Saya menyukai aktifitas membaca sejak kelas 3 SD. Tapi saya
memutuskan untuk membuat reading list sebulan yang lalu. Tepatnya ketika saya
melihat poster-poster pinterest yang menampilkan daftar reading list tahunan
atau musiman. Biasanya ada reading list summer atau reading list winter.
Sebelumnya saya hanya membaca buku sesuai dengan apa yang
saya inginkan dan buku apa yang saya minati. Intinya, ketika saya menemukan
buku baru, maka saya akan membacanya. Ketika saya tidak suka pada buku
tertentu, maka saya tidak akan membacanya. Saya juga tidak memiliki target yang
spesifik, berapa buku yang harus saya habiskan selama sepekan atau sebulan. Jika
saya semangat dalam membaca, maka satu buku pun bisa saya habiskan dalam
sehari. Jika saya malas membaca, satu buku dalam sebulan pun sudah cukup.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan reading list itu? Reading list
adalah daftar judul buku yang harus dibaca oleh seseorang dalam priode waktu
tertentu. Baik itu dalam satu pekan, satu bulan atau satu tahun. Reading list
juga bisa ditentukan oleh satu tema atau genre atau bisa saja dengan berbagai
macam genre. Misalkan ada orang yang menentukan bahwa di bulan ini dia akan
membaca buku-buku dengan subjek psikologi, dan bulan selanjutnya dia akan
membaca buku-buku motivasi. Tapi saya
lebih suka membuat reading list saya dengan komposisi bacaan yang beragam.
Biasanya saya membuat reading list dengan komposisi non fiksi dan fiksi. Non-fiksi sudah termasuk
buku-buku religi yang wajib saya masukan dalam reading list di setiap
bulannya. Oleh karena bahan bacaan
non-fiksi lebih banyak pilihannya, maka saya lebih memprioritaskan non-fiksi
dibanding fiksi dalam reading list saya. Perbandingannya 3 berbanding 1. 3
untuk non-fiksi dan 1 untuk fiksi.
Untuk satu pekan, saya mempunyai target membaca 4 buku, atau
minimal dua buku. Itu berarti dalam sebulan maksimal saya harus menghabiskan 16
buku atau 192 buku dalam setahun. Kelihatannya memang berat, tapi bagi book
lovers itu tantangan yang menggairahkan.
Saya juga tertantang untuk membuat reading list sendiri
ketika saya mengikuti reading challenge tahunan yang diadakan oleh goodreads.com.
rasanya seru dan puas ketika kita berhasil menambahkan buku-buku yang sudah kita
baca dalam daftar ‘have read’. Ada kepuasan karena persentasi buku yang kita baca
semakin bertambah. Ini seperti memaikan permainan untuk menambah point.
Reading list juga biasa digunakan oleh para mahasiswa untuk
membuat daftar buku-buku referensi yang harus mereka baca selama masa kuliah,
khususnya dalam satu semester. Atau juga digunakan oleh para anggota klub buku.
Tentunya seru ketika setiap anggota klub berlomba-lomba menghabiskan daftar
judul buku dalam reading list mereka dan berdiskusi tentang buku-buku yang
sudah mereka baca. Mereka mengomentari buku-buku yang bagus dan mengkritisi
buku-buku yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Nah, mulai sekarang bisa tuh
kamu coba ikut gabung klub buku atau bikin klub buku sendiri. Pasti seru.
Pertanyaannya, kenapa sih kita membutuhkan reading list?
Perlu kita tahu (khususnya wajib tahu buat para bookworms) reading list bisa
kita gunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian target membaca kita dalam
sepekan atau sebulan. Kita juga bisa mengevaluasi produktifitas kita dalam
membaca buku. Apakah kita terlalu malas dalam membaca, atau kita tidak memiliki
target yang jelas?
Nah, tunggu apa lagi. Buat reading list kamu sekarang juga
dan selamat membaca!
Sumber gambar:
Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^
ReplyDelete
ReplyDeleteCari JobSide buat tambahan jajan .... Inf BB : 5EE. 80. AFE :)