28 Oct 2018

Ketika Allah Menutupi Aib Hamba-Nya


Allah subhanahu wata'ala itu Maha Baik. Sehingga dengan kebaikan-Nya, tertutupilah aib-aib dan cela di diri kita. Hanya Allah subhanahu wata'ala yang menutupi aib-aib kita, selama kita tidak mengumbarnya di hadapan manusia. Oleh karena itulah, ada ulama salaf yang mengatakan, “Kalau bukan karena Allah subhanahu wata'ala yang menutupi aib-aibku, maka kalian akan memandangku dengan pandangan yang jijik.”
Dikisahkan bahwa di sebuah acara yang dilaksanakan di Masjid Sunda Kelapa Jakarta Utara, seorang ustadz bercerita tentang kisah Nabi Yusuf alaihi salam
Di tengah-tengah cerita, sang Ustadz bertanya kepada jama'ah, "Siapa nama perempuan yang menggoda Nabi Yusuf?”
"Zulaikha," jawab jama'ah kompak.
"Dari mana tahunya bahwa nama perempuan itu Zulaikha? Allah tidak menyebutnya dalam Qur'an." Tanya sang ustadz lagi.
Kemudian jamaah terdiam.
Maka ustadz menjelaskan bahwa nama Zulaikha hanyalah nama yang disebutkan oleh sebagian kecil mufasirin dari cerita israiliyat yang tidak ada sumbernya dari hadits dan quran.
Kemudian sang ustadz kembali bertanya, “Nah sekarang pertanyaannya, mengapa Allah subhanahu wata'ala tidak menyebut nama perempuan itu secara langsung di dalam al-Quran? Mengapa Allah subhanahu wata'ala mencukupkan dengan menyebutnya imratul aziz, istri sang pejabat?”
Ketika itu semua jamaah terdiam. Kemudian sang ustadz melanjutkan penjelasannya.
“Alasannya adalah karena perempuan ini masih memiliki rasa malu. Apa buktinya bahwa ia masih memiliki rasa malu? Ia menutup tirai sebelum menggoda Yusuf. Ia malu dan tidak ingin ada orang lain yang tahu tentang perbuatannya. Dan Allah menutupi aib orang-orang yang masih memiliki rasa malu di hatinya, dengan tidak menyebut namanya dalam Qur'an."
Marilah kita merenung tentang Kebaikan Allah subhanahu wata'ala untuk hamba-Nya. Cobalah kita pikir-pikir, tak hanya sekali, bahkan mungkin berkali-kali Allah subhanahu wata'ala telah menutupi aib-aib kita dari pandangan orang lain. Allah subhanahu wata'ala tidak membiarkan nama baik kita tercemar oleh maksiat yang kita lakukan kepada-Nya.
Pernahkah ada seseorang yang nampak baik di hadapan orang lain? Apakah benar orang itu baik atau ia tampak baik karena Allah menutup aibnya?
Dosa dan aib kita barangkali terlalu banyak. Tapi hanya secuil atau bahkan tidak ada sama sekali yang diketahui oleh orang lain. Kita berusaha menutupi dosa-dosa kita karena rasa malu, dan Allah subhanahu wata'ala pun tidak sudi menampakan dosa-dosa kita karena rasa malu kita. Tapi, bukan berarti tertutupinya dosa-dosa kita menjadi sebab Allah mengampuni kita. Sehingga tidak selayaknya kita abai dari taubat kepada Allah subhanahu wata'ala.
Jika saat ini kita tampak hebat dan baik di mata orang lain, itu hanya karena Allah taala menutupi aib dan keburukan kita. Jika tidak, maka habislah kita. Terpuruk, seterpuruk-terpuruknya. Malu, semalu-malunya. Hina, sehina-hinanya. Seperti tak ada lagi tempat tersedia untuk menerima kita.
Maka janganlah merasa sombong dan mengangap diri selalu baik serta selalu membicarakan dan menggunjing keburukan dan masa lalu orang lain. Boleh jadi orang yang dibicarakan dosanya tidak seberapa dibanding dosa-dosa kita.
Boleh jadi dosa dan kesalahan kita jauh lebih berat dari orang yang kita bicarakan , tetapi Allah tidak membuka aib kita.Boleh jadi orang tersebut pun mulia di hadapan Allah karena menangisi akan dosa dosa yg diperbuatnya. Sedangkan kita menjadi hina di hadapanNya , karena bangga dengan amalan kita , yang mungkin tidak bernilai dihadapan Allah subhanahu wata'ala .
Jadi marilah berhenti membicarakan aib dan kejelekan orang lain. Mari sibuk mengoreksi diri sendiri dan memperbaiki diri.
Sebagaimana hadits menyebutkan,
وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat”
Semoga menginspirasi

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment