Disadari atau tidak, umat islam sekarang ini berada
di tepi jurang keterpurukan yang sangat mengkhawatirkan. Umat islam hanya
menjadi penonton dan pengagum dari peradaban-peradaban non-muslim yang gemerlap
dan menyilaukan mata.
Cobalah kita lihat dan bandingkan antara
negara berkembang dengan negara maju. Negara berkembang mayoritas adalah negara
dengan penduduk muslim. Sebaliknya, negara maju notabene negara-negara
non-muslim. Kenapa ini bisa terjadi? Bukankah dulu kita pernah memimpin
peradaban lewat gemerlap kota Cordoba di Andalusia dan Baghdad di Irak?
Bukankah dulu umat islam memimpin dunia dan sekarang kenapa keadaan itu
berbalik? Jawabannya karena kita telah meninggalkan al-Quran dan sunnah. Sementara
al-Quran dan sunnah tersebut adalah kunci dari peradaban yang tinggi.
Satu lagi yang tidak boleh kita lupakan. Al-Quran
adalah kunci produktifitas kita sebagai muslim. Ketika seseorang jauh dari
ajaran agamanya, jauh dari Allah Subhanahu wata'ala, maka produktifitasnya
melempem.
Sayangnya, betapa banyak kaum liberal yang
mulai tercekoki pemikiran-pemikiran nyeleneh sehingga mereka menganggap
kemunduran umat islam itu karena kita –umat islam- dianggap jumud, dogmatis dan
tidak mau mengikuti gaya hidup dan gaya berpikir ala barat sebagai kiblat
peradaban masa kini.
Mereka bersuara lantang, ‘Lihatlah, ketika
orang-orang barat meninggalkan bible dan memilih jalan hidup sekuler, mereka
bisa maju dalam peradaban. Seharusnya kita juga melakukan hal yang sama,
tinggalkan doktrin al-Quran.”
Naudzubillahimindzalik.
Tidakkah dia melihat bahwa dulu umat islam
pernah memimpin dunia karena umatnya berpegang teguh pada al-Quran dan sunnah. Tidakkah
dia tahu bahwa dulu umat islam menguasai sepertiga dunia? Tidakkah dia tahu
bahwa dulu Imperium Romawi dan Persia tunduk bertekuk lutut kepada kedigdayaan
Islam? Apa dan kenapa semua itu bisa terjadi? Karena umat islam di sama itu
memiliki tali keimanan yang kuat yang tersambung kepada Allah Subhanahu
wata'ala lewat amal kebaikan dan al-Quran yang mereka aplikasikan dalam
kehidupan mereka.
Jawabanya, ‘Ya, mereka maju karena
meninggalkan ajaran agamanya, sementara kita terpuruk karena meninggalkan agama
kita.’
Dr. Akram ridho di dalam bukunya ‘Manajemen
Diri Pemuda’ menyatakan bahwa Kesadaran berpikir mereka sejalan dengan fitrah
yang telah dicanangkan di dalam islam yang memang sejak awal sudah
diperintahkan. Adapun penyebab kemunduran umat islam adalah karena
ketidakpeduliannya terhadap fitrah yang lurus serta keengganannya dalam
menjalankan semua itu dalam kehidupan ini.
Mungkin kita bisa melihat betapa orang-orang
barat memiliki manajemen waktu yang baik dibanding umat islam pada umumnya.
Atau kita melihat mereka lebih disiplin dan tepat waktu dibanding kita. Atau
mereka memiliki tujuan dan planing yang jelas dibanding kita. Padahal, itu
semua adalah ajaran islam. Islam mengajarkan kita untuk disiplin, tepat waktu,
memasang target dan memiliki cita-cita. Kita telah meninggalkan itu semua dan
dunia barat mengambilnya dari kita.
Pada dasarnya, untuk masalah kedisiplinan,
manajemen waktu, kebersihan, mereka jauh lebih ‘islami’ dari kita. Tapi itu
hanya sebagian dari semua elemen penting kehidupan umat manusia. Kita masih
memiliki iman, sementara mereka tidak.
Kita juga pernah mengalami masa-masa kejayaan
itu. Dimana ketika itu peradaban islam bercahaya dan terang bernderang
menerangi umat manusia dengan peradaban bani abbasiyah dan bani umayah spanyol
yang berpusat di Cordoba. Sementara di saat yang sama Eropa berada di masa
kegelapan dan kejumudan yang menyakitkan. Dan perlahan-lahan mereka belajar
dari umat islam, sementara umat islam semakin jauh dari islam dan terlena.
Saatnya bagi kita untuk berubah. Dimulai dari
detik ini juga. Setelah membaca bagian ini, saya harap kamu memiliki pandangan
yang jembar dan memiliki arah hidup yang jelas. Saya ingin memastikan kamu
memahami hal ini kemudian menuliskan di dalam selembar kertas apa saja yang
akan kamu ubah dari dirimu dan apa saja cita-citamu
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri
mereka. [Quran Surat 13 ayat 11]
Setelah itu tekadkan di dalam jiwamu untuk
selalu kuat dan memiliki jiwa yang optimis unutk menatap masa depan sehingga
hidupmu penuh dengan produktifitas.
Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai Allah Subhanahu wata'ala daripada muslim yang lemah, dan masing-masing
ada kebaikannya. Perhatikanlah apa pun yang bermanfaat buat dirimu dan mohonlah
pertolongan kepada Allah, dan JANGANLAH MERASA LEMAH DAN PUTUS ASA, jika engkau
dapat musibah jangan engkau mengatakan andaikan saja saya tadi melakukan
sesuatu niscaya akan begini, akan tetapi katakanlah Allah Subhanahu wata'ala
telah menentukan segala sesuatu dan apa pun yang Dia kehendaki pasti terjadi, karena
mengandai-andai itu dapat membuka pintu setan. (HR. Muslim)
Intinya, sumber dari kehidupan yang baik dan
produktif itu adalah kembali kepada tali Iman yang kuat. Karena Allah Subhanahu
wata'ala yang memiliki hidup kita, waktu kita dan Dialah yang menahan atau
mengizinkan kesuksesan itu menghampiri kehidupan kita. Baik kesuksesan individu
atau kesuksesan jama’i dalam tatanan masyarakat islami.
No comments:
Post a Comment