Salah satu kebahagiaan dalam kehidupan yang patut kita syukuri adalah dengan hadirnya teman-teman yang baik. Dengan adanya mereka, kehidupan kita menjadi lebih berwarna dan bersinergi dalam kebaikan. Oleh karena itu sob, kamu perlu banget memperhatikan, apakah selama ini kamu telah benar dalam memilih teman. Jangan sampai berteman dengan teman yang buruk.
Tapi kali ini, kita tidak akan membahas tentang teman yang buruk. Kali ini kita akan mencoba mengulik manfaat memiliki teman yang baik.
Pertama, teman yang baik adalah teman yang suka membantu
Mereka selalu mengulurkan tangannya ketika kita terjatuh hingga kita bisa bangkit lagi. Eh kok ngomong-ngomong kayak lirik lagu ya. Hehe, lupakan. Jadi teman yang baik selalu memberikan bantuan dalam bentuk apa pun yang kita inginkan.
Kedua, teman yang baik adalah teman yang memberi harapan dengan motivasi
Ketika kita putus asa, teman datang kepada kita membawa harapan dan motivasi. Dia mensuport kita dan mendorong kita untuk tidak patah semangat. Sehingga kita kembali optimis. Oleh karena itu guys, ketika kamu sukses, jangan lupakan sahabat-sahabat yang mendukung kamu. Dibalik lelaki yang sukses selalu ada wanita hebat di belakangnya. Eh salah, ini beda konteks ding. Dibalik seseorang yang sukses, ada sahabat yang hebat di sampingnya.
Ketiga, teman yang baik adalah teman yang menasihati ketika kita salah
Kadang ada tuh orang yang cuek bebek ketika temannya berbuat kesalahan ato maksiat. Dia pikir, itu urusan dia yang tidak boleh aku atur-atur. Disisi lain kadang kita juga risih kalo dinasihatin kawan. Sehingga tak jarang suka jengkel dengan kecerewetan teman. Yakin deh, dibalik cerewetnya dia, dia menginginkan kebaikan untuk kita. Sahabat mana sih yang mau temannya terjerumus ke dalam neraka? Justru sahabat yang jahat itu sahabat yang membiarkan temannya berada dalam kesalahan. Dan sebaliknya, teman yang baik adalah teman yang selalu menunjukan kepada kebaikan dan mengajaknya ke jalan tersebut.
Keempat, teman yang baik adalah teman yang ikut berbahagia ketika kita berhasil
Ada diantara orang yang menjadikan temannya sebagai rival dan saingan, sehingga ketika temannya sukses, dia merasa tersiksa dan tersaingi. Nah, lho. Hati-hati ya, jangan sampai sifat yang satu ini merusak pertemananmu.
Kelima, teman yang baik adalah teman yang menutupi kekurangan dan kejelekan kita.
Dia merasa malu ketika temannya dipermalukan. Dia juga akan merasa sedih ketika temannya dibongkar aib-aibnya. Oleh karena itu, teman yang baik akan selalu menjaga muru’ah atau kehormatan temannya dengan cara menyembunyikan cacat dan aibnya alias tidak menyebarkannya. Alih-alih dia menasihati temannya itu di tempat yang sunyi dan hanya mereka berdua yang tahu.
Nah itulah 5 keuntungan dari memiliki teman yang baik. Semoga menginspirasi dan tentunya bisa menjadi panduan kita dalam menjalin pertemanan. Ok, selamat berteman deh. Berteman dengan penulis juga boleh. Asal jangan lupa follow dan like tulisan ini ya. Dishare lebih afdhol. (modus, hehe)
=
Tiga Jenis Persahabatan, Apa Saja Itu?
Ketahui bahwa teman terdiri dari tiga jenis:
Teman yang Seperti Dokter
Teman diumpamakan seperti dokter karena kehadiran temannya bisa memberi nilai-nilai positif dalam hidupnya. Teman diumpamakan sebagai dokter adalah teman yang memberinya optimism dan harapan dikala putus asa. Teman yang selalu memberinya support dan motivasi. Teman yang membantunya di kala susah, menghibur di kala sedih dan ikut berbahagia di kala gembira.
Teman yang Seperti Makanan
Setiap orang membutuhkan makanan setidaknya tiga kali dalam sehari. Teman diumpamakan sebagai makanan karena dia selalu memberikan bantuan dan kepedulian untukmu. Dia selalu ringan tangan dan senang membantu ketika kamu butuh bantuan. Sehingga ketika teman dengan tipe seperti ini hilang, kamu seperti kehilangan nutrisi dan gizi. Kamu kehilangan pegangan. Tapi awas, jangan sampai kamu ketergantungan dengan pertolongan teman sehingga nggak bisa hidup mandiri. Ini mah nggak tahu diri namanya.
Teman yang Seperti Penyakit
Nah, kalo yang ini kebalikan dari yang kedua. Teman yang seperti penyakit adalah teman yang selalu menyusahkan dan merepotkan. Dia terlalu gampang meminta pertolongan, bahkan ngambek ketika kita tidak cepat tanggap dalam memberi perhatian.
Teman yang seperti penyakit juga bisa berarti teman yang memberi pengaruh buruk dalam kehidupan, terutama untuk kehidupan akhirat kita.
Pesan terakhir sebelum saya tutup, perlakukanlah dengan baik teman kamu sebagaimana kamu ingin diperlakukan dengan baik oleh temanmu. Jadilah pertemanan ‘simbiosis mutualisme’ yang menguntungkan satu sama lain. Pertemanan yang ikhlas, yang memberi warna dalam kehidupan.
=
Ketahui 3 Kriteria Dalam Memilih Teman
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pihak lain demi eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Bahkan semenjak manusia itu lahir hingga ia dikuburkan di liang lahat, dia tak lepas dari ‘tangan-tangan’ orang lain yang turut memberi benefit bagi pribadinya. Coba kita pikir, semenjak kita lahir, kita dibantu oleh bidan, hingga kita meninggal pun kita masih perlu bantuan tetangga dan anggota keluarga kita.
Salah satu bentuk interaksi yang kita bangun adalah pertemanan yang kita jalin dalam kehidupan kita. Baik itu teman dengan embel-embel di belakangnya sesuai dengan tempat dan tuntutan keinginan. Misal, teman sekolah (itu pun dikualifikasikan lagi dengan jenjang sekolahnya), teman bisnis, teman arisan dan sebagainya. Dan tentunya yang special adalah teman yang khusus, istilah kerennya ‘sahabat karib’, close friends’, friend forever dan sebagainya.
Tahu tidak, teman itu bisa memberi pengaruh terhadap kehidupan kita. Karena teman adalah cerminan dari pribadi kita. Jika kita ingin melihat bagaimana kepribadian seseorang, maka lihatlah dengan siapa dia berteman. Misal, tidak mungkin kan pemabuk berteman dengan seorang santri. Hehe.
Baiklah, berikut saya sajikan 3 kriteria dan standar dalam memilih teman
Pertama, Akal
Pilihlah teman yang cerdas dan intelek.. Jadi sob, intelek di sini nggak melulu dia pintar matematika atau pelajaran eksakta lainnya. Setiap orang punya sisi intelektualitas yang berbeda. Misal ada orang yang pintar di bahasa, tapi ternyata lemah di dalam hitung-hitungan. Kamu boleh berteman dengan siapa pun yang memiliki intelektualitas yang berguna buat kamu.
Bertemanlah dengan semua kalangan yang akan memberimu warna dan wawasan. Bertemanlah dengan berbagai macam manusia dengan jenis profesi yang berbeda (asal jangan profesi haram, hehe) terutama sekali, berteman dengan orang yang sholeh, yang bisa mengarahkanmu ke jalan kebaikan.
Kedua, Karakter Baik
Jangan berteman dengan seseorang yang memiliki bad character. Pemarah misalnya, karena bisa aja kamu kena damprat tiap hari. Atau teman pembohong yang bisa-bisa ngibulin kamu di tiap kesempatan.
Lagi pula, ketika kita berteman dengan orang-orang yang berkarakter baik, maka secara tidak langsung kita juga terbiasa dengan karakter yang baik. Ketika kita berteman dengan teman yang pemarah, besar kemungkinan kita juga menjadi pribadi yang mudah marah.
Ketiga, Kebenaran
Jangan berteman dengan seseorang yang terus melakukan kesalahan dan tukang maksiat. Lama-lama kamu juga akan terseret ke dalam kehidupannya yang hitam. Kamu akan ikut-ikutan melakukan pekerjaan haram yang biasa teman kamu lakukan.
Sebelum saya tutup, saya ingin menyampaikan satu hadits yang patut untuk kita simak berkaitan dengan persahabatan,
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
So, berteman itu boleh dengan siapa aja, tapi tetep harus selektif dalam memilihnya. Ini demi kebaikan kamu sendiri. Iya…kamu..
=
No comments:
Post a Comment