Warga palestina mengalami penderitaan demi penderitaan
dibawah penjajahan israel. Baik di tepi barat maupun di jalur Gaza, warga
Palestina telah kehilangan harapan dan kedamaian. Mereka juga telah kehilangan
hak-hak mereka yang telah dirampas paksa oleh Israel.
Berikut 6 fakta yang harus kamu ketahui tentang
penderitaan warga palestina dibawah penjajahan Israel.
Penggusuran dan Penghancuran Tempat tinggal
Warga Palestina di Tepi Barat, khususnya di Hebron
mengalami banyak penderitaan akibat perampasan tanah-tanah milik mereka oleh
pemerintah Israel. Seringkali pemerintah Israel dengan militernya mengambil
alih tempat tinggal mereka. Dalam banyak kasus, israel memerintahkan warga Palestina
untuk hengkang dari rumah mereka, kemudian menghancurkan rumah-rumah yang telah
mereka warisi dari nenek moyang mereka. Bahkan, ada diantara keluarga Palestina
yang mengalami beberapa kali penggusuran. Mereka membangun rumah mereka kembali
dan beberapa tahun kemudian Israel menghancurkannya.
Israel selalu berdalih dengan alasan bahwa mereka
tidak memiliki izin membangun dan dinyatakan ilegal. Lebih dari 50 % warga
palestina di tepi barat, terumata suku-suku badui tidak diberikan izin
membangun bangunan di tanah mereka sendiri, alih-alih menghancurkan bangunan
milik mereka yang telah mereka miliki sebelum negara penajajah Israel ada.
Pengrusakan Ladang
Tentara Israel juga sering merusak ladang-ladang
zaitun dan tin milik warga Palestina. Mereka membongkar pohon-pohon zaitun dan
merusaknya. Kemudian mengambil alih ladang-ladang milik warga Palestina untuk
kepentingan pemerintah penjajah Israel, baik untuk kepentingan militer,
pembangunan jalan, maupun untuk membangun pemukiman yahudi.
Selain itu, dalam beberapa kasus, ladang-ladang milik
warga Palestina dirusak oleh para pemukin dengan mengalirkan limbah-limbah
ciaran ke lahan mereka sehingga menyebabkan tanaman mati.
Akses Air yang Terbatas
Israel mencuri akses air dari warga palestina dengan
menguras air tanah atau sumur kemudian mengalirkannya ke pemukiman israel.
Selain itu, mereka juga membangun taman-taman dan mengairinya. Israel tak
pernah kekurangan air dan tak pernah khawatir terhadap masalah kebersihan air.
Sementara itu, di sisi lain, warga Palestina di tepi barat seringkali mengalami
krisis air dan tidak memiliki akses terhadap air yang bersih. Israel tidak
pernah peduli dan tentu saja tak pernah mengizinkan warga Palestina mendapatkan
akses air yang cukup
Warga Palestina banyak mengalami intimidasi oleh para
pemukim
Warga Palestina harus mengalami banyak sekali gangguan
dan intimidasi dari para pemukim. Banyak keluarga di Hebron menceritakan
ketidaktenangan mereka akibat kedzaliman yang mereka terima dari para pemukim
yahudi.
Seringkali warga Palestina menemukan pintu toko dan
rumah mereka dicoreti lambang bintang Daud/ bendera Israel sebagai bentuk
provokasi. Mereka juga sering mengalami teror dari para pemukim dengan lemparan
batu ke rumah-rumah mereka, sumpah serapah serta berbagai bentuk kebencian
lainnya.
Anak-anak sekolah yang pulang pergi ke sekolah kadang
mengalami intimidasi dan gangguan dari para pemukim di sekitar mereka.
Sementara itu, di beberapa kasus, para pemukim dan tentara berkolaborasi
mengganggu warga Palestina.
Di Palestina ada Sistem Apartheid
Jika kita mendengar istilah apartheid, maka kita
teringat dengan supremasi kulit putih terhadap kulit hitam di afrika selatan
pada masa yang lalu. Dan hal itu kini terjadi di Tepi Barat. Sistem Apartheid
itu ditandai dengan dinding pemisah yang memisahkan warga arab/palestina dengan
warga Yahudi. Warga Arab tidak diperkenankan memasuki wilayah Yahudi, mereka
juga tidak memiliki akses ke tempat-tempat yang diperuntukan untuk ‘warga
khusus’. Warga Arab Paletina tidak memiliki akses keluar, mereka seakan
terpenjara di tanah mereka sendiri. Warga Tepi barat tidak memiliki kebebasan
untuk bepergian, terutama ke daerah Jerusalem. Mereka harus mendapatkan izin
dari Israel, dan itu satu hal yang mustahil dan sulit untuk didapatkan.
Selain itu, warga Palestina yang bepergian juga harus
melewati checkpoint dan mengalami pemeriksaan ketat. Sementara itu, warga
Israel tidak mengalami hal buruk yang seperti warga Palestina alami.
Jalan syuhada yang berada di Hebron diambil alih oleh
israel dan tidak lagi bisa digunakan oleh warga Palestina sejak terjadi
peristiwa penembakan 29 warga Arab oleh ekstimis Israel di masjid Ibrahimi pada
tahun 1992. Dan pelarangan yang sama tidak pernah berlaku untuk warga yahudi
atau pemukim.
Nelayan Gaza Tidak Leluasa Menangkap Ikan
Nelayan Gaza selalu dibayangi oleh rasa takut ketika
pergi ke lautan. Mereka takut untuk mencari ikan dengan jarak yang jauh dari
pantai. Gunboat israel selalu hilir mudik dan mengawasi mereka. Di beberapa
kasus, tentara Israel menembaki kapal-kapal milik nelayan Palestina di jalur
gaza. Mereka tidak memiliki akses terhadap mata pencaharian mereka. Mereka
dijajah tidak hanya di darat, tapi juga di lautan yang mereka miliki.
Beberapa nelayan harus meregang nyawa karena terjangan
peluru, sebagian yang lainnya mengalami luka-luka.
Gaza telah mengalami blokade Sejak 12 tahun yang lalu.
Gaza mengalami blokade dari berbagai penjuru sehingga
tidak memiliki akses dengan dunia luar. Kalau diibaratkan, Gaza adalah penjara
terbuka terbesar di dunia. Pun, negara terdekat, Mesir ikut memblokade gaza
pasca jatuhnya presiden terpilih secara demokratis Morsi oleh pemerintah kudeta
al-Sisi.
Nah, itulah 6 fakta tentang penderitaan rakyat palestina dibawah
penjajahan Israel. Sehingga dengan mengetahuinya, kita memiliki rasa
solidaritas yang tinggi terhadap saudara-saudara kita di palestina dan tidak
pernah putus untuk mendoakan mereka. Semoga di masa yang akan datang, Palestina
bisa merdeka dari penjajahan Israel. Amiin.
Sumber gambar: https://www.foreignpolicyjournal.com/
No comments:
Post a Comment