18 Apr 2019

Kita Bertawakal Pada Allah, Bukan Pada Prabowo



Perang urat syaraf dan kegaduhan telah kita saksikan semenjak beberapa bulan yang lalu. Antara dua kubu saling serang dan saling menjatuhkan. Tidak di media sosial, tidak ditelevisi, tidak di warung-warung kopi, semua berdebat dan saling mengejek. Sepertinya, pemilu kali ini adalah pemilu tergaduh dan terumit sepanjang sejarah perjalanan pemilu indonesia. Pemilu kali ini mencuat ke permukaan menjadi isu yang santer antara perjuangan golongan islamis dengan sekuler. Meski senyatanya, paslon 01 (yang sekarang disinyalir menjadi pemenang) juga menggandeng ulama untuk meraup suara ummat (wabil khusus warga nadhiyin), tetap saja kesan yang ditimbulkan begitu adanya.  sehingga pancasila dibenturkan dengan khilafah, isu komunis mencuat dan ketegangan semakin tak terbendung.

Saya selalu pendukung Prabowo menyadari bahwa usaha terkadang tidak sesuai dengan harapan. Jikapun Prabowo kalah, itu tidak akan membuat saya putus harapan. Jika Jokowi menang, maka itu sudah takdir yang telah digariskan.

Bagi saya, mendukugn Prabowo adalah perwujudan dari deklarasi para ulama hanif yang menginginkan masa depan indonesia yang lebih baik. Saya melihat bahwa ulama-ulama hanif itu datang dan bersuara untuk kepentingan umat islam. Siapa yang tidak kenal Aa Gym yang santun, Ust. Abdus shomad yang kocak, Ust Adi Hidayat yang kapabel, Ust, Bachtiar Nasir yang tegas, Ust, Arifin Ilham yang menyejukan, Ust. Felix yang bernas, Ust. Hanan Attaki yang gaul, Ust Salim yang bijak dan Ustadz-ustadz lainnya. Saya yakin mereka tidak salah dalam menempatkan harap dan mengeluarkan nasihat.

Tersebab itulah saya mendukung Prabowo. Karena saya berdiri di belakang kalam-kalam ulama dan ustadz yang terhormat. Saya berdiri di belakang barisan yang hanif dalam bimbingan ilahi. Terlepas Prabowo kalah atau menang itu urusan nanti.

Tapi ada tanda-tanda Prabowo kalah. Bagaimana? Saya tegaskan, saya BERTAWAKAL KEPADA ALLAH, BUKAN KEPADA PRABOWO. Jika Allah berkehendak menghancurkan negeri ini dengan jalan penguasanya, maka hancurlah. Hanya saja, akankah kita diam? Tidak. Meski kita harus leghowo menerima kembali presiden yang sama untuk lima tahun kedepan, kita tidak akan surut dalam doa. Moga Allah menjaga negeri kita dari angkara penguasa durjana.
Tak putus doa untuk negeri tercinta.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment