30 Jun 2019

Mohd Agoes Aufia, ‘Dua Alasan Kenapa Saya Kuliah di India’


Apa yang ada di benak kamu ketika kamu mengingat India? Apakah kamu mengingat tentang tarian-tariannya yang fantastis diiringi dengan lagu yang enerjik? Atau mungkin kamu mengingat bintang-bintang Bollywood legendaris semisal Sah rukh Khan? Well, pernah nggak kamu ngebayangin bahwa India tidak hanya terkenal dengan film dan tariannya. Tapi juga ada hal-hal menarik lain yang harus kamu ketahui tentang India.

Berangkat dari hal ini, Husni-Magz mencoba menghadirkan kepada kamu sisi lain dari India, termasuk Husni-magz akan mengulik tentang bagaimana prospek kuliah di India? Kenapa harus kuliah di India? Nah, untuk lebih jelasnya yuk kita simak obrolan husni-magz bareng Mohd Agoes Aufiya, Salah seorang Mahasiswa Indonesia yang berhasil menyelesaikan proram M.A-nya di Jawaharlal Nehru University. Sekarang beliau tengah menempuh program M. Phil di kampus yang sama.

Assalamu alaikum mas, gimana kabarnya?

Waalaikum salam. Alhamdulillah sehat

Gimana ceritanya mas bisa kuliah di JNU New Delhi? Barangkali ini bisa menjadi info penting buat kita-kita yang tertarik kuliah di India

Waktu itu pada awal tahun 2013 kira-kira selepas satu tahun lulus S1 pada ilmu Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, saya berencana untuk melanjutkan S2 di mana UGM dan Jawaharlal Nehru University yang menjadi pilihan saya. Saya memilih JNU karena terinspirasi dari nasihat dosen saya. Ada dua hal kenapa saya kuliah di India, pertama; berkualitas, dan kedua; biayanya relaif terjangkau. Hingga akhirnya secara mandiri saya mencari kampus yang sesuai dengan jurusan saya hingga akhirnya bertemua dengan JNU.

Bertepatan dengan awal tahun 2013 sekitar bulan Januari-Maret pendaftaran di JNU dibuka, dan saya mendaftar melalui metode “In Absentia” di mana pendaftar tidak perlu ujian atau hadir di India, namun cukup mengirimkan berkas yang disyaratkan seperti Ijazah dan transkrip nilai SMA serta S1, paspor, asuransi, form pendaftaran, membayar biaya pendaftran bank draft sebesar USD 25 dan surat jaminan orangtua sebagai yang menanggung semua biaya kita selama di India. Semua dokumen diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Hingga akhirnya kalua tidak salah sekitar awal Juli 2013 saya mendapatkan informasi melalui LoA (Letter of Acceptance) via email dan post bahwa saya diterima di JNU. Sungguh saya sangat bahadia dan bersyukur.

Btw, kenapa Mas Agus memilih Kuliah dan tinggal di India?

Karena lebih terjangkau dari Indonesia dan berkualitas. Terlebih biaya hidup tinggal di asrama kampus yang begitu terjangkau dengan cukup membayar biaya per-semester setara Rp 400 ribu dan biaya makan di mess selama sebulan yaitu setara Rp 500 ribu. JNU adalah salah satu kampus terbaik di India setaraf Universitas Indonesia. Sewaktu program M.A. saya membayar USD 600 selama dua tahun dan saat saya melanjutkan ke M.Phil, karena saya masuk melalui ujian tertulis (bukan In-Absentia) maka biaya per-semester saya mejadi lebih terjangkau yaitu USD 100 hingga saat ini saya sedang melanjutkan di S3. Kuliah di India juga membuka cakrawala pergaulan internasional kita dan kita dapat banyak belajar dari negara terbesar kedua di dunia ini (dari segi populasi) dengan segala keunikan dan kemajuannya.

Bisa nggak sih kita mendapatkan beasiswa kuliah di India. Kalau ada bagaimana cara mendapatkannya?

Melalui beasiswa ICCR yang diberikan dari pemerintah India. Info lengkapnya dan tips bisa kunjungi blog teman saya sesame PPI India di www.pasporkuliah.blogspot.com

Mas agus kan akun instagramnya india_unik nih, btw, menurut Mas Agus, secara umum apa sih keunikan India yang harus kita tahu

Betul, India itu negara dengan multi-etnis dan multi-bahasa, selain itu mereka juga terkhusus di India utara masih mengenal sistem kasta. Kurang lebih 60% penduduknya masih berada di perdesaan, sehingga masih kuat memegang budaya dan kadang kita berpikir India masih begitu “jadul” padahal India juga negara yang sangat maju dari teknologi di mana Indonesia masih tertinggal jauh. Sebut saja kemampuan mereka menerbangkan roket ke luar angkasa, memiliki kekuatan nuklir hingga ahli IT nya yang terkenal. Jadi India ini tidak bisa dikatakan negara terbelakang, namun negara yang bercampur antara modernisme dan tradisionalisme dari segi teknologi, social, ekonomi, politik dan budaya. 


Berpose bareng teman-teman India (sumber: Fb Mohd Agoes Aufiya)

Bagaimana suka dukanya tinggal di India mas?

Tentu kuliah di luar negeri ada suka-dukanya. Sukanya tentu kita bisa menempuh pendidikan dengan harga yang terjangkau namun berkualitas, dapat mengenal budaya serta tempat baru, memperluas jaringan pertemanan secara internasioal serta meningkatkan pengalaman. Dukanya yaitu musim panas dan dingin yang kurang bersahabat, makanan yang kurang sepenuhnya cocok, karakter masyarakat yang cenderung berbeda secara sopan santun, kebersihan yang sedikit lebih rendah dari Indonesia, serta banyak debu/tandus termasuk polusi dan hal lainnya.

Ada nggak pengalaman unik selama tinggal di India?

Salah satunya menerima uang kembalian dengan dilempar atau pedagang yang terlihat cuek di mana keduanya sangat jarang ditemui di Indonesia.

Kemarin saya dapet info tentang kasus orang muslim yang dikeroyok karena kasus sapi. Saya jadi bertanya-tanya, toleransi di India itu seperti apa sih Mas? Apakah umat islam diterima dengan baik?

Betul, hal ini bisa saya kita temui kapan dan di mana saja mengingat Islam di India sebagai minoritas walau sebenarnya jumlahnya terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sayangnya masih ada para oknum radikal Hindu yang masih kurang bertoleransi atau minimal melakukan klarifikasi terkait kebenaran kasus tersebut. Biasanya ini cenderung permainan politik guna mendapatkan simpati dari pemilih Hindu disamping ego yang cenderung menolak untuk hidup berdampingan ditengah perbedaan. Masih banyak kaum muslimin yang bisa hidup berdampingan dengan kau Hindu termasuk saya di kampus ini, perilaku ini patut diapresiasi.

Ada nggak sih kesamaan india dengan indonesia, atau sebaliknya perbedaannya?

Kesamaan dan perbedaan terkadang saya temukan walau tidak sepenuhnya seperti dari segi makanan, tata kota hingga prilaku masyarakat. Saya pikir 50:50 karena kita sama-sama negara berkembang, sehingga terkadang bagi kita tidak terlalu sulit untuk beradaptasi dibanding di negara maju. Agar bisa lebih jelas bisa berkunjung ke Instagram saya di @india_unik atau klik www.instagram.com/india_unik/  dan youtube channel saya di: Mohd. Agoes Aufiya atau klik www.youtube.com/c/mohdagoesaufiya

Berpose di depan Taj Mahal bareng istri dan anak tercinta (sumber: Fb Mohd Agoes Aufiya)

BIODATA
Nama    Mohd. Agoes Aufiya
Alamat Asal        Jln. Albasia III No. 37 Rt.1 Rw.5  Martapura, Kalimantan – Selatan.
Alamat Tinggal Sabarmati Hostel, JNU, Munirka, New Delhi – India
TTL         Martapura, 31 Agustus 1989
Jenis Kelamin     Laki-Laki
Agama  Islam
Status   Menikah

Pendidikan
             
PhD in Indo-Pacific Studies, Jawaharlal Nehru University, 2017-skrng
M.Phil in Indo-Pacific Studies, Jawaharlal Nehru University, 2015-2017
S2 (M.A) Politics in International Studies, Jawaharlal Nehru University, 2013-2015.
S1 (S.IP) Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,2008-2012.
SMA Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Solo, 2005-2008.
MTs Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Solo, 2002-2005.
SDN Jawa 5, Martapura, Kal-Sel, 1996-2002

Prestasi

Ambassador’s Awards dari ATDIKBUD KBRI New Delhi (2014, 2015, & 2017)
Alumni terbaik Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam angkatan (2015)
The Best Resident, Predikat Terbaik, Tingkat University Residence UMY (2009)
Seni Budaya: Pidato Bahasa Arab, Juara II, Tingkat UNIRES UMY, (2009)
Best Speaker Simulasi Sidang Diplomatik Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UMY

Pengalama Bekerja    
    
Pembina Asrama Mahasiswa University Residence (UNIRES) UMY (2012-13).
Staff Biro Kerjasama, Kantor Urusan Internasional UMY (2012-13).
Staff Magang Atase Pendidikan KBRI New Delhi - India (2013)
Staff Magang Atase Perdagangan KBRI New Delhi -  India (2014)
Pengajar Bahasa Indonesia di Langma Institute, New Delhi (2016)
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New Delhi (2018/2019)
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

6 comments:

  1. wah wawancara yang seru, infonya pun bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat

      Delete
  2. Wahh hebat ya mas agus, ak aj yg mau ambil aupair di jerman aj blom kesampaian, sukses terus mas agus, kebetulan ak jga ska nnton knten nya mas agus di youtube channel nya mas agus, informasinya sangat bermanfaat wawancara yang keren👍👍👍dri narasumber yang keren jga😀😀😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah berkunjung. saya doakan semoga sobat bisa mendapatkan apa yang sobat harapkan dan impikan. mungkin belum, tapi insya Allah akan didapat di masa yang akan datang. btw, makasih sudah berkunjung

      Delete
  3. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete
  4. mas apakah jurusan hubungan internasional hanya ada di JNU

    ReplyDelete