kapoor ini mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki masalah berbeda, tapi satu hal yang bisa menyelesaikannya, yaitu percaya dan yakin pada dirimu. 

English Vinglish


Dalam lingkungan India, kemampuan berbahasa Inggris membantu beberapa orang untuk mendapatkan pekerjaan atau kemudahan dalam hidup. Secara sederhana, Bahasa Inggris menjadi barometer status seseorang.

English Vinglish menceritakan tentang seorang wanita bernama Shashi (Sridevi) yang merasa nggak nyaman oleh keluarga dan lingkungannya karena nggak bisa Bahasa Inggris secara lancar.

Rasa nggak aman itu membuatnya memutuskan untuk masuk ke dalam kelas Bahasa Inggris. Di kelas terbarunya, Shashi justru diajari oleh orang-orang bahwa kehidupannya harus nggak berada di sekitar orang-orang seperti keluarganya. 

Bajrangi Bhaijaan

Berkisah tentang seorang pemuda polos dari India (diperankan oleh Salman Khan), yang berjuang mengantarkan Syahida, seorang anak berumur 7 tahun untuk kembali ke rumahnya di Pakistan. Syahida terpisah dari orangtuanya dalam perjalanan kereta jurusan Pakistan-India.

Film ini mengajarkan bahwa kebaikan dan kasih sayang adalah bahasa universal, yang akan tetap berlaku tanpa pandang agama, negara maupun ras. Dengan menonton film ini anak akan belajar tentang keberagaman budaya dan agama yang seharusnya tidak menjadi alasan untuk perpecahan. Melainkan alat untuk persatuan.

Geetha Govindam

Geetha Govindam salah satu India terbaik dan terbaru 2018 yang layak kamu tonton. Film ini cocok untuk kamu yang suka dengan drama dan kisah romantis. Dibintangi oleh Vijay Deverakonda, Rashmika Mandanna, dan Subbaraju sudah rilis sejak 14 Agustus 2018. Film ini diproduseri sekaligus ditulis oleh Parasuram dan berdurasi 142 menit. Bercerita mengenai Seorang dosen muda yang disalahpahami dan dihina sebagai dosen yang cabul oleh seorang wanita yang kebetulan adalah adik ipar laku-lakinya. Dari kesalahpahaman keduanya, memunculkan benih-benih cinta. Mendapatkan rating 8,2.

Badhaai Ho

Badhaai Ho. Film India yang satu ini mendapatkan rating 8,3. Dibintangi oleh Ayushmann Khurrana, Sanya Malhotra, dan Neena Gupta. Sudah rilis sejak 19 Oktober 2018. Bernuansa komedi dan bercerita mengenai seorang pria menghadapi malu di masyarakat ketika dia tahu ibunya hamil. Film yang menarik dan seru untuk ditonton.

October

Film India ini dibintangi oleh Varun Dhawan, Banita Sandhu, dan Gitanjali Rao. Disutradai oleh Shoojit Sircar. Tak seperti judulnya Oktober, fil ini rilis pada 13 April 2018. Bercerita mengenai sekelompok pekerja magang yang tiba-tiba sebuah kecelakaan mengubah hidup mereka. Film berdurasi 100 menit ini menjadi salah satu film terbaik di tahun ini. Mendapatkan rating 7,6.

Barfi!

Barfi! adalah film Bollywood bergenre drama komedi, dibintangi oleh Ranbir Kapoor, Priyanka Chopra, dan Ileana D’Cruz sebagai pemeran utamanya. Berkisah tentang hubungan seorang pria bernama Murphy “Barfi” Johnson (Ranbin Kapoor) yang tidak bisa berbicara dan tuli dengan dua orang wanita, Shruti dan Jhilmil.

Mengambil set di tahun 1970-an, film ini sukses menampilkan kisah cinta yang manis dan sederhana. Film ini mendapat respon baik dari para pecinta film. Terbukti dengan banyaknya penghargaan dan nominasi yang diraih. Film ini masuk nominasi Academy Awards ke-85 kategori Best Foreign Language Film.

PK 

PK adalah film garapan tahun 2014 yang disutradarai oleh Rajkumar Hirani. PK atau dalam Bahasa India disebut piakar yang berarti “agak mabuk”, dibintangi oleh Aamir Khan, Anushka Sharma, dan Sanjay Dutt sebagai pemeran utamanya.

Bercerita tentang alien di bumi yang kehilangan sebuah alat yang menjadi satu-satunya penghubung dengan kendaraan luar angkasa yang ia miliki. Dalam pencariannya, alien ini memiliki banyak pertanyaan yang berada diluar nalar. Sifatnya yang polos dan seperti anak kecil membuat satu negara memikirkan kembali tentang pengaruh dan dampak yang ditimbulkan suatu agama dalam kehidupan masyarakat.

Hindi Medium

Raj dan Mita Batra adalah sepasang suami istri yang memiliki toko pakaian besar di Chandni Chowk. Sebagai seorang ibu, Mita ingin anak mereka, Pia, bisa bersekolah di sekolah swasta terbaik di India. Berbagai cara mereka lakukan untuk bisa memenuhi keinginan Mita ini. Mulai dari pindah ke kawasan elite, hingga mengikuti bimbingan dari konselor. Sayangnya, dengan segala usaha yang dilakukan, tak berhasil membuat sang putri diterima di sekolah yang diinginkan.

Ironisnya, anak dari salah satu karyawan mereka malah berhasil diterima. Rupanya di sekolah tersebut ada kuota khusus untuk anak-anak kurang mampu. Demi bisa menyekolahkan putri tercinta, Raj dan Mita pun mencoba mendaftarkan Pia lewat jalur ini, tentu saja dengan memalsukan beberapa dokumen. Sialnya tak berapa lama pihak sekolah mengetahui adanya pihak-pihak yang memalsukan dokumen hanya untuk bisa diterima di Delhi Grammar School, sekolah yang mereka tuju. Pihak Delhi Grammar School kemudian mengutus salah satu perwakilannya untuk melakukan survey lapangan pada orang tua yang mengajukan lamaran dengan jalur tidak mampu.

Tak hilang akal, Mita pun mengajak Raj untuk berpura-pura hidup sebagai orang miskin. Mereka menyewa sebuah rumah di perkampungan kumuh, dan tentunya mengubah total penampilan mereka. Tak mudah awalnya bagi Mita untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan orang miskin. Bahkan di hari pertama kedatangan tim survey, pasangan ini nyaris saja terbongkar kedoknya. Untungnya Mita dan Raj bertemu dengan Shyam Prasad dan istri yang bersedia membantu mereka. Kepolosan Shyam berhasil membuat penyurvei percaya kalau Raj dan Mita benar-benar orang miskin. Belakangan baru diketahui kalau Shyam juga mendaftarkan Mohan, putranya untuk bersekolah di Delhi Grammar School.

Ketulusan persahabatan yang ditawarkan Shyam dan istrinya mau tak mau membuat Mita dan Raj tersentuh. Hari pemilihan pun tiba. Para orang tua dari golongan tidak mampu pun berkumpul mencoba peruntungan mereka. Ya, alih-alih dipilih berdasarkan survey, proses penerimaan pada jalur tidak mampu ini dilakukan dengan sistem undian. Lalu apakah keberuntungan akan berpihak pada kedua pasang orang tua ini?

Sui Daga Made In India

Sui Dhaaga Made In India mengisahkan tentang Mauji (Varun Dawan). Dia seorang lelaki yang pantang menyerah dengan semua keadaan yang dia hadapi. Dia seorang lelaki yang tidak merasa lemah oleh hinaan dan cacian dari orang lain. Bahkan dia seringkali mendapatkan hinaan dari bosnya di tempat kerja. Tapi demi melihat istrinya menangis karena dihina di acara pesta sang bos, dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan dan menganggur. Dia tidak rela istrinya menangis karena penghinaan.

“Yang dihina itu saya, bukan kamu.”

Sungguh indah apa yang dikatakan Mamta sang istri, “Kehinaan dirimu juga kehinaan diriku. Carilah pekerjaan lain yang membuat dirimu terhormat.”

Mamta seorang istri yang luar biasa. Dia tidak begitu mempedulikan kemiskinan hidupnya. Rela tinggal bersama mertua yang cerewet yang tidak pernah berhenti menyuruhnya melakukan aktivitas rumah tangga. Perempuan yang sedikit bicara juga santun kepada suami dan orang tua pengeluh. Well, para penonton –wabil khusus para wanita- harus belajar dari sosok Mamta.

Mamta memang wanita cerdas, ia ingin suaminya menjalankan usaha menjahit mengikuti jejak kakeknya. Tetapi, ayahnya tidak pernah setuju. Ia menganggap usaha menjahit tidak akan membuahkan hasil. Ia lebih menginginkan anaknya kerja di Meerut sebagai pekerja listrik, dengan gaji yang besar walaupun harus membeli ijazah palsu.

Badnaam Gali

Sebenarnya jarang sekali saya menemukan film india dengan alur cerita yang bagus tapi durasi yang singkat. To be honest, satu hal yang paling tidak saya suka dari film India adalah karena memiliki durasi yang panjang (mayoritas film india memiliki durasi hingga dua jam lebih). Meski alur bagus, tapi tetap saja suntuk.

Tapi sepertinya Badnaam Gali ini cukup mewakili apa yang saya inginkan. Saya suka film yang durasinya wajar. Saya juga suka film drama berbalut komedy. Nah, film yang satu ini mewakili semua yang saya inginkan.

Sedikit spoiler, saya akan membocorkan ceritanya barang secuil. Seorang pemuda bernama Randeep asal Punjab datang ke Delhi untuk mencari pekerjaan. Awal kedatangannya disambut oleh drama pergosipan para tetangga tentang perempuan yang disinyalir sebagai wanita murahan karena banyak menerima tamu lelaki. Lebih dari pada itu, perempuan itu hamil tanpa diketahui siapa suaminya. Perempuan itu bernama Nayan.

Tapi ternyata apa yang dipikirkan dan digosipkan para tetangga itu jauh dari kenyataan. Lebih parah lagi si Randeep ini terpengaruh sama cerita tetangga dan bibinya. Bahkan bibinya bilang, “Hati-hati, wanita itu penyihir yang bisa memikat para lelaki.”

Awalnya Randeep merasa jijik terhadap si Nayan ini. Sampai-sampai setiap berpapasan selalu membuang muka. Bahkan dia tidak mau menerima uang kembalian dari warung hanya karena tahu uang itu adalah uang dari Nayan yang sama-sama datang untuk membeli. Randeep berpikir itu uang kotor hasil ‘transaksi’ Nayan dengan para lelaki.

FYI, masyarakat India memang masih menjunjung tinggi nilai moral layaknya tradisi di masyarakat kita. sama persis seperti nilai yang kita anut, hubungan di luar nikah dianggap sebagai hal yang bisa mendatangkan keburukan dan aib. (Kecuali di fim yang nehi-nehi kali ya).

Dan si Randeep terkena sihir si Nayan. Bukan! Bukan karena kecantikan atau apa, tapi dia mengetahui bahwa gossip itu tidak benar. Randeep juga tahu bahwa ternyata Nayan adalah seorang wanita yang baik hati, tegar, sabar dan mandiri. Penuh dengan dedikasi. Perempuan ini mencoba selalu ceria dan sabar menghadapi semua fitnah dan gossip menyakitkan dari semua tetangganya.
Lalu siapa para lelaki yang selalu datang ke rumah Nayan? Benarkah dia hamil karena perilaku kotornya atau…? nah, jawabannya silakan tonton sendiri sampai selesai.

FYI, saya harap para ibu dan mbak-mbak yang hobi gossip bisa menghentikan kebiasaaan nistanya tersebut pasca menonton film yang kece ini.

Bhavesh Joshi Superhero 


Pada dasarnya saya paling tidak suka film-film superhero yang terlalu mengedepankan aksi-aski imajinatif yang tidak masuk akal dan tidak realistis. Dan sepertinya superhero yang satu ini cukup mewakili apa yang saya inginkan dan yang saya harapkan.

Bhavesh Joshi Superhero adalah film besutan sineas india yang mengedepankan realistisme dan kritik sosial yang mengena. Film ini lebih mengedepankan isu sosial dibanding personal sang tokoh. Jika di dalam film Batman kita hanya mendalami karakter Bruce Wayne, maka di film Bhavesh Joshi kita mendalami isu yang tengah terjadi. Bahkan dibuat tegang oleh intrik-intik para pejabat India yang korup dan kotor.

Rajat (Ashish Verma), Sikandar alias Sikku (Harshvardhan Kapoor) dan Bhavesh Joshi (Priyanshu Painyuli) terikat pada idealism yang mereka pegang. Bhavesh yang terkesan naif mencoba membuat chanel Youtube Insaaf TV dengan menjadikan korupsi para pejabat sebagai sorotan utama. Dia memperjuangkan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada seperempat film saya merasa boring dengan adegan-adegan monoton dan cuplikan-cuplikan video yang terkesan konyol. Sehingga saya pikir ini film yang jelek dan buruk. “Ini film apaan sih, nggak jelas banget.” Begitu pikir saya.

Tapi setelah itu saya baru tersadar bahwa Bhaves Joshi bukan film sembarangan. Setelah seperempat film berjalan, saya mulai disuguhkan oleh ketegangan demi ketegangan yang tak berjeda. Dimulai dari intrik pemerintah yang korup, aksi-aski berani para tokoh hingga pergulatan batin yang begitu menyentuh.

Well, menurut saya, film Bhavesh Joshi lebih realistis dan lebih seru dibanding superhero produksi Marvel dan DC Comic. Maaf jika saya membuat jengkel penggemar superhero amerika. Hehe.

Dari film ini saya memahami betapa penegak kebenaran dan keadilan terkadang dicap buruk dengan sebutan pengacau, terorisme dan pengkhianat oleh Rezim yang berkuasa. Begitulah yang dirasakan oleh Sikandar dan kedua temannya. Mereka dicap sebagai pengacau hingga pada endingnya ditutup oleh kemenangan yang mengharukan sekaligus mendebarkan.

Notebook

Nah, malam tadi saya menonton ‘Notebook’, salahsatu film india yang paling kece yang saya masukan dalam list ‘Most Favorite Indian Movie dalam blog saya. Entahlah, akhir-akhir ini saya jadi keranjingan nonton film india. Sebagai rekomendasi, nanti saya akan buatkan list film-film india paling bagus and berkualitas buat kalian. Tapi mari kita kembali bahas Notebook.

Notebook adalah film dengan tema pendidikan yang dibalut romantisme yang mengaduk emosi penonton (Yah, namanya juga film india, pastinya nggak lepas dari romantisme). Nah, pertama kali menonton film ini saya sudah ngeh kalau film ini hanya remake dari film Thailand berjudul ‘Teachers Diary.’ Yang namanya remake pasti alurnya sama. Tapi yang membedakannya adalah ‘Notebook’ dibalut romantisme, sementara ‘Teachers Diary’ dibalut komedi.

Notebook juga mengingatkan saya pada film karya sineas tanah air, Laskar Pelangi. Yah, ceritanya seputar pendidikan anak-anak di tanah terpencil yang terisolasi dari dunia luar.

Notebook mengambil setting di Kashmir. Daerah yang selama ini menjadi perebutan India dan Pakistan dan menjadi daerah yang selalu bergolak. Di Film ini tentunya kita tidak menemukan pergolakan politik. Jika ingin melihat setting Kashmir dalam bingkai politik, saya sarankan menonton ‘Hamid’ dan ‘Bhajrangi Bhaijan.’

Notebook bercerita tentang Kabir (Zaheer Iqbal), seorang mantan tentara yang bergabung dengan ‘sekolah perahu’ yang terisolasi di daratan Kashmir. Ada dua alasan kenapa Kabir mau menjadi guru di tempat terpencil dan meninggalkan karirnya di militer. Tentunya saya tidak akan membocorkan alasannya di sini, karena saya berharap kamu menontonnya.

Kabir juga harus menemukan banyak tantangan selama dia mengajar. Termasuk membujuk ayah Imran yang menolak anaknya pergi ke sekolah. ayahnya ingin Imran membantunya bekerja, sementara Kabir sangat menyayangkan hal itu, mengingat Imran adalah seorang siswa yang jenius dalam pandangannya.

Di sekolah itu Kabir menemukan buku catatan Firdaus (Pranutan). Firdaus adalah guru perempuan yang mengajar sebelum dia pulang karena rencana pernikahannya. Ketika Kabir mulai membaca buku catatan itu, ia mendapati dirinya perlahan jatuh cinta pada Firdaus dengan kisah-kisah pribadinya sebagai obat untuk menyembuhkan masa lalunya.

'Woh bahut khoobsurat hai lekin main usse kabhi dekha hi nahi.’ Begitu Kabir bilang sembari tersenyum dengan catatan-catatan harian Firdaus.

Pihu

Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika denger film India? Pasti film dengan lagu dan tarian yang heboh,yakan? Sebenernya dalam satu dekade terakhir sudah banyak film Bollywood yang meminimalisir adegan musikal,bahkan sudah banyak yang menghilangkan adegan-adegan musikal. Hanya saja,image film India yang penuh dengan tarian susah dihilangan oleh kita penikmat film.

Salah satu film India yang sama sekali tanpa adegan musikal adalah PIHU. Sebuah film sederhana yang justru kehadirannya akan meneror kita selama 90 menit,bukan meneror dengan adegan-adegan thriller melainkan teror perasaan gelisah selama menyaksikan film yang dibintangi oleh anak perempuan berusia 2 tahun tersebut.

98 % dari total durasi film ini diisi oleh tingkah laku seorang anak perempuan berusia 2 tahun,Pihu namanya. Tinggal di sebuah gedung tinggi apartemen,Pihu berkeliaran sendirian. Banyak sekali pertanyaan di menit-menit awal tentang apa yang teradi kepada anak tersebut. Pihu hanya kebingungan dengan kondisi rumah yang berantakan sementara Ibunya masih tertidur,padahal yang sesungguhnya terjadi adalah Ibunya sudah meninggal.

Hal-hal sederhana yang biasa kita temukan dalam rumah kita justru menjadi elemen yang sangat berbahaya dalam film ini. Dari mulai kabel-kabel listrik di belakang televisi,setrika yang lupa dicabut,microwave hingga air kran yang terus mengalir dan lainnya. Bagaimana tidak berbahaya kalau yang menghadapi semua hal tersebut seorang anak 2 tahun yang bicara saja masih belum fasih. Berkali-kali saya dihadang perasaan was-was yang bikin tahan nafas hingga mengepalkan tangan sendiri karena khawatir terjadi sesuatu pada Pihu.

Banyak pelajaran penting yang bisa diambil setelah nonton film Pihu,kita jadi lebih tajam mengawasi anak atau keponakan. Kita nggak akan pernah tahu apa yang dilakukannya ketika adik-adik kecil kita di rumah jika tanpa pengawasan.

Pihu sungguh film yang pilu,membuat depresi dan beberapa adegan akan sangat menganggu tapi semua digambarkan dengan sangat masuk akal. Di akhir film,kita akan merasa sangat lega dan ada perasaan memuncak ingin segera memeluknya. Pihu memang luar biasa,diperankan oleh aktris cilik Myra Vishwakarna yang masih berusia 2-3 tahunan tapi aktingnya sanggup menggulung perasaan kita dengan membawa keluguan,kesedihan sekaligus keceriaan seorang anak.

Pihu dirilis terbatas di India dan Indonesia pada november 2018 lalu,Sayangnya sempat saya lewatkan karena hanya tayang di CGV di beberapa kota saja. Salah satu hal yang “dijual” dalam film Pihu adalah label kalau PIHU merupakan film yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Tertera jelas pada poster film tersebut.

Sayangnya,Kisah nyata dari film Pihu sama sekali nggak terungkap dengan pasti dimana atau kapan kejadian asli dalam film ini terjadi. Akhirnya setelah melakukan banyak pengecekan ada sebuah kisah nyata yang serupa dengan cerita di Film Pihu,hanya saja kejadiannya di Amerika.

Film Pihu berakhir dengan adegan yang mungkin dirasa akan kurang memuaskan penonton,tapi disitulah letak bagaimana kita punya versi panjang film ini di dalam kepala masing-masing. Film ini nggak membahas problem orang tua Pihu lebih detail,tapi melalui dialog-dialog singkat pada telepon,penonton dewasa pasti akan lebih tahu apa yang terjadi pada orang tua Pihu.

Take Off 

Sameera perawat di Kerala yang pindah menuju Irak untuk gaji yang lebih baik. Faizal dan keluarga tidak mendukungnya. Mereka bercerai setelah perbedaan mereka dengan putranya Ibrahim diasuh Faizal. Shahed rekan kerja memahami masalah Sameera dan ingin menikahinya. Sameera awalnya ragu-ragu pernikahan lainnya, keduanya menikah.

19 perawat rumah sakit pindah ke Irak bergabung dengan Tikrit Teaching Collega. Para dokter mengalami ketegangan saat meningkatnya korban akibat konflik. Sameera hamil dan menyembunyikan ini dari putranya Ibrahim yang akan datang berlibur bersama.

Liburan ini, Faizal datang dengan putranya dengan menyerahkan secara permanen Ibrahim kepadad Sameera. Ibrahim merasa sulit menerima Shaheed sebagai ayah tiri Ibrahim dan saat dirinya menyadari ibunya telah menikah lagi dia berlari keluar melihat kota yang menjadi zona kerusuhan besar pemberontakan pendukung pro-ISIS dengan pemerintah pusat Irak.

Suatu ketika Mosul jatuh ketangan ISIS dan tim medis ditawan. Sameera memohon untuk membantu menyelamatkan suaminya kepada manajemen rumah sakit. Sameera dengan manajer mengunjungi kedutaan besar India bertemu Manju. Saat Sameera berada di Baghdad, Tikrit jatuh ke tangan ISIS yang mereka temukan saat kembali.

Militan ISIS membunuh manajer membawa Sameera ke rumah sakit bergabung dengan perawat lain yang kini tawanan ISIS. Di Mosul teroris membunuh dokter sebab tidak mematuhi mereka. Shaheed menyelamatkan hidupnya menawarkan bantuan medis kepada teroris yang terluka. Tidak ada komunikasi langsung dengan diplomatik normal dengan ISIS, pemerintah India memiliki sedikit peluang melakukan intervensi secara formal.

Pemerintah Inda mengirim Menteri ke Irak yang berfikir bahwa Angkatan Darat Irak akan membantu perawat yang terjebak keluar dari Tikrit. Sementara Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menawarkan bantuan mereka yang harus melewati zona perang kekerasan Mosul, kedutan India membatalkan izin yang hasilnya hanya perawat India yang terdampar di daerah Tikrit sementara warga negara lain dapat dikeluarkan.

Keputusan Kedubes India terbukti benar sebab bus terjebak dalam baku tembak yang menewaskan semua perawat. 19 perawat India rdi Tikrit, ISIS memutuskan memanfaatkannya sebagai perisai manusia dan berencana membawa mereka ke basis utama.

India menanggapi dengan menjatuhkan paket makanan namun satu paket berisi telepon satelit rahasia yang diambil Sameera untuk terhubung dengan pusat Komando di Kedubes India. Manoj menginstruksikan Sameera menghancurkan paspor dan dokumen dan meminta kepada semua perawat menyarankan diri mereka sebagai Muslim sebab teroris ISIS mungkin membunuh non-muslim diantara mereka.

Sameera mengajarkan dasar agama kepada perawat lain. Sementara pemerintah Kerala bersama dinas luar negeri membawa pebisnis Malayalee terkemuka yang mempunyai hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi agar membujuk Keluarga Kerajaan menjadi perantara ISIS atas nama India.

Jayamohan setelah mendengar permohonan perawat melalui telepon satelit, bergegas ke Riyadh's Erga Palace bertemu putra mahkota Salman meminta bantuannya. Awalanya Pangeran Saudi menolak namun setelah diskusi panjang, Saudi setuju menjadi penghubung atas nama India secara tidak resmi.

Sementara di markas Mosul ISIS, Sameera dan perawat lain dibawa ke ulama utama yang menguji mereka memastikan mereka semua muslim. Pengetahuan Sameera, pengetahuan putranya dalam Al-Qur'an dan Namaaz yang terkoordinasi semuannya membantu mereka percaya bahwa seluruh perawat Muslim dan tidak ada yang bahaya.

Intervensi Saudi, kesepakatan rahasia diambil India dan ISIS. ISIS setuju memindahkan perawat ke Erbil sementara dengan ketekunan Sameera, dia mendapatkan Shaheed di antara tahanan ISIS yang akan dieksekusi dan dengan permohonan dia mampu menyelamatkannya dari tempat itu.

Sameera dan lainnya dibawa ke Kurdistan di mana India mengambil alih mereka di bus dan penerbangan khusus diatur untuk diawab kembali ke Cochin. Saat film berakhir, cuplikan sebenarnya, perawat mencapai bandara Cochin dan narasi pengalaman mereka dibawah ISIS ditunjukkan di layar dengan adegan klimaks kedua yang mana Jayamohan menghancurkan dokumen yang menjelaskan kesepakatan rahasia India dan ISIS dengan suara bahwa hal itu akan tetap sebagai rahasia India.

Love Sonia

Film Love Sonia merupakan kisah mengerikan dari 2 saudara perempuan yang dirampok ketidabersalahan merkea saat saalah satu dijual oleh ayahnya yang dililit hutang, dan yang lain mengikuitnya dengan harapan menyelamatkannya namun menjadi terjebak di dalam pedagangan daging.

Ketika dalam perjalanan yang sulit dan menantang yang membawa penonton melewati area lampu merah di Mumbai. Seorang wanita yang bernama Sonia (Mrunal Thakur) yang merupakan seorang gadis desa remaja yang tidak besalah dari keluarga petani miskin di daerah India Utara. Ditekan oleh hutang keluarga, seorang ayah yang dominan dan seorang raja tanah yang kejam, Sonia tertipu dan dipaksa untuk menjadi pekerja seksual sambil mencari saudara perempuannya yang tercinta yang bernama Preeti (Riya Sisodiya) di Mumbai.

Setelah berbulan-bulan dihancurkan, dianiaya dan dieksploitasi oleh mucikari jahat yang bernama Faizal (Manoj Bajpayee), Sonia dikemas di dalam kontainer pengiriman dan dikirim menuju seluruh dunia untuk melayani klien di Hong Kong dan juga Los Angeles. Namun selama pesta seksual untuk para pecinta film Hollywood, Dia pada akhirnya mendapati kesempatan untuk dapat membebaskan diri dan merebut kembali kendali hidup dirinya dengan dukungan dair badan amal anti perdagangan manusia.

Kahaani

Apakah anda termasuk salah satu dari orang-orang yang sudah bosan dengan film Bollywood yang kebanyakan merupakan drama musikal? Kahaani merupakan salah satu alternatifnya. Kahaani, yang berarti 'cerita' ini merupakan film thriller yang disutradarai oleh Sujoy Ghosh. Memang bukan film thriller pertama produksi Bollywood, tapi memang Kahaani menawarkan sesuatu yang sangat menarik dan mengejutkan.

Sebenarnya, film dengan konsep seperti Kahaani, yaitu mencari orang yang tak diketahui keberadaanya telah banyak. Bahkan, film Bollywood lain, 3 Idiots, juga menawarkan hal yang kurang lebih sama. Tapi, sepertinya hanya Kahaani yang menawarkan sesuatu yang agak berbeda dari film sejenis, yaitu orang yang mencari adalah seorang ibu hamil.

Vidya Bagchi (Vidya Balan) merupakan seorang insinyur perangkat lunak yang datang jauh-jauh dari London ke Kalkuta seorang diri dan dalam keadaan hamil. Ia datang ke Kalkuta, India hanya untuk mencari keberadaan suaminya yang hilang bagai ditelan bumi. Suaminya, Arnab Bagchi (Indraneil Sengupta) seharusnya telah pulang ke London setelah ditugaskan di National Data Center (NDC). Dua minggu pertama tugasnya, suaminya terus menghubungi Vidya setiap hari. Anehnya, setelah itu kontak mereka langsung terputus. Tak ada kabar, telepon, maupun SMS.

Dibantu oleh Inspektur Satyaki Sinha, atau yang lebih dikenal dengan Rana (Parambrata Chatterjee), Vidya terus menyelidiki keberadaan suaminya. Anehnya, dari semua orang yang mereka tanyakan, termasuk penginapan tempat Arnab tinggal, paman, hingga sekolahnya pun tak mengenal seorang Arnab. Tempat Arnab ditugaskan pun, National Data Center mengatakan bahwa mereka tak mempunyai karyawan bernama Arnab Bagchi. Anehnya, Agnes D'Mello (Colleen Blanche), selaku manager HRD di NDC menyatakan bahwa suaminya mirip dengan Milan Damji, mantan karyawan NDC 2 tahun lalu yang menghilang tiba-tiba. Lebih aneh lagi, karena 2 tahun yang lalu, suaminya berada di London.

Film ini menggabungkan sebuah misteri yang menyangkut konspirasi lalu dibalut dalam ketegangan ala thriller kemudian dengan dibumbui lagi oleh drama termasuk romansa (tak ada musikal kali ini, haha). Kahaani memang seperti film ala-ala detektif. Ghosh akan menyuguhi kita bagaimana Vidya bersama Rana mencari keberadaan Arnab, yang juga sedikit mengingatkan saya akan Extremely Loud & Incredibly Close, namun bedanya, di EL & IC tokoh utamanya mencari pemilik sebuah kunci tua. Satu lagi, Kahaani selevel lebih baik (atau mungkin dua level) dari film Hollywood tersebut.

Tak hanya itu, Kahaani juga menawarkan sesuatu yang lebih dari sekedar pencarian. Dalam perjalanan mereka mencari petunjuk mengenai suami Vidya, juga diiringi dengan konflik ketegangan dari 'kejar-kejaran' antara Vidya dengan pihak yang entah mengapa merasa terancam dengan pencariannya. Unsur drama yang tampil dengan porsi pas pun ditambahkan dalam Kahaani.

Vidya Balan yang memerankan seorang ibu muda yang sedang hamil bernama Vidya pula berhasil memberi penampilan yang begitu memukau. Ia tampil begitu meyakinkan dari segala segi, termasuk dari sisi emosional dan kesan depresi yang ia alami setelah suaminya menghilang. Chemisty yang terlain antara Vidya dengan Rana (Parambrata Chatarjee) pun terjalin dengan erat. Tak ada karakter yang rasanya hanya dijadikan tempelan alias pemanis saja, layaknya Sandra Bullock di Extremely Loud & Incredibly Close (meski ia berakting dengan sangat baik).

Ada satu hal pula yang tak akan bisa dilupakan dari Kahaani. Selama dua jam kita mengikuti pencarian Vidya, kita akan disuguhi kenyataan yang sangat mengejutkan di akhirnya, yang saya sendiri tak pernah perkirakan. Padahal, sebelumnya pun kita telah disajikan kepingan-kepingan 'puzzle' yang sengaja ditebar, namun anehnya, saya sendiri tidak pernah menyadarinya sampai Sujoy Ghosh menyampaikannya dengan begitu meyakinkan.

Kahaani tampil dengan sinematografi yang cukup apik. Saya suka bagaimana Kahaani menampilkan kekayaan kultur negaranya serta kehidupan masyarakat Kalkuta dalam frame-framenya yang cantik itu. Bukan hanya itu, Kahaani juga menyajikan potret kemiskinan India dalam sinematografinya, yang terasa malah seperti sebuah ironi bagi saya, dimana potret kemiskinan yang disajikan dengan begitu indahnya, namun dengan tetap meninggalkan sedikit kepedihan. Hal itu juga terasa dalam momen-momen kegelisahan dan ketakutan karakter Vidya Bagchi yang juga tak terlepas dari akting meyakinkan Vidya Balan.

Kahaani memang merupakan salah satu contoh dari thriller cerdas produksi Bollywood. Naskah Kahaani memang belum dapat dikatakan sempurna namun tak dapat disangkal bahwa naskahnya memang cerdas. Kahaani juga memiliki porsi thriller yang mendebarkan dan seru, serta departemen akting yang solid. Sujoy Ghosh pun masih menyiapkan satu hal yang lebih menarik lagi, ia memilih menutup 'cerita'-nya dengan misteri yang terpecahkan dengan begitu mengejutkan. Jelaslah sudah Kahaani merupakan salah satu dari kandidat film terbaik tahun ini.

Drishyam

Adegan awal dibuka dengan perkenalan seorang laki-laki bernama Vijay Salgaonkar (Ajay Devgn) yang punya kehidupan biasa-biasa aja sebagai seorang suami dari 2 orang perempuan : Anju, anak angkatnya (Ishita Dutta), seorang siswa kelas dua belas, dan Anu (Mrunal Jadhav), seorang siswa kelas enam. Vijay ini seorang yatim piatu yang putus sekolah setelah kelas 4 SD. Sekarang dia adalah seorang pengusaha yang puas menjalankan layanan TV kabel bernama ‘Mirage Cable’ di Goa, tapi dia terkenal sebagai orang yang baik hati dan suka menolong. Apalagi dari polisi korup licik bernama Gaitonde (Kamlesh Sawant) yang terkenal suka minta duit kepada masyarakat sekitar dengan alasan yang menyebalkan.

Sebagai kepala keluarga, walaupun istrinya kadang jengkel karena Vijay ini pelit *lol* tapi dia seorang ayah yang sangat family oriented. Seharian, kerjaan Vijay ini menonton film. Pokoknya semua film dia tonton. Kemampuannya menyerap hal-hal dari film membuat Vijay bisa membantu tetangganya yang kesulitan dalam proses hukum.


Suatu hari, keluarga kecil Vijay ditimpa masalah. Anju, anak pertamanya diancam oleh Sam, temannya pas study tour. Sam ini dengan sengaja merekam Anju yang sedang berganti baju dan mengancam cewek itu untuk jadi pacarnya kalau video naked-nya tidak mau disebarkan. Karena shock, Anju akhirnya memukul kepala Sam hingga meninggal. Sialnya, Sam adalah putra satu-satunya Inspektur Jendral Meera Deshmukh (Tabu) yang terkenal dengan reputasi tanpa ampun.

Jadi, bagimana Vijay melindungi anaknya dari interogerasi polisi? Dapatkah mereka melalui semuanya?

Ustad Hotel 

Berhubung lagi demam film India. Saya ingin berbagi review film India lagi. Kali ini saya ingin mereview film besutan Anwar Rasheed, ‘Ustad Hotel.’

Ustad hotel adalah film india berbahasa Malayam yang menginspirasi kita tentang arti penting dari konsistensi mengejar asa, harapan, dan kedermawanan. Ustad hotel juga mengajarkan arti penting untuk memperjuangkan apa yang menjadi impian kita tanpa perlu mendengarkan apa yang orang lain inginkan dari kita. Hatta dari orang tua sendiri.

Film berdurasi dua jam setengah ini memiliki alur/plot yang kuat dan bagus. Sayangnya, durasi yang panjang membuat saya sedikit bosan. Apalagi alurnya terkesan datar. But, terlepas dari semua itu saya berani mengatakan bahwa film ini sangat bagus dan layak untuk ditonton jika dilihat dari keseluruhan plot dan pesan yang disampaikan.

Cerita dibuka dengan sejarah keluarga Abdul Razaq. Lelaki ini harus menunggu hingga kelahiran kelima untuk punya anak lelaki. Dan anak bontot itu dia beri nama Faizal (Dulqueer Salman) yang dipanggil dengan panggilan kesayangan Faizi. Setelah kematian istrinya, Farida, Razaq memboyong anak-anaknya ke Dubai dan memulai hidup baru.

Dalam diri Faizal mengalir bakat sang kakek, Karim Ikka. Sejak kecil, ia begitu menggemari urusan perdapuran. Razaq sendiri menentang hal itu karena dianggapnya sebagai pekerjaan memalukan. Ia bersikeras ingin memutus mata rantai generasi anak cucunya dari label ‘tukang masak’. Tapi Faizi tetap menyukai dunia masak. Hingga dia membohongi ayahnya. Ayahnya mengirimnya kuliah ke New Zealand untuk memperoleh gelar MBA di bisnis perhotelan. Nyatanya dia belajar menjadi seorang koki.

Ayahnya murka ketika mengetahui hal itu dan memegang kendali. Dia menyabotase paspor Faizal sehingga tidak bisa kembali ke London. Dengan keadaan marah, Faizi kabur dan memilih tinggal di rumah Karim Ikka sang kakek.

Tapi sebelum menonton, perkenankan saya untuk mengutip beberapa quote penuh makna dari film yang satu ini,

Siapa pun bisa mengenyangkan perut orang lain. Tapi mereka yang makan juga harus terpuaskan secara batin. Kemana pun itulah yang menjadikan seorang tukang masak menjadi hebat. (Karim Ikka)

“Bukankah kita sendiri penentu nasib kita, Kek? Akulah yang harus putuskan apa yang harus kulakukan dalam hidup ini,” Faizi berargumen.

“Jika itu masalahnya, kau tak akan bersamaku. Jika kau mampu berbuat sesuka hatimu, kau pasti sudah hidup bahagia di London sekarang. Kau tak akan mengurusi masalah orangtua sepertiku, kan? Hidup kita sepenuhnya ada pada kendali Tuhan, kita hanya diberi pilihan.”

Oh iya, sebagai warning, abaikan adegan tarian-tarian dan lelaguan di film ini. Jangan tanya, apakah saya menikmatinya? Hehe.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment