10 Nov 2019

Tidak Semua Orang ‘Israel’ Jahat


Saya harap tidak ada yang tersulut amarah ketika membaca judul di atas, sebelum benar-benar menuntaskan tulisan pendek ini. Jujur, saya bukan seorang ‘mulim zionist’, bukan juga seorang yang kagum dengan Israel. Alih-alih mengakui Israel, justru saya menganggap Israel adalah penyakit bagi perdamaian di dunia. Bahkan, sepertinya sudah menjadi sunnatullah bahwa orang-orang Yahudi selalu menjadi sumber kekisruhan, pengkhianatan dan kedzaliman di muka bumi. Al-quran sudah menyebutkan hal ini.

Tapi, Allah subhanahu wata'ala sendiri mengajarkan kepada kita sebagai umat yang rahmatan lil alamin untuk tidak menjadikan kebencian sebagai alasan bertindak tidak adil dalam menilai.
Allah subhanahu wata'ala berfirman,

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah ayat 8)

Disini, saya tidak akan mengatakan bahwa orang nasrani itu baik, orang yahudi itu luar biasa. Tidak! Bagaimana pun juga, orang-orang ahli kitab dan orang musyrik tidak lebih baik dari orang beriman yang menyembah Allah. Disini, saya bukan seorang liberalism. Bagi kita, tidak ada kedzaliman terbesar di muka bumi ini selain daripada menyekutukan Allah.

Tapi dalam kemanusiaan dan hubungan insaniyah (bukan dalam hal aqidah dan kepercayaan) mau tidak mau kita harus mengakui bahwa apa pun agamanya, setiap manusia memiliki nilai-nilai kemanusiaan sebagai bawaan dari nurani dan fitrahnya. Terlepas dari apa agamanya, setiap orang memiliki rasa iba dan kasihan terhadap orang-orang yang menderita. Sehingga pada akhirnya saya menemukan banyak organisasi-organisasi kemanusiaan Kristen dan yahudi, disamping organisasi-organisasi kemanusiaan yang lahir dari rahim umat islam.

Dahulu saya percaya bahwa semua orang yahudi di negara palsu Israel sama saja. barbar, pro penjajah Zionist dan anggapan buruk lainnya. Tapi belakangan saya dibuat kaget ketika mengetahui ada organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia yang memperjuangkan orang-orang palestina dari tel aviv. Bt’selem namanya. Tak pelak, aksi para aktifis Bt’selem yang rata-rata orang yahudi dan israelist itu membuat geram orang-orang Israel sendiri.

Bt’selem seringkali terjun langsung ke tepi barat demi meliput barbarisme pemukim yahudi di sana. Bagaimana orang-orang palestina menghadapi penghancuran rumah dan bangunan dengan alasan bangunan yang tidak memiliki izin dari ‘pemerintah israel’. Padahal, faktanya, justru orang paletina harus membangun tanpa izin karena mustahil Israel mengizinkan mereka membangun rumah di tanah sendiri. belum lagi penebangan pohon zaitun, pencemaran tanah, pelemparan batu, penganiayaan, dan tindakan barbar lainnya.

B'Tselem telah dikritik dengan keras oleh pemerintah Israel. Pada 2011, Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menuduh kelompok itu bersekongkol dengan 'terorisme' dan melemahkan pasukan pertahanan Israel. Ia juga menghadapi kritik dari para politisi di sebelah kiri, khususnya Uni Zionis Itzik Shmuli yang mengatakan bahwa B'tselem membantu dalam memberikan citra buruk dan menghancurkan israel.

Selain Bt’selem, saya belakangan juga mengenal Rabbis for Human right. Bagi orang yahudi, Rabbi adalah ‘ustadz’ atau ‘kyai’ bagi orang islam. Bayangkan, ada pemuka orang yahudi yang justru berjuang untuk orang-orang palestina. Bahkan, beberapa pekan yang lalu, ada seorang aktifis Rabbis for Human right yang ikut terluka parah karena menjaga para petani palestina panen zaitun ditengah terror para pemukim yahudi.

Di banyak media, saya menemukan sekte Yahudi ortodoks yang tidak mengakui negara yahudi, dan lebih memilih berdiri dengan Palestina. Di media yang lain, saya menemukan fakta bahwa banyak orang tel aviv yang justru mengharapkan semua konflik berakhir. Tentu saja mereka berharap solusi dua negara yang menjadi jalan akhir sebagaimana yang diyakini oleh PBB dan semua negara dunia yang mendukung palestina, termasuk Indonesia. Tapi saya pribadi, sebagaimana gerakan Hamas yang selalu membuat saya bangga, beranggapan bahwa Israel tidak akan pernah mengakui palestina dan akan selalu mengkhianati kesepakatan dua negara. Sehingga tak ada jalan selain melakukan perlawanan menghancurkan zionisme sehancur-hancurnya.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment