11 Oct 2018

Jebakan Nikmat


Dikisahkan, ada seorang lelaki yang memancing di sebuah kolam. Setelah sekian lama memancing, lelaki itu tidak mendapatkan satu ekor ikan pun. Dia sudah hampir dua kali mendapatkan ikan, tapi ternyata ikan itu kembali lepas dari mata kail ketika dia menyentak dan mengangkatnya.

Akhirnya pemancing itu pun punya trik. Ketika ada ikan yang memakan umpannya, dia tidak langsung menyentak pancingnya. Justru pemancing itu membiarkan ikan itu terlebih dahulu menyentuh mata kailnya. Kemudian setelah itu dia mengulur senarnya.

Saat kali beserta umpannya dimakan ikan, senar terus diulur hingga akhirnya mata kail masuk ke dalam mulut ikan dan mata kail itu tersangkut di mulut ikan. Setelah dia cukup yakin bahwa mata kail itu menyangkut di mulut ikan, serta merta dia menyentak dengan keras kailnya hingga ikan pun terangkat dan mengelepas.

Cerita tersebut adalah analogi atau perumpamaan dari istidraj. apa itu istidraj? istidraj adalah ketika seseorang semakin jauh dari Allah subhanahu wata'ala, tapi dia merasakan kenikmatan dan berbagai kemudahan semakin melimpah. Sehingga dia semakin terlena dengan kemaksiatan dengan dosa-dosa yang selalu dilakukan. Semakin banyak nikmat dan kemudahan itu diterima, semakin dia menjadi-jadi dengan dosanya. Hingga pada waktunya, Allah subhanahu wata'ala akan mencabut semua kenikmatan itu, bahkan mencabut nyawanya dalam keadaan tidak memiliki keimanan dan berlumpur dosa. itulah istidraj.

Dalam cerita tadi, kita diumpamakan ikan di kolam. Dan umpan di kail itu diumpamakan dosa yang kita lakukan, kemudian senar pancing diumpamakan sebagai istidraj dari Allah subhanahu wata'ala.

Ketika ikan sudah memutuskan untuk memakan umpan di mata kail, maka disitulah ikan telah menempatkan dirinya dalam bahaya. Pun kita, ketika kita memutuskan untuk melakukan dosa dan kemaksiatan, disitulah kita seakan mengorbankan diri kita pada penderitaan. Setelah kita semakin terlena dengan dosa, Allah mengulurkan berbagai macam kenikmatan dan kemudahan kepada kita sehingga kita benar-benar tidak sadar bahwa suatu saat nanti bisa saja Allah mencabut nyawa kita ditengah gelimang kemewahan dan kenikmatan yang membuat kita sombong dan jumawa.

Ikan ditarik setelah dia berputar-putar dengan senar pangcing yang diulur. Dan seseorang pada akhirnya ditarik oleh Allah subhanahu wata'ala dengan keadaan tidak siap. Dia tidak siap untuk mengakhiri hidupnya dalam keadaan kotor penuh dosa. sementara kemewahan, kenikmatan dan kelezatan harta, wanita, kendaraan, kekayaan dan berbagai perhiasannya meninggalkan dia di belakang.

Sebelum mengakhirinya, mari kita simak sebuah hadits Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang artinya,

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari perkara dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah istidraj yakni jebakan berupa nikmat yang disegerakan dari Allah.”

Hadits riwayat Imam Ahmad

Oleh karena itu hendaknya kita berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala supaya Allah subhanahu wata'ala memberi kita kekuatan iman, dan semoga Allah memberi keistiqomahan kepada kita di jalan kebaikan dan jalan shirotol mustaqim.
Semoga bermanfaat
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment