26 Aug 2019

Berkah Pagi


Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”

Namanya Ahmad, dia selalu merutinkan diri untuk datang ke masjid sebelum adzan berkumandang atau paling tidak segera berangkat ke masjid setelah adzan berkumandang. Sehingga Ahmad memiliki waktu yang cukup untuk mendirikan shalat fajar. Ahmad tahu bahwa nilai shalat sunnah fajar itu lebih baik dari dunia dan seisinya.

Setelah itu, sembari menunggu muadzin mengumandangkan iqomah, Ahmad menunggunya dengan membaca al-quran hingga iqomah dikumandangkan. Shalat berjamaah subuh pun dilaksanakan. Ahmad tidak langsung pulang ke rumah, tapi dia masih duduk di masjid, mengambil tempat di pojokan dan mencoba duduk yang nyaman. Kemudian dia membuka quran sakunya dan mulai tilawah al-quran serta menghafal ayat-ayat al-quran.

Ketika matahari sudah terbit dan terlihat sinarnya, Ahmad segera bangkit dari tempat duduknya dan melaksanakan shalat syuruq sebanyak dua rokaat. Kemudian setelah itu Ahmad pulang ke rumah dan mempersiapkan diri untuk berangkat kerja.

***

Namanya Abdullah. Tidak seperti Ahmad, Abdullah seringkali terlambat datang ke masjid untuk shalat berjamaah. Hampir setiap hari dia tertinggal (masbuk) sehingga tidak memiliki kesempatan untuk melaksanakan shalat sunnah fajar. Bahkan beberapa kesempatan dia tidak shalat berjamaah karena masih terlena di atas kasur.

alarm memang sudah dipasang, tapi entah kenapa setiap kali alarm itu berbunyi, tangan Abdullah menggapai-gapai dan menekan tombol snooze dan kembali melanjutkan tidur sembari bergumam, “Sepuluh menit lagi.”

Tapi ujung-ujungnya Abdullah bangun kesiangan. Dia pun langsung bangkit dari tidur sembari terburu-buru mengambil air wudhu dan menghamparkan sajadah di lantai kamar. Setelah itu mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk berangkat kerja, mandi kilat dan segera berangkat ke kantornya tanpa bisa menyempatkan diri untuk sarapan atau melakukan aktifitas lainnya.

Nah, dari cerita Ahmad dan Abdullah di atas, mana yang merepresentasikan kehidupan pagimu? Jawab oleh pribadi masing-masing.

Perlu kita ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang sangat utama dan penuh berkah. Sehingga jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu yang diberkahi ini dengan mengisinya hanya untuk tidur. Usahakan untuk tidur di awal waktu sehingga kita tidak mengantuk ketika selesai shalat subuh atau tidak bangun kesiangan sehingga terlewat shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu yang berkah adalah waktu yang penuh kebaikan. Waktu pagi telah dido’akan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu yang berkah.

Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment