28 Oct 2018

Panggilan Tengah Malam


Apa yang pertama kali terpikirkan oleh kita ketika kita mendengar telepon bordering di tengah malam? Pasti kita bertanya-tanya pasti ada sesuatu yang penting dan mendesak sampai-sampai seseorang berani menelpon kita ketika kita tengah terlelap terbuai mimpi.
Kita juga bertanya-tanya, siapa yang menelpon di tengah malam? Suara deringan itu mampu membangunkan kita karena suasana yang sunyi. Sehingga tidak ada suara apa pun yang terdengar selain deringan telpon. Deringan yang datang dengan seribu dugaan dan rasa was-was yang menguasai hati kita.
Siapa yang menelepon? Kabar darurat apa yang hendak disampaikan? Apakah memang harus tengah malam begitu? Apa tidak bisa ditunda hingga besok pagi?
Dan ketika kita mengangkat telepon, bisa saja ada kabar yang tidak bisa ditunda. Misal tetangga kita meninggal dunia, atau kerabat dan anggota keluarga kecelakaan dan kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya.
Apa yang diungkapkan barusan hanyalah sebuah permisalan. Sekarang marilah kita merenung. Cobalah kita pikirkan bahwa setiap hari kita pun mendengar banyak panggilan siang dan malam. Panggilan apa itu? Panggilan apa lagi jika bukan panggilan dari Allah subhanahu wata'ala untuk bersujud kepada-Nya. Tetapi diantara semua itu, ada satu panggilan yang datangnya pada pertengahan hingga sepertiga malam.
Siapa yang pertama kali terpikir oleh kita jika Alloh memanggil pada tengah malam? Pasti terbayang sesuatu yang penting dan mendesak!
Panggilan itu seharusnya terasa sangat nyaring saat suasana di dalam rumah benar-benar sunyi. Mengapa Alloh harus memanggil kita?  Kabar darurat apa yang hendak disampaikan? Apakah memang harus tengah malam begitu? Apa tidak bisa ditunda hingga besok pagi?
Tidak salah lagi, Alloh memanggil kita memang untuk sesuatu yang sangat penting kita raih. Rahmat-Nya, ampunan-Nya, dan jawaban-Nya atas doa-doa kita. Bukankah semua ini adalah hal yang paling mendesak dalam kehidupan kita? Bukankah kita butuh rahmat Allah subhanahu wata'ala melebihi apa pun yang kita punya? Bukankah kita menginginkan ampunan Allah subhanahu wata'ala melebihi laba bisnis atau menang tender yang kita harapkan? Bukankah kita menginginkan jawaban dari doa-doa kita melebihi keinginan kita untuk bekerja di perusahaan bonafide?
Nanti saat kita mendengar panggilan Alloh di pertengahan malam, jawablah panggilan tersebut! Pasti ada sesuatu yang genting yang memang tak bisa ditunda lagi untuk kita! Itulah panggilan tahajud. Panggilan shalat malam. Panggilan yang memanggil kita untuk bersujud kepada Allah. Memanjatkan doa, mengharapkan ampunan dan rahmat dari-Nya.
Bahkan Allah subhanahu wata'ala mengingatkan kita di dalam quran surat al-Muzammil ayat 1 dan ayat 2,
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الْÙ…ُزَّÙ…ِّÙ„ Ù‚ُÙ…ِ اللَّÙŠْÙ„َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‚َÙ„ِيلًا
"Hai orang yang berselimut! Bangunlah untuk shalat di malam hari, kecuali sedikit daripadanya!"
Akhir kalam, semoga kita bisa terus istiqomah beribadah dengan penuh keikhlasan berharap ridho Alloh.
Wallahu a’lam

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment