8 Jun 2018

Tentukan Reading List Kamu Sekarang Juga



Saya menyukai aktifitas membaca sejak kelas 3 SD. Tapi saya memutuskan untuk membuat reading list sebulan yang lalu. Tepatnya ketika saya melihat poster-poster pinterest yang menampilkan daftar reading list tahunan atau musiman. Biasanya ada reading list summer atau reading list winter.

Sebelumnya saya hanya membaca buku sesuai dengan apa yang saya inginkan dan buku apa yang saya minati. Intinya, ketika saya menemukan buku baru, maka saya akan membacanya. Ketika saya tidak suka pada buku tertentu, maka saya tidak akan membacanya. Saya juga tidak memiliki target yang spesifik, berapa buku yang harus saya habiskan selama sepekan atau sebulan. Jika saya semangat dalam membaca, maka satu buku pun bisa saya habiskan dalam sehari. Jika saya malas membaca, satu buku dalam sebulan pun sudah cukup.

Lalu apa sih yang dimaksud dengan reading list itu? Reading list adalah daftar judul buku yang harus dibaca oleh seseorang dalam priode waktu tertentu. Baik itu dalam satu pekan, satu bulan atau satu tahun. Reading list juga bisa ditentukan oleh satu tema atau genre atau bisa saja dengan berbagai macam genre. Misalkan ada orang yang menentukan bahwa di bulan ini dia akan membaca buku-buku dengan subjek psikologi, dan bulan selanjutnya dia akan membaca buku-buku motivasi.  Tapi saya lebih suka membuat reading list saya dengan komposisi bacaan yang beragam.

Biasanya saya membuat reading list dengan komposisi  non fiksi dan fiksi. Non-fiksi sudah termasuk buku-buku religi yang wajib saya masukan dalam reading list di setiap bulannya.  Oleh karena bahan bacaan non-fiksi lebih banyak pilihannya, maka saya lebih memprioritaskan non-fiksi dibanding fiksi dalam reading list saya. Perbandingannya 3 berbanding 1. 3 untuk non-fiksi dan 1 untuk fiksi.

Untuk satu pekan, saya mempunyai target membaca 4 buku, atau minimal dua buku. Itu berarti dalam sebulan maksimal saya harus menghabiskan 16 buku atau 192 buku dalam setahun. Kelihatannya memang berat, tapi bagi book lovers itu tantangan yang menggairahkan.


Saya juga tertantang untuk membuat reading list sendiri ketika saya mengikuti reading challenge tahunan yang diadakan oleh goodreads.com. rasanya seru dan puas ketika kita berhasil menambahkan buku-buku yang sudah kita baca dalam daftar ‘have read’. Ada kepuasan karena persentasi buku yang kita baca semakin bertambah. Ini seperti memaikan permainan untuk menambah point.

Reading list juga biasa digunakan oleh para mahasiswa untuk membuat daftar buku-buku referensi yang harus mereka baca selama masa kuliah, khususnya dalam satu semester. Atau juga digunakan oleh para anggota klub buku. Tentunya seru ketika setiap anggota klub berlomba-lomba menghabiskan daftar judul buku dalam reading list mereka dan berdiskusi tentang buku-buku yang sudah mereka baca. Mereka mengomentari buku-buku yang bagus dan mengkritisi buku-buku yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Nah, mulai sekarang bisa tuh kamu coba ikut gabung klub buku atau bikin klub buku sendiri. Pasti seru.


Pertanyaannya, kenapa sih kita membutuhkan reading list? Perlu kita tahu (khususnya wajib tahu buat para bookworms) reading list bisa kita gunakan untuk mengukur sejauh mana pencapaian target membaca kita dalam sepekan atau sebulan. Kita juga bisa mengevaluasi produktifitas kita dalam membaca buku. Apakah kita terlalu malas dalam membaca, atau kita tidak memiliki target yang jelas?

Nah, tunggu apa lagi. Buat reading list kamu sekarang juga dan selamat membaca!

Sumber gambar: 
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

2 comments:

  1. Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^

    ReplyDelete

  2. Cari JobSide buat tambahan jajan .... Inf BB : 5EE. 80. AFE :)

    ReplyDelete