25 Sept 2019

Karena 3 Alasan ini Saya Tetap Konsisten Ngeblog



“Lu masih konsisten ngeblog ni?” tanya seorang teman beberapa menit setelah saya tautkan postingan terbaru blog saya di media sosial.

“Masih.” Jawab saya.

“Wah, saya udah bertahun-tahun nggak buka blog. Udah bulukan tuh blog.” Akunya kepada saya.
Dia adalah teman yang sama-sama memulai belajar blog dengan saya di medio tahun 2014 bersama belasan teman lainnya di ABQI (Akademi Bahasa, Al-quran dan Informatika)

Saya mulai ngeblog sejak tahun 2014 silam. Awal mula mengenal blog ketika guru saya Ryad mulai mengajari saya bagaimana membuat blog dan memilih tampilan template yang menarik. Tanpa arahan dari beliau, mungkin saya tidak akan mengenal dunia blogger hingga saat ini.

Pada dasarnya, saya terlanjur jatuh cinta dengan dunia tulis menulis. Ketika mengenal blog, disitulah saya menemukan wadah yang pas untuk menampung passion menulis saya. Sebagaimana kata pepatah, ‘pucuk dicinta ulam tiba.’ Saya menemukan surga literasi dalam blog yang saya kelola dan dari blog-blog sahabat saya yang selalu saya kunjungi.

Sejak mengenal blog, saya mencoba berinteraksi dengan blogger-blogger lain sehingga saya menemukan teman-teman baru dengan hobi dan passion yang sama. Dari sana saya juga bisa menimba ilmu dan pengalaman dari mereka.

Ada tiga alasan kenapa 5 tahun lamanya saya konsisten mengasuh blog personal saya

Pertama, saya menemukan wadah menulis dan berkekspresi tanpa batas.

Mungkin kita bisa mengirimkan karya-karya kreatif kita ke media massa lain, sebutlah majalah atau koran. Tapi yakin deh, tidak semua karya tersebut bisa dan layak dimuat di media. Ada seleksi ketat. Ada beberapa hal dan pertimbangan yang terkadang redaktur menolak karya tulis kita. nah, dimana tempat untuk menampung karya-karya tulis yang ditolak media massa? Jawabannya di blog. Saya juga memuat karya-karya saya yang sudah dipublikasikan di website atau media cetak lain dengan menyertakan keterangan di bawah postingan dengan bunyi ‘tulisan ini pernah di muat di media anu.’

Kedua, saya merasakan kepuasan yang kentara ketika tulisan saya dibaca oleh orang lain, diapresiasi dan mendapatkan atensi yang baik. 

Bahkan beberapa pembaca blog saya ada yang mengirimkan email kepada saya. Mereka mengucapkan terimakasih karena terbantu dan terinspirasi dari postingan-postingan yang telah saya muat di blog. Alhamdullillah, semua atas izin Allah. Perlu kamu tahu, pertama kali membuat blog, pengunjung blog saya hanya 10 orang perhari. Kemudian seiring berjalannya waktu, pengunjung bertambah menjadi 50,100, 200,500 hingga pada akhirnya mampu menjaring viewer sampai 1000-2000 viewer perhari.

Ketiga, media blog tak akan lekang dimakan zaman. Media massa cetak telah mengalami senja kala dengan ditandai tumbangnya media-media massa konvensional (baca: cetak) seiring semakin gencarnya era teknologi dan digital merambah ke berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi milenial.

Dengan adanya fenomena ini, semakin menjamur berbagai portal, website dan blog. Jika dibanding dengan media massa versi cetak, jelas versi digital lebih abadi dan tidak dikekang oleh batas ruang, halaman, bahkan harga. Versi digital akan tetap ada dan tidak akan lapuk layaknya kertas koran atau majalah. Tidak juga terkungkung oleh jumlah halaman yang sudah menjadi aturan baku.

Nah, buat kamu yang pengen menekuni dunia blogger, bisa tanya-tanya ke saya lewat  kolom komentar. Yang mau ngiklan di blog dengan spesifikasi harga juga boleh. Ehehe.

Sumber gif: halaman utama blogger flatform
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment