11 Oct 2018

Terjebak Kepanikan



Dikisahkan ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Mereka terus menggali sehingga semakin hari, lubang galian tambang semakin dalam dan membentuk gua dan terowongan yang panjang.

Nah, pada suatu hari, mereka sedang berada di ujung terowongan terdalam dari galian tambang tersebut. Akan tetapi secara tiba-tiba, semua saluran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana.

Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka telah kehilangan arah. Gelap gulita menyelimuti mereka sehingga mereka tidak tahu mana jalan untuk keluar. Betapa banyak lubang dan betapa suasana hiruk pikuk dan bising dengan gema dan teriakan.

Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas.

Setelah capek bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Mereka membayangkan bahwa mereka akan mati sia-sia di dalam lubang galian. Kehabisan napas, atau kelaparan, atau…

Tiba-tiba salah seorang diantara mereka berkata, “Sebaiknya kita duduk tenang daripada hiruk pikuk mencari jalan keluar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus memalui lubang pintu tambang ini.”

Mereka lalu duduk dalam hening. Awalnya mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.

Kisah diatas adalah tamsil atau perumpamaan terhadap bagaimana sikap kita ketika menghadapi masalah.

Ketika satu masalah menghantam, banyak diantara kita yang panic dan histeris sehingga jangankan memikirkan jalan keluar, yang ada di pikiran kita adalah ketakutan dan ketakutan yang semakin membuat hati kita kacau. Kita tak akan pernah menemukan jalan keluar selama kita tidak bersikap tenang ketika masalah menghadang.

Ketika masalah itu datang, yang pertama kali harus kita lakukan adalah menenangkan diri. hanya dalam keheningan kita bisa melihat pokok masalah secara tepat. Sehingga kita bisa membuat keputusan yang tepat.

Sementara itu ketenangan itu datang dari hati yang selalu bersandar kepada Allah subhanahu wata'ala. Yang selalu bertawakal dan berharap kepada Allah. Ucapkanlah ‘Bismillahi tawakkaltu alallah. Hasbunallah wani’mal wakil.’

Hanya Allah yang mencukupi segala urusan kita.

Semoga menginspirasi

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment