Dikisahkan ada seorang pencuri yang menyatroni sebuah rumah gedong milik orang kaya. Naasnya, ketika si pencuri merayap di langit-langit kamar, tiba-tiba kakinya menendang sebuah kaleng seng yang tergeletak di sampingnya. Si pencuri menggerutu, untuk apa pula ada seng di atas plafon.
Si empunya rumah rupanya mendengar suara bising kaleng di atas rumahnya. Dia pikir ada kucing yang masuk langit-langit kamar. Maka si empunya rumah pun berseru, “Hus! Hus! Kucing nakal. Ngapain lagi malam-malam naek ke para-para.”
Si pencuri pun punya ide untuk pura-pura menjadi kucing. Maksud hati meniru suara kucing dengan bunyi ‘Meeong,’ si pencuri keliru dengan berseru sengau ‘Kuuuciiing’.
Akhirnya, si pencuri pun tertangkap basah.
=
Kentut di Malam Pertama
Dikisahkan Marni dan Marlan menikah karena saling jatuh cinta. Di malam pertama, tanpa sengaja Marni kentut dengan suara yang cukup nyaring. Maklum, paginya kebanyakan makan ubi dan nasi kuning.
Sementara Marlan pura-pura tidak mendengar karena takut istrinya malu. Di sisi lain, si Marni merasa tidak enak karena Marlan suaminya tidak tertawa. Akhirnya, ia nelangsa dan menangis.
“Kenapa menangis?” tanya Marlan.
“Kenapa akang tidak tertawa?” ujar Marni nelangsa.
“Tertawa untuk apa?”
“Aku kentut tapi akang tidak tertawa. Aku kira akang marah karena aku kentut.”
Marlan pada akhirnya tertawa, “Justru aku tidak tertawa takut kamu malu.”
Marni hanya bisa mesem dan mengusap air matanya yang sia-sia. Begitulah, dimana ada kentut, disitu ada tawa. Mari tertawa.
-
Anak ayam bertanya pada induknya
Anak ayam : Mak, kita semua kok namanya sama. Yaitu ayam. Ga seperti manusia. masih kecil sudah punya nama. Nanang, Haris, Wito, Budi, Waluyo, edy, indah, Alvi, Desi, Erna dll.
Induk ayam : Nak! Manusia yang masih hidup namanya memang banyak, tapi nanti kalau sudah mati, namanya satu, yaitu MAYAT
Beda dengan kita. Kalau kita sudah mati, baru namanya banyak. Ada yang namanya Ayam goreng, Ayam bakar, Ayam pop, Ayam penyet, Sate ayam, opor ayam, Gulai ayam, Rendang ayam, ayam betutu, ayam rica2 banyak lagi.
Anak ayam : Oh gitu yaa, Mak!
Hihihihi......
-
Dialog Anak Ayam dan Induknya
Anak ayam bertanya pada induknya
Anak ayam : Mak, kita semua kok namanya sama. Yaitu ayam. Ga seperti manusia. masih kecil sudah punya nama. Nanang, Haris, Wito, Budi, Waluyo, edy, indah, Alvi, Desi, Erna dll.
Induk ayam : Nak! Manusia yang masih hidup namanya memang banyak, tapi nanti kalau sudah mati, namanya satu, yaitu MAYAT
Beda dengan kita. Kalau kita sudah mati, baru namanya banyak. Ada yang namanya Ayam goreng, Ayam bakar, Ayam pop, Ayam penyet, Sate ayam, opor ayam, Gulai ayam, Rendang ayam, ayam betutu, ayam rica2 banyak lagi.
Anak ayam : Oh gitu yaa, Mak!
Hihihihi......
No comments:
Post a Comment