Dada saya merasa sesak ketika menerima surel
dari sebuah penerbit mayor bahwa naskah saya yang berjudul ‘Refleksi Hati’
belum bisa diterbitkan dengan beberapa alasan yang sayangnya tidak disebutkan.
itu adalah penolakan yang kedua dari penerbit mayor yang saya lamar. Saya harus
sabar menunggu tiga bulan untuk menunggu konfirmasi naskah, kemudian jika
ditolak, maka saya mengajukannya ke penerbit lain. Tapi setelah menerima
penolakan dua kali, saya menjadi down.
Tapi sepertinya Allah subhanahu wata'ala
memberi saya pencerahan. Di suatu hari saya menemukan buku tentang motivasi
menulis dari ipusnas. Saya pun membacanya dan disanalah saya menemukan semangat
saya yang sempat hilang kembali muncul.
Saya mengetahui fakta bahwa penolakan demi
penolakan dari penerbit adalah hal yang lumrah dalam dunia literasi. Hampir
semua penulis pun pernah mengalaminya, hatta penulis-penulis senior yang
namanya dibesarkan oleh dunia literasi. Tapi kunci dari keberhasilan mereka
adalah mereka tidak pernah menyerah melamar penerbit dan juga tidak pernah
menyerah untuk merevisi naskah dan berlatih terus menerus.
Sebut saja di ratu dongeng J.K Rowling.
Penulis fiksi fantasi Harry Potter ini membuktikan semangat bajanya yang patut
kita contoh dalam dunia lamar melamar penerbit. Kalau saja J.K Rowling menyerah
setelah naskah Harry Potter and the Philosophers Stone ditolak oleh 14
penerbit, kita tidak akan pernah mengenal novel dan film Harry Potter.
Bayangin, 14 kali penolakan bro. Saya jadi malu sendiri, karena penolakan yang
saya terima tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan J.K Rowling dalam mencari
penerbit yang mau menerbitkan naskahnya.
Malah tak sedikit penulis beken yang mengalami
penolakan lebih banyak dari itu. Beberapa diantaranya mengumpulkan jumlah
penolakan yang fantastis sebelum akhirnya ada penerbit yang mau menerbitkan
buku pertamanya.
Stephen King, Naskahnya yang berjudul Carrie
menerima 30 kali penolakan.
Margaret Mitchell, naskah novel Gone With The
Win pernah ditolak oleh 38 penerbit.
John Grisham menerima 45 penolakan untuk
novelnya yang berjudul A Time to Kill.
Ray Bradbury kini telah menulis lebih dari 100
novel sience fiction setelah mengecap penolakan sebanyak 800 kali oleh penerbit
sebelum akhirnya ada yang mau menerbitkan naskah pertamanya. Gila! Kesabaran
macam apa ini!
Sahabat literasi, kegagalan dan keberhasilan
itu ibarat dua sisi koin. Kegagalan selalu berdambingan dengan keberhasilan.
Bukankah ini juga janji Allah subhanahu wata'ala dalam surat Alam Nasyroh, ,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)
Jika sekarang naskahmu ditolak penerbit, maka
selalu optimis bahwa kelak naskahmu bisa diterima penerbit. Apalagi baru satu
dua kali ditolak, itu bukan alasan untuk menyerah dan bukan berarti dunia telah
berakhir dan keberuntungan tidak memihak kepadamu.
Ada ratusan penerbit yang tersebar di berbagai
kota. Jika naskahmu ditolak, segera kirim lamaran ke penerbit lainnya. Kita
hanya perlu sabar dan...
Roda kehidupan akan terus berputar.
No comments:
Post a Comment