Beberapa waktu yang lalu ada seorang ikhwah yang nge-DM saya terkait postingan di instagram saya tentang sekte Yahudi pro Palestina bernama Neturei Karta. Dia bilang saya terkesan kagum dan memuji nerurai karta.
Semua orang Yahudi itu sama. Mereka musuh umat islam dan udah kodratnya membenci islam. Neturei karta hanyalah sandiwara untuk mengelabui umat islam. Begitulah kira-kira kata si ikhwan.
Saat itu saya hanya mengangguk setuju dan saya sebenarnya tidak punya hujjah apa-apa untuk membantahnya. Mengingat kembali bagaimana sepak terjang dan pengkhianatan kaum yahudi sepanjang zaman. Dimulai dari pembangkangan di zaman Nabi Musa, pembunuhan Nabi Isa hingga pengkhianatan perjanjian damai di Madinah, saya jadi pesimis. Apakah benar ada Yahudi yang ‘manusiawi’ dengan keyahudiannya?
Tapi saya sedikit mendapat pencerahan ketika hari kemarin sempat membaca kitab Rahiqul Makhtum (dalam edisi bahasa Indonesia berjudul ‘Siroh Nabawiyah) karya Safiyurrahman al-mubarakfuri. Saya membaca bagian kisah bagaimana Abu Thalib, sang paman Nabi shollallahu 'alaihi wasallam membela keponakannya dengan pembelaan yang bukan main. Padahal dia sendiri orang musyrik yang menolak masuk islam.
Apakah mungkin seorang musyrik membela dakwah islam?
Kemudian saya jadi teringat kisah ustadz saya, Felix Siauw yang menyatakan bahwa sang papa menjadi pemodal dan penyokong utama dalam dakwah dan bisnisnya. Padahal papanya masih seorang katolik.
Apakah mungkin seorang kafir membela dakwah islam.
Memang, umumnya kaum yahudi membenci islam. Pun oranag-orang nasrani. Hanya saja kita tidak bisa menapikan ada segelintir dari mereka yang didalam hatinya tidak menyimpan kebencian. Inilah yang dinamakan kafir dzimmi.
Bahkan, mereka begitu vocal membela muslim yang terdzalimi. Maka kita mengenal para aktifis yang giat menyuarakan keadilan. Kita mengenal Rabbis for Human right, Neturei Karta, dan lain sebagainya.
Tanpa menggadaikan aqidah al-Wala dan al-Baro saya, saya menghargai itikad baik mereka.
Kobi Skolnick (L), brought up as an ultra-orthodox Jew, and Palestinian Aziz Abu Sarah now run tours together. Ten years ago Skolnik, then an Israeli soldier, fired shots at Abu Sarah's aunt's house in Hebron. honestly, we can be friends if we can stop this hatred
Artikel yang sama pernah dimuat di plukme >>https://www.plukme.com/post/seperti-abu-thalib-ada-orang-kafir-yang-mendukung-kita-5bb7000bae29a
No comments:
Post a Comment