12 Sept 2019

Kenapa Umat Islam Terpuruk?


Disadari atau tidak, umat islam sekarang ini berada di tepi jurang keterpurukan yang sangat mengkhawatirkan. Umat islam hanya menjadi penonton dan pengagum dari peradaban-peradaban non-muslim yang gemerlap dan menyilaukan mata.

Cobalah kita lihat dan bandingkan antara negara berkembang dengan negara maju. Negara berkembang mayoritas adalah negara dengan penduduk muslim. Sebaliknya, negara maju notabene negara-negara non-muslim. Kenapa ini bisa terjadi? Bukankah dulu kita pernah memimpin peradaban lewat gemerlap kota Cordoba di Andalusia dan Baghdad di Irak? Bukankah dulu umat islam memimpin dunia dan sekarang kenapa keadaan itu berbalik? Jawabannya karena kita telah meninggalkan al-Quran dan sunnah. Sementara al-Quran dan sunnah tersebut adalah kunci dari peradaban yang tinggi.

Satu lagi yang tidak boleh kita lupakan. Al-Quran adalah kunci produktifitas kita sebagai muslim. Ketika seseorang jauh dari ajaran agamanya, jauh dari Allah Subhanahu wata'ala, maka produktifitasnya melempem.

Sayangnya, betapa banyak kaum liberal yang mulai tercekoki pemikiran-pemikiran nyeleneh sehingga mereka menganggap kemunduran umat islam itu karena kita –umat islam- dianggap jumud, dogmatis dan tidak mau mengikuti gaya hidup dan gaya berpikir ala barat sebagai kiblat peradaban masa kini.

Mereka bersuara lantang, ‘Lihatlah, ketika orang-orang barat meninggalkan bible dan memilih jalan hidup sekuler, mereka bisa maju dalam peradaban. Seharusnya kita juga melakukan hal yang sama, tinggalkan doktrin al-Quran.”

Naudzubillahimindzalik.

Tidakkah dia melihat bahwa dulu umat islam pernah memimpin dunia karena umatnya berpegang teguh pada al-Quran dan sunnah. Tidakkah dia tahu bahwa dulu umat islam menguasai sepertiga dunia? Tidakkah dia tahu bahwa dulu Imperium Romawi dan Persia tunduk bertekuk lutut kepada kedigdayaan Islam? Apa dan kenapa semua itu bisa terjadi? Karena umat islam di sama itu memiliki tali keimanan yang kuat yang tersambung kepada Allah Subhanahu wata'ala lewat amal kebaikan dan al-Quran yang mereka aplikasikan dalam kehidupan mereka.

Jawabanya, ‘Ya, mereka maju karena meninggalkan ajaran agamanya, sementara kita terpuruk karena meninggalkan agama kita.’

Dr. Akram ridho di dalam bukunya ‘Manajemen Diri Pemuda’ menyatakan bahwa Kesadaran berpikir mereka sejalan dengan fitrah yang telah dicanangkan di dalam islam yang memang sejak awal sudah diperintahkan. Adapun penyebab kemunduran umat islam adalah karena ketidakpeduliannya terhadap fitrah yang lurus serta keengganannya dalam menjalankan semua itu dalam kehidupan ini.

Mungkin kita bisa melihat betapa orang-orang barat memiliki manajemen waktu yang baik dibanding umat islam pada umumnya. Atau kita melihat mereka lebih disiplin dan tepat waktu dibanding kita. Atau mereka memiliki tujuan dan planing yang jelas dibanding kita. Padahal, itu semua adalah ajaran islam. Islam mengajarkan kita untuk disiplin, tepat waktu, memasang target dan memiliki cita-cita. Kita telah meninggalkan itu semua dan dunia barat mengambilnya dari kita.

Pada dasarnya, untuk masalah kedisiplinan, manajemen waktu, kebersihan, mereka jauh lebih ‘islami’ dari kita. Tapi itu hanya sebagian dari semua elemen penting kehidupan umat manusia. Kita masih memiliki iman, sementara mereka tidak.

Kita juga pernah mengalami masa-masa kejayaan itu. Dimana ketika itu peradaban islam bercahaya dan terang bernderang menerangi umat manusia dengan peradaban bani abbasiyah dan bani umayah spanyol yang berpusat di Cordoba. Sementara di saat yang sama Eropa berada di masa kegelapan dan kejumudan yang menyakitkan. Dan perlahan-lahan mereka belajar dari umat islam, sementara umat islam semakin jauh dari islam dan terlena.

Saatnya bagi kita untuk berubah. Dimulai dari detik ini juga. Setelah membaca bagian ini, saya harap kamu memiliki pandangan yang jembar dan memiliki arah hidup yang jelas. Saya ingin memastikan kamu memahami hal ini kemudian menuliskan di dalam selembar kertas apa saja yang akan kamu ubah dari dirimu dan apa saja cita-citamu

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka. [Quran Surat 13 ayat 11]

Setelah itu tekadkan di dalam jiwamu untuk selalu kuat dan memiliki jiwa yang optimis unutk menatap masa depan sehingga hidupmu penuh dengan produktifitas.

Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Subhanahu wata'ala daripada muslim yang lemah, dan masing-masing ada kebaikannya. Perhatikanlah apa pun yang bermanfaat buat dirimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan JANGANLAH MERASA LEMAH DAN PUTUS ASA, jika engkau dapat musibah jangan engkau mengatakan andaikan saja saya tadi melakukan sesuatu niscaya akan begini, akan tetapi katakanlah Allah Subhanahu wata'ala telah menentukan segala sesuatu dan apa pun yang Dia kehendaki pasti terjadi, karena mengandai-andai itu dapat membuka pintu setan. (HR. Muslim)

Intinya, sumber dari kehidupan yang baik dan produktif itu adalah kembali kepada tali Iman yang kuat. Karena Allah Subhanahu wata'ala yang memiliki hidup kita, waktu kita dan Dialah yang menahan atau mengizinkan kesuksesan itu menghampiri kehidupan kita. Baik kesuksesan individu atau kesuksesan jama’i dalam tatanan masyarakat islami.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment