Sangat sedikit diantara penulis indonesia yang mampu
menghasilkan karya berkualitas dalam bahasa inggris. Tentunya hal ini hal yang
memprihatinkan dimana justru karya berbahasa inggris boleh dibilang memiliki
cakupan pembaca yang lebih luas dibanding dengan karya tulis berbahasa lokal
atau nasional. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah sedikitnya karya-karya
anak bangsa yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Disaat yang bersamaan,
karya-karya penulis barat begitu massive diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia.
Meskipun begitu, kita patut bersyukur beberapa karya anak
bangsa pernah diterbitkan dalam versi bahasa inggris. Sebutlah contohnya Laskar
Pelangi-nya Andrea Hirata dan Bumi Manusia karya Pram.
Bahkan saya pernah berpikir, andai karya-karya Tere Liye
diterbitkan di barat sana, pasti sudah dilamar oleh Hollywood untuk difilmkan.
Nah, berawal dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa sudah
saatnya para penulis di Indonesia, khususnya para calon penulis dan penulis
muda yang sekarang sedang bergelut di dunia literasi untuk mulai melebarkan
sayap. Tidak melulu menelurkan karya literasi dalam bahasa daerah dan bahasa
indonesia, tapi juga menelurkan karya tulis dalam bahasa internasional atau
bahasa arab sebagai bahasa penutur muslim.
Nah, untuk memantik inspirasi tentang pentingnya membumikan
literasi bahasa inggris, kali ini Husni-magz akan menghadirkan sosok istimewa.
Kenapa istimewa? Istimewanya adalah beliau ini piawai menulis dalam bahasa
inggris semudah kita curhat dalam bahasa indonesia. Dialah Mbak Asqarini.
Penasaran kan? Yuk langsung aja chek it
out obrolan Husni-Magz bareng mbak Asqarini.
====
Sejak kapan sih mbak Asqarini menekuni dunia tulis
menulis?
Sebenernya awal mula menyukai dunia menulis sudah tertanam
sejak SD, karena setiap hari saya menulis diary.
Namun untuk mulai memberanikan diri menulis puisi dan
cerpen, semuanya dimulai sejak SMU kelas 1 ( tahun 1998. Alasannya karena saya
terkesan dengan teman 1 bangku saat
sekolah yg punya hobi menulis cerpen, akhirnya saya mulai banyak membaca cerpen
dan hal berkaitan dunia tulis menulis dan mulai belajar menulis cerpen,
artikel, dan puisi.
Kalau menulis dalam bahasa inggris sendiri, sejak kapan?
Menulis cerpen bahasa Inggris dimulai sejak tahun 2004. Ada satu kisah cerpen yang berkesan, Judul cerpen Inggrisnya "Cassette"
. Awalnya cerpen tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia judulnya "
Kaset', namun saat dikirimkan kepada salah satu majalah remaja islami (Annida) saya
mendapat banyak sekali kritikan " pedas" dari salah satu editornya, yang mengkritisi
unsur intrinsik, sudut pandang, dll.
Singkatnya naskahya ditolak. Saat itu reaksi saya sedih
bercampur kecewa" karena menurut
saya, cerpen itu sudah susah payah saya tuliskan kok mendapat respon "
tidak menyenangkan". Akhirnya karena masih penasaran dan saya merasa ide
cerita nya memang original, setelah diperbaiki sesuai masukan yang saya terima,
saya terjemahkan cerpen Kaset tsb ke dalam bahasa Inggris dan saya kirimkan
kembali ke majalah yang sama untuk rubrik lain ( KISI : Kisah Inggris). Alhamdulillah
seminggu kemudian cerpen Inggris berjudul " Cassette" tersebut lolos
meja redaksi dan dimuat di majalah remaja Islami (yg sama sebelumnya).
Bagaimana kiatnya bisa menulis dalam bahasa inggris
semudah menulis dalam bahasa ibu?
Sebenarnya kiatnya sederhana, kembali kepada diri kita. Kiat
pertama, kita harus menyukai yang kita kerjakan. Karena saya suka bahasa
Inggris maka jauh lebih mudah bagi saya
untuk menulis dalam bahasa Inggris (
lebih eskpresif menulis dalam bahasa
Inggris).
Kedua, rajin membaca segala hal yang ditulis dalam bahasa
Inggris, termasuk berita, lirik lagu, cerpen, artikel ataupun puisi yang semua
berbahasa Inggris.
Ketiga disiplin dalam berkarya, Usahakan setiap hari menulis
sesuatu dalam bahasa Inggris meskipun hanya 1 paragraf atau 1 puisi atau
menulis di diary dalam bahasa
Inggris. Terakhir, perbanyak latihan dan
usahakan banyak mempraktekan kemampuan grammar dalam menulis menggunakan bhs
Inggris.
Apa sih suka dukanya yang mbak Asqa alami ketika menulis,
mungkin bisa diceritakan?
Sesuai pengalaman yang sudah saya ceritakan, karena bahasa
Inggris bukan bahasa Ibu kita pastinya
dalam menulis sesuatu dalam bahasa Inggris akan
ada banyak kesalatan tulisan, kosakata, dan grammar. Yang paling sedih
adalah tulisan kita ditolak (belum layak
dimuat). Namun, gunakan kesalahan tersebut untuk belajar lebih banyak atas
kesalahan /kekurangan kita, perbaiki kemampuan berbahasa Inggris dan edit
kembali tulisan kita hingga pada tahap
tulisan tersebut menjadi lebih sempurna.
Jangan berhenti sampai karya tsb berhasil dimuat/ dipublikasikan.
Pokoknya jangan menyerah!!
Kalo tujuan kita adalah terus perbaiki hingga akhirnya
tulisan tersebut dimuat. Maka bisa dipastikan kita berhasil mengalahkan mindset
" kalah sebelum berperang". Dan
ini modal utama jika ingin berhasil
menulis dalam bahasa Inggris. Itu pengalaman duka nya...
Kalau pengalaman sukanya?
Rasa bahagia dan bersyukur saat kita membaca tulisan kita
berhasil dimuat di media masa di luar negeri, dan tulisan tersebut dibaca oleh
jutaan orang yang memahami bahasa Inggris, dan mendapat respon positif. Bangga karena
tidak semua orang bisa menulis, apalagi menulis dalam bahasa Inggris. Pastinya
prestasi tersebut bisa menambah portofolio kita baik dalam studi maupun karier.
Selain itu, menulis dalam bahasa Inggris membuka banyak
jalan bagi saya untuk berinteraksi dengan banyak sekali penulis dari luar
negeri. Menjadi bagian dari komunitas Internasional adalah salah satu berkah yang saya dapatkan
karena saya konsisten menulis dalam bahasa Inggris. Selain menambah wawasan dan
pengetahuan berbahasa Inggris khususnya
dunia tulis menulis, banyak juga tawaran
kerjasama dengan pihak luar negeri untuk berpartisipasi pada kegiatan yang berkaitan dalam dunia kepenulisan. Itu semua
bisa diwujudkan jika kita benar- serius dan konsisten dalam berkarya.
Apapun itu, tetaplah menjadi diri sendiri, perbaiki diri dan
karya-karya kita di masa depan. Tetap
berprinsip bahwa tujuan utama menulis adalah untuk menebar kebaikan, menebar
ilmu. Semoga kebaikan kebaikan tersebut dapat menjadi amal jariyah kita di Yaumil Akhir. Aaamiin.
===
Asqarini lahir di
Jakarta, 18 December 1981. Beberapa karya dan tulisannya telah dimuat sejak
tahun 2001 di beberapa media cetak dalam bentuk artikel, cerita pendek dan
puisi.
Diantara media yang telah memuat karyanya adalah;
Majalah Annida (cerpen dalam bahasa indonesia dan inggris)
Majalah Sabili,
Majalah STORY,
Majalah CnS for Teens,
Youth Islamic Newsletter
ERAnovfis (Readers Club),
Majalah Cikal Harapan,
Majalah CnS Jr,
BUMN Newsletter,
Buletin Info KBN,
Majalah BUMN Track,
Majalah PKBL In Action,
Youth Islamic Study Club
dan juga di beberapa link lainnya.
Pada tahun 2010 beberapa puisinya berhasil dimuat di media
Internasional di Mississippi Crow Magazine Issue #10, MediaVirus Magazine #17-
di Amerika Serikat, dan satu puisi di www. artistsforfreedom.net, di
Jerman. Beberapa cerpen berbahasa
Inggris di www.storystar.com, juga dari Amerika Serikat. Termasuk satu judul
puisi berbahasa Inggris-Indonesia-Jepang ”The Nami of Love” yang didedikasikan
untuk para korban bencana Tsunami Jepang pada 11 Maret 2011.
Karya lainnya yang sudah dipublikasikan berupa buku berjudul
: “OMG! Aku Terlahir Sukses”, Kumpulan Puisi bersama Komunitas Pena Santri
“Kepingan Kehidupan”, Buku “Chicken Soup for Writerpreneurs’ Soul, Buku “25
Tahun Kawasan Berikat: Ujung Tombak Investasi di Tengah Ketimpangan Regulasi.”,
Kumpulan Puisi Berbahasa Inggris “The Crescent Heart” Kumpulan Cerpen Berbahasa
Inggris “The Smilling Old Lady and The Rose Garden”, serta Puisi “Bapak” pada
buku berjudul “Sepucuk Rindu untuk Aisyah yang Setiadan buku antologi puisi islami berjudul “ Majelis Rindu”.
Karya terbarunya artikel berbahasa Inggris sukses dimuat di
majalah online di Inggris The Farah Saeed Issue No.4 Making a Difference, hal.
24 ” berjudul “Help Them Catch Their Rainbow” dan juga artikel “Edrida, The poetry Woman Who Works in The Parliament” . Tulisan artikel “ How Productive, are you?
pada 1 Juni 2019 di Farah Saeed Issue
No. 5-Inggris, Puisi “Spread Your Wings
and Fly” di New Muslimah Network ;Keeping
The Faith in The Face of Adversity- Juni 2019 di Australia, Buku” The Smiling Old Lady and The
Rose Garden”, berhasil dipromosikan di marketplace MindAppz, Malaysia selain di
lembaga online Muslim Writers and Publishers di Akron-Ohio, Amerika Serikat.
Lulusan Universitas Negeri Jakarta yang juga mampu berbahasa
Perancis ini bekerja sebagai karyawati
di PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), Jakarta Utara. Saat ini ia terlibat
sebagai freelance contributor di website : www.acoachforyourheart.com, di Amerika Serikat.
Penulis dapat dihubungi melalui: e-mail : hasbi.asqarini@gmail.com. Jangan
lupa untuk mengikuti akun instagramnya @asqarini2015
No comments:
Post a Comment