11 Nov 2019

5 Sebab Kenapa Seorang Lelaki Menjadi Gay


Akhir-akhir ini, berita tentang LGBT semakin mengemuka ke permukaan dan menimbulkan kontroversi serta pro-kontra di tengah-tengah masyarakat kita. tentu saja bagi masyarakat Indonesia, LGBT adalah penyimpangan sosial yang tabu dan menjijikan. Tapi bagi masyarakat barat yang sekuler, LGBT dianggap kewajaran dan termasuk dalam hak asasi manusia yang tidak bisa diganggu gugat.

Sementara itu, dalam pandangan islam, sudah jelas bahwa LGBT adalah penyimpangan orientasi seksual yang diancam dengan hukuman/azab yang keras. Konon, penyuka sesama jenis adalah perilaku menyimpang yang pernah terjadi di masa Nabi Luth, sehingga Allah mengazab kaum tersebut dengan menjungkir balikan mereka sehingga binasa.

Tapi, disini saya tidak akan berbicara tentang LGBT dalam hukum islam. Pada artikel ini, saya akan lebih menekankan pada bagaimana proses penyembuhan dari penyimpangan tersebut serta faktor apa yang menyebabkan seseorang menjadi LGBT.

Tentu saja bagi orang-orang sekuler, LGBT adalah kewajaran yang mereka anggap tidak bisa disebut sebagai penyimpangan atau penyakit. Tapi bagi kita, tentu saja LGBT adalah penyimpangan yang harus disembuhkan. Sebagaimana penyakit, maka harus ada penanganan dan penyembuhan secara kontinyu demi kesembuhan yang sempurna. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, pun dengan LGBT.

Kita tidak membenci mereka karena orientasi seksual mereka yang menyimpang. Tapi kita berusaha mengarahkan mereka untuk sembuh sebagaimana kita melihat orang sakit dengan pandangan yang prihatin. Jelas, di dalam pandangan kita, mereka sedang sakit dan perlu untuk disembuhkan.  Adapun proses penyembuhan bagi orang-orang jenis ini adalah dengan menasihati mereka dan melakukan terapi serta konseling sehingga mereka benar-benar berubah. Banyak kisah yang bisa kita lihat, bagaimana ada gay yang kembali ke jalan yang benar, menikah dan punya anak. Hal ini saya dengar dari Kak Sinyo Egi, seorang aktifis yang begitu gigih membimbing dan mengarahkan para lelaki yang memiliki kecenderungan SSE (Same sex Attraction) untuk kembali kepada fitrah mereka.
Apalagi jika mereka menyadari dan mengakui apa yang mereka lakukan adalah salah. Mereka hanya perlu bimbingan dan penyadaran. Beda lagi dengan orang-orang yang bangga dengan penyimpangan mereka. itu bukan urusan kita.

Lalu apa yang menjadi sebab seseorang menjadi seorang gay? Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, setidaknya ada lima sebab yang mendasari seseorang menjadi gay.

Pertama, trauma masa kecil

Ada psikolog yang mengatakan bahwa seorang yang pernah menjadi korban pedofil atau gay di masa kecilnya, maka besar kemungkinan di masa mendatang dia akan menjadi gay juga. Hal ini persis seperti lingkaran setan. Pertama, ia menjadi korban, kemudian selanjutnya menjadi pelaku. Ini terjadi karena kebiasaan dan penerimaan dari masa lalunya yang kelam.

Kedua, Pengalaman buruk dalam masalah percintaan

Mungkin seorang lelaki pernah ditolak berkali-kali oleh perempuan, sehingga dia merasa frustasi dan menjadi seorang gay.

Ketiga, Salah pergaulan

Dan faktor yang ketiga ini adalah faktor terbesar dari penyimpangan orientasi seksual. Bagaimana pun juga, seorang yang salah dalam mengambil teman atau lingkungan pergaulan, maka dia memiliki peluang untuk melakukan kesalahan yang sama. Karena lingkungan memiliki pengaruh yang sangat signifikan.

Saya pernah menyaksikan sendiri hal ini dalam hidup saya. Di dalam lingkungan pesantren, dulu saya menemukan tiga kasus homoseksual yang dilakukan oleh santri. (Maaf, ini bukan berarti saya memberikan stigma buruk terhadap pesantren). Menurut pengamatan saya, ini terjadi karena kurangnya penjagaan terhadap aurat dan privasi. Bagaimana hal ini terjadi karena kebiasaan mandi bareng, tidur bareng dalam satu ranjang dan kegiatan lainnya yang menjadi sebab munculnya penyimpangan. Tentunya hal ini bisa dicegah dengan melakukan pencegahan.  Hal ini juga terjadi di penjara-penjara karena kurangnya fasilitas sekaligus kelebihan kapasitas para napi.

Keempat, Kelainan hormonal

Tentunya kelainan hormonal ini bisa disembuhkan dengan terapi hormonal. Misal, seorang lelaki menjadi kemayu dan memiliki kecenderungan menyukai sesama lelaki karena ada kelainan para hormonal di tubuhnya. Yang harus dilakukan adalah dengan berkonsultasi ke dokter demi penyembuhan. Terapi medis yang diambil biasanya berupa suntik hormone atau serangkaian terapi lainnya.

Kelima, Tidak percaya diri dengan identitasnya

Ketidakpercayaan diri terhadap identitas diri sendiri disinyalir bisa menjadikan seseorang menjadi gay. misal, seseorang tidak pede karena tidak memiliki wajah atau bentuk tubuh yang macho, atau tidak mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Faktor lainnya karena salah pola asuh. Misal, seorang lelaki dibiarkan oleh orang tuanya bergaul banyak dengan perempuan, bermain dengan perempuan dan bahkan tidak peduli ketika anak lelakinya bertingkah kemayu.


Nah, itulah 5 sebab kenapa seseorang bisa menjadi gay. intinya, jika yang dimaksud ‘merangkul para LGBT’ dengan memberikan arahan, konseling dan nasihat supaya mereka tersadar dan sembuh dari penyimpangannya, maka ini keharusan. Tapi jika yang dimaksud ‘merangkul’ dengan tujuan menerima mereka apa adanya, serta mengakui penyimpangan mereka, NO WAY!
Barangkali kamu punya opini lain, silakan

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment