“Lu masih konsisten ngeblog ni?” tanya seorang teman
beberapa menit setelah saya tautkan postingan terbaru blog saya di media
sosial.
“Masih.” Jawab saya.
“Wah, saya udah bertahun-tahun nggak buka blog. Udah bulukan
tuh blog.” Akunya kepada saya.
Dia adalah teman yang sama-sama memulai belajar blog dengan
saya di medio tahun 2014 bersama belasan teman lainnya di ABQI (Akademi Bahasa,
Al-quran dan Informatika)
Saya mulai ngeblog sejak tahun 2014 silam. Awal mula
mengenal blog ketika guru saya Ryad mulai mengajari saya bagaimana membuat blog
dan memilih tampilan template yang menarik. Tanpa arahan dari beliau, mungkin
saya tidak akan mengenal dunia blogger hingga saat ini.
Pada dasarnya, saya terlanjur jatuh cinta dengan dunia tulis
menulis. Ketika mengenal blog, disitulah saya menemukan wadah yang pas untuk
menampung passion menulis saya. Sebagaimana kata pepatah, ‘pucuk dicinta ulam
tiba.’ Saya menemukan surga literasi dalam blog yang saya kelola dan dari
blog-blog sahabat saya yang selalu saya kunjungi.
Sejak mengenal blog, saya mencoba berinteraksi dengan
blogger-blogger lain sehingga saya menemukan teman-teman baru dengan hobi dan
passion yang sama. Dari sana saya juga bisa menimba ilmu dan pengalaman dari
mereka.
Ada tiga alasan kenapa 5 tahun lamanya saya konsisten
mengasuh blog personal saya
Pertama, saya menemukan wadah menulis dan berkekspresi tanpa
batas.
Mungkin kita bisa mengirimkan karya-karya kreatif kita ke media massa
lain, sebutlah majalah atau koran. Tapi yakin deh, tidak semua karya tersebut
bisa dan layak dimuat di media. Ada seleksi ketat. Ada beberapa hal dan pertimbangan
yang terkadang redaktur menolak karya tulis kita. nah, dimana tempat untuk
menampung karya-karya tulis yang ditolak media massa? Jawabannya di blog. Saya juga
memuat karya-karya saya yang sudah dipublikasikan di website atau media cetak
lain dengan menyertakan keterangan di bawah postingan dengan bunyi ‘tulisan ini
pernah di muat di media anu.’
Kedua, saya merasakan kepuasan yang kentara ketika tulisan
saya dibaca oleh orang lain, diapresiasi dan mendapatkan atensi yang baik.
Bahkan
beberapa pembaca blog saya ada yang mengirimkan email kepada saya. Mereka mengucapkan
terimakasih karena terbantu dan terinspirasi dari postingan-postingan yang
telah saya muat di blog. Alhamdullillah, semua atas izin Allah. Perlu kamu
tahu, pertama kali membuat blog, pengunjung blog saya hanya 10 orang perhari. Kemudian
seiring berjalannya waktu, pengunjung bertambah menjadi 50,100, 200,500 hingga
pada akhirnya mampu menjaring viewer sampai 1000-2000 viewer perhari.
Ketiga, media blog tak akan lekang dimakan zaman. Media massa
cetak telah mengalami senja kala dengan ditandai tumbangnya media-media massa
konvensional (baca: cetak) seiring semakin gencarnya era teknologi dan digital
merambah ke berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi milenial.
Dengan adanya fenomena ini, semakin menjamur berbagai
portal, website dan blog. Jika dibanding dengan media massa versi cetak, jelas
versi digital lebih abadi dan tidak dikekang oleh batas ruang, halaman, bahkan
harga. Versi digital akan tetap ada dan tidak akan lapuk layaknya kertas koran
atau majalah. Tidak juga terkungkung oleh jumlah halaman yang sudah menjadi
aturan baku.
Nah, buat kamu yang pengen menekuni dunia blogger, bisa
tanya-tanya ke saya lewat kolom komentar. Yang mau ngiklan di blog
dengan spesifikasi harga juga boleh. Ehehe.
Sumber gif: halaman utama blogger flatform
No comments:
Post a Comment