27 Jun 2019

Asqarini, 'Perlu Pembiasaan Untuk Bisa Menulis Dalam Bahasa Inggris'


Sangat sedikit diantara penulis indonesia yang mampu menghasilkan karya berkualitas dalam bahasa inggris. Tentunya hal ini hal yang memprihatinkan dimana justru karya berbahasa inggris boleh dibilang memiliki cakupan pembaca yang lebih luas dibanding dengan karya tulis berbahasa lokal atau nasional. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah sedikitnya karya-karya anak bangsa yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Disaat yang bersamaan, karya-karya penulis barat begitu massive diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia.

Meskipun begitu, kita patut bersyukur beberapa karya anak bangsa pernah diterbitkan dalam versi bahasa inggris. Sebutlah contohnya Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata dan Bumi Manusia karya Pram.

Bahkan saya pernah berpikir, andai karya-karya Tere Liye diterbitkan di barat sana, pasti sudah dilamar oleh Hollywood untuk difilmkan.

Nah, berawal dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa sudah saatnya para penulis di Indonesia, khususnya para calon penulis dan penulis muda yang sekarang sedang bergelut di dunia literasi untuk mulai melebarkan sayap. Tidak melulu menelurkan karya literasi dalam bahasa daerah dan bahasa indonesia, tapi juga menelurkan karya tulis dalam bahasa internasional atau bahasa arab sebagai bahasa penutur muslim.

Nah, untuk memantik inspirasi tentang pentingnya membumikan literasi bahasa inggris, kali ini Husni-magz akan menghadirkan sosok istimewa. Kenapa istimewa? Istimewanya adalah beliau ini piawai menulis dalam bahasa inggris semudah kita curhat dalam bahasa indonesia. Dialah Mbak Asqarini. Penasaran kan?  Yuk langsung aja chek it out obrolan Husni-Magz bareng mbak Asqarini.

====

Sejak kapan sih mbak Asqarini menekuni dunia tulis menulis?

Sebenernya awal mula menyukai dunia menulis sudah tertanam sejak SD, karena setiap hari saya menulis diary.

Namun untuk mulai memberanikan diri menulis puisi dan cerpen, semuanya dimulai sejak SMU kelas 1 ( tahun 1998. Alasannya karena saya terkesan  dengan teman 1 bangku saat sekolah yg punya hobi menulis cerpen, akhirnya saya mulai banyak membaca cerpen dan hal berkaitan dunia tulis menulis dan mulai belajar menulis cerpen, artikel, dan puisi.

Kalau menulis dalam bahasa inggris sendiri, sejak kapan?

Menulis cerpen bahasa Inggris dimulai sejak tahun 2004.  Ada satu kisah cerpen yang berkesan,  Judul cerpen Inggrisnya "Cassette" . Awalnya cerpen tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia judulnya " Kaset', namun saat dikirimkan kepada salah satu majalah remaja islami (Annida) saya mendapat banyak sekali kritikan " pedas"  dari salah satu editornya, yang mengkritisi unsur intrinsik, sudut pandang, dll.

Singkatnya naskahya ditolak. Saat itu reaksi saya sedih bercampur kecewa"  karena menurut saya, cerpen itu sudah susah payah saya tuliskan kok mendapat respon " tidak menyenangkan".  Akhirnya  karena masih penasaran dan saya merasa ide cerita nya memang original, setelah diperbaiki sesuai masukan yang saya terima, saya terjemahkan cerpen Kaset tsb ke dalam bahasa Inggris dan saya kirimkan kembali ke majalah yang sama untuk rubrik lain ( KISI : Kisah Inggris). Alhamdulillah seminggu kemudian cerpen Inggris berjudul " Cassette" tersebut lolos meja redaksi dan dimuat di majalah remaja Islami (yg sama sebelumnya).

Bagaimana kiatnya bisa menulis dalam bahasa inggris semudah menulis dalam bahasa ibu?

Sebenarnya kiatnya sederhana, kembali kepada diri kita. Kiat pertama, kita harus menyukai yang kita kerjakan. Karena saya suka bahasa Inggris  maka jauh lebih mudah bagi saya untuk menulis dalam  bahasa Inggris ( lebih eskpresif  menulis dalam bahasa Inggris).  

Kedua, rajin membaca segala hal yang ditulis dalam bahasa Inggris, termasuk berita, lirik lagu, cerpen, artikel ataupun puisi yang semua berbahasa Inggris.

Ketiga disiplin dalam berkarya, Usahakan setiap hari menulis sesuatu dalam bahasa Inggris meskipun hanya 1 paragraf atau 1 puisi atau menulis  di diary dalam bahasa Inggris.  Terakhir, perbanyak latihan dan usahakan banyak mempraktekan kemampuan grammar dalam menulis menggunakan bhs Inggris.

Apa sih suka dukanya yang mbak Asqa alami ketika menulis, mungkin bisa diceritakan?

Sesuai pengalaman yang sudah saya ceritakan, karena bahasa Inggris bukan bahasa Ibu kita  pastinya dalam menulis sesuatu dalam bahasa Inggris akan  ada banyak kesalatan tulisan, kosakata, dan grammar. Yang paling sedih adalah tulisan kita  ditolak (belum layak dimuat). Namun, gunakan kesalahan tersebut untuk belajar lebih banyak atas kesalahan /kekurangan kita, perbaiki kemampuan berbahasa Inggris dan edit kembali tulisan kita hingga pada tahap  tulisan tersebut menjadi lebih sempurna.  Jangan berhenti sampai karya tsb berhasil dimuat/ dipublikasikan. Pokoknya jangan menyerah!!

Kalo tujuan kita adalah terus perbaiki hingga akhirnya tulisan tersebut dimuat. Maka bisa dipastikan kita berhasil mengalahkan mindset " kalah sebelum berperang".  Dan ini modal utama jika ingin berhasil  menulis dalam bahasa Inggris. Itu pengalaman  duka nya...

Kalau pengalaman sukanya?

Rasa bahagia dan bersyukur saat kita membaca tulisan kita berhasil dimuat di media masa di luar negeri, dan tulisan tersebut dibaca oleh jutaan orang yang memahami bahasa Inggris,  dan mendapat respon positif. Bangga karena tidak semua orang bisa menulis, apalagi menulis dalam bahasa Inggris. Pastinya prestasi tersebut bisa menambah portofolio kita baik dalam studi maupun karier.

Selain itu, menulis dalam bahasa Inggris membuka banyak jalan bagi saya untuk berinteraksi dengan banyak sekali penulis dari luar negeri. Menjadi bagian dari komunitas Internasional  adalah salah satu berkah yang saya dapatkan karena saya konsisten menulis dalam bahasa Inggris. Selain menambah wawasan dan pengetahuan berbahasa Inggris  khususnya dunia tulis menulis, banyak juga  tawaran kerjasama dengan pihak luar negeri untuk berpartisipasi pada kegiatan yang  berkaitan dalam dunia kepenulisan. Itu semua bisa diwujudkan jika kita benar- serius dan konsisten dalam berkarya.

Apapun itu, tetaplah menjadi diri sendiri, perbaiki diri dan karya-karya kita di masa depan.  Tetap berprinsip bahwa tujuan utama menulis adalah untuk menebar kebaikan, menebar ilmu. Semoga kebaikan kebaikan tersebut  dapat menjadi amal  jariyah kita di Yaumil Akhir. Aaamiin.

===


BIOGRAPHY

Asqarini  lahir di Jakarta, 18 December 1981. Beberapa karya dan tulisannya telah dimuat sejak tahun 2001 di beberapa media cetak dalam bentuk artikel, cerita pendek dan puisi.

Diantara media yang telah memuat karyanya adalah;

Majalah Annida (cerpen dalam bahasa indonesia dan inggris)
Majalah Sabili,
Majalah STORY,
Majalah CnS for Teens,
Youth Islamic Newsletter
ERAnovfis (Readers Club),
Majalah Cikal Harapan,
Majalah CnS Jr,
BUMN Newsletter,
Buletin Info KBN,
Majalah BUMN Track,
Majalah PKBL In Action,
Youth Islamic Study Club
dan juga di beberapa link lainnya.

Pada tahun 2010 beberapa puisinya berhasil dimuat di media Internasional di Mississippi Crow Magazine Issue #10, MediaVirus Magazine #17- di Amerika Serikat, dan satu puisi di www. artistsforfreedom.net, di Jerman.  Beberapa cerpen berbahasa Inggris di www.storystar.com, juga dari Amerika Serikat. Termasuk satu judul puisi berbahasa Inggris-Indonesia-Jepang ”The Nami of Love” yang didedikasikan untuk para korban bencana Tsunami Jepang pada 11 Maret 2011.

Karya lainnya yang sudah dipublikasikan berupa buku berjudul : “OMG! Aku Terlahir Sukses”, Kumpulan Puisi bersama Komunitas Pena Santri “Kepingan Kehidupan”, Buku “Chicken Soup for Writerpreneurs’ Soul, Buku “25 Tahun Kawasan Berikat: Ujung Tombak Investasi di Tengah Ketimpangan Regulasi.”, Kumpulan Puisi Berbahasa Inggris “The Crescent Heart” Kumpulan Cerpen Berbahasa Inggris “The Smilling Old Lady and The Rose Garden”, serta Puisi “Bapak” pada buku berjudul “Sepucuk Rindu untuk Aisyah yang Setiadan buku antologi  puisi islami berjudul “ Majelis Rindu”.

Karya terbarunya artikel berbahasa Inggris sukses dimuat di majalah online di Inggris The Farah Saeed Issue No.4 Making a Difference, hal. 24 ” berjudul “Help Them Catch Their Rainbow” dan juga artikel  “Edrida, The poetry Woman Who  Works in The Parliament” .  Tulisan artikel “ How Productive, are you? pada  1 Juni 2019 di Farah Saeed Issue No. 5-Inggris,  Puisi “Spread Your Wings and Fly” di  New Muslimah Network ;Keeping The Faith in The Face of Adversity- Juni 2019 di  Australia, Buku” The Smiling Old Lady and The Rose Garden”, berhasil dipromosikan di marketplace MindAppz, Malaysia selain di lembaga online Muslim Writers and Publishers di Akron-Ohio, Amerika Serikat.

Lulusan Universitas Negeri Jakarta yang juga mampu berbahasa Perancis  ini bekerja sebagai karyawati di PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), Jakarta Utara. Saat ini ia terlibat sebagai freelance contributor di website : www.acoachforyourheart.com,  di Amerika Serikat.
Penulis dapat dihubungi melalui: e-mail : hasbi.asqarini@gmail.com. Jangan lupa untuk mengikuti akun instagramnya @asqarini2015

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment