12 Apr 2019

‘Orang Baik Pilih Yang Baik’ Hanya Pepesan Kosong? Benarkah?



Sebenarnya saya agak sedikit tak enak hati mengulas dunia politik. Mengingat betapa opini saya yang kemarin memantik bara di kolom komentar dengan ejekan dan meme. Tapi kupikir tidak ada salahnya kita mengkaji politik. Tapi mohon berkomentarlah dengan sopan terlepas apa pun latar belakang dan paslon dukungannya.

Selama ini kita sering mendengar slogan ‘orang baik pilih yang baik’ dari para paslon 01 dan para pendukungnya. Awalnya saya ragu dan sangsi, tapi pada akhirnya saya meyakini bahwa slogan ini benar adanya. Dan ini bukan pepesan kosong. Pesan ini padat makna dan bukan sedekar slogan.
Saya menyadari bahwa ‘orang baik pilih yang baik’ setelah para public figure yang dikenal baik di masyarakat menyatakan dukungannya untuk prabowo. Sementara di saat yang sama, skandal-skandal buruk mulai terungkap di kubu sebelah. Sebutlah si babang ganteng Romi yang ditangkap KPK dan mau tak mau harus memakai rompi orange untuk mempertanggung jawabkan laku buruknya dalam jual beli jabatan di kemenag.

Kemudian setelah itu mencuat kasus Bowo yang menyiapkan 200 amplop serangan fajar. Beberapa saat setelahnya, Bowo menyeret nama Nusron Wahid yang juga dari kubu 01 dengan dugaan memintanya untuk menyiapkan amplop uang politik plus sudah menyiapkan 600 amplop yang siap dibagikan. Well, saya semakin yakin bahwa ‘orang baik akan pilih yang baik.’ Karena tidak mungkin orang baik bisa dibeli suaranya dengan uang lembaran berwarna hijau dan biru di dalam amplop. Mungkin slogan itu harus diubah menjadi ‘orang mata duitan pilih orang yang ngasih duit.’

Kemudian guncangan kembali menerpa dengan adanya kasus kecurangan lembar yang sudah tercoblos. Bawaslu sudah mengklarifikasi bahwa itu bukan hoax. Bahkan dengan berani Bawaslu menyatakan bahwa kasus itu telah direncanakan dengan sistematis. Tidak ada yang bisa membantah bahwa kecurangan itu adalah satu hal yang sangat jelas dan kentara. Lalu tiba-tiba banyak yang berkoar bahwa itu adalah laku tak terpuji dari kubu lawan. Oh, ayolah, kita hanya perlu cerdas membaca berita dan menganalisanya. Tak perlu menudingkan telunjuk sedemikian rupa.

Dan mari kita menengok apa yang terjadi di kubu Prabowo. Setelah Ustadz Abdush Shomad menyatakan dukungan dan mendoakan Prabowo, hari kemarin Ustadz Adi Hidayat (UAH) juga menyatakan dukungan yang sama. Ustad Adi Hidayat selain memberikan dukungan kepada Pak Prabowo, dia juga menyampaikan bahwa beberapa kali beliau telah bertemu Prabowo dalam mimpi sehingga tidak ragu untuk menyatakan dukungan dan mendoakan.  Bersama Ustad Adi, hadir juga artis -artis yg sudah hijrah seperti Ari Untung, Tengku Wisnu, Dimas Seto dll.

Sementara dari Surabaya, Pak Dahlan Iskan secara terang -terangan mendukung Pak Prabowo , kemudian sebelumnya datang di acara pidato Kebangsaan Pak Prabowo, Jend ( Purn) Gatot Nurmantio , datang juga Letjen ( Purn) Syafrie Syamsudin. Dan tentu kita tahu siapa tokoh bernama Dahlan Iskan dan Gatot Nurmantio.

Saya baru berbicara tentang personal. Lalu bagaimana dengan kolektivitas dan kelompok? Kemanakah kelompok syiah menyatakan dukungannya? Di partai manakah anak-anak mantan PKI bernaung? Dimanakah partai-partai anti syariat menyatakan dukungannya? Baiklah, saya tidak akan menjawabnya sendiri. Biarlah pembaca yang menilai.

Benarlah apa yang Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam sabdakan,

Ruh-ruh itu seperti pasukan yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Yang saling mengenal di antara mereka akan mudah saling tertaut. Yang saling merasa asing di antara mereka akan mudah saling berselisih. (HR Muslim)

Dan benarlah apa pepatah arab bilang, 

‘Sesungguhnya burung-burung itu akan bertengger bersama yang serupa parasnya. Maka setiap orang akan cinta pada yang semisal dengan sifatnya.’

Sayyidina Abdullah ibn Mas’ud yang berkata, 

“Ruh itu seperti halnya tentara yang dipersiapkan. Mereka akan bertemu dengan yang sepadan.”

Mari kita pungkas renungan politik ini dengan doa Rabithah yang begitu indah dan menyentuh kalbu,

Ya Allah..
Sesungguhnya Engkau Tahu bahwa hati ini telah berpadu, berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan..
Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya.. Penuhilah dengan cahyaMu yang tiada pernah padam. Ya Rabbi, bimbinglah kami..
Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman, dan indahnya tawakkal padaMu. Hidupkan dengan ma’rifatMu. Matikan dalam syahid di jalanMu.. Engkaulah Pelindung dan Pembela.

Orang baik memilih yang baik. Akhir kalam, saya persilakan berkomentar dengan sopan dan ilmiah. Terimakasih.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment