23 Mar 2018

Tingkatkan Produktifitas dengan Mengurangi Jam Tidur, Bisakah?


Mungkin selama ini kita beranggapan bahwa tidur yang menyehatkan itu adalah tidur yang cukup dalam sehari semalam. Sementara itu, kisaran tidur yang cukup dalam pandangan kita adalah 7-8 jam dalam semalam. Benarkah? Bisakah kita mengurangi waktu tidur kita? Apakah tidur kurang dari 7 jam bisa mempengaruhi kesehatan kita?

Tanpaknya saya sangat tertarik untuk membicarakan hal ini setelah menonton video dan membaca artikel dari Brightside.me dengan pengubahan seperlunya.

Mari saya kutipkan artikelnya.

Belakangan, saya mulai tidur 2–4 jam sehari. Saya merasa cukup tidur dan tidak merasakan gangguan apa pun dalam kesehatan saya. Saya jadi lebih produktif karena banyak waktu tambahan dari pengurangan jam tidur saya. Namun pada tahap awal, trik ini tidak cukup mudah untuk dilakukan. Tapi tidak mustahil untuk dicoba.

Tahukah anda bahwa Leonardo da Vinci, Tesla, Salvador Dali dan banyak lagi pribadi jenius lainnya, mereka tidur dari satu hingga empat jam dalam sehari dengan menggunakan system tidur polifasik.
Apa itu system tidur polifasik?

Singkatnya, tidur polifasik adalah mengurangi jatah tidur malam dengan menambahkan tidur siang selama 20 sampai 30 menit. Sebagai hasilnya, kita mendapati beberapa waktu tambahan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas kerja.

Tidur siang selama sekitar 20-30 menit membuat orak kita jadi segar dan memulihkan rasa lelah sehingga terhindar dari stress.

Seperti kebanyakan orang, saya merasa saya kekurangan waktu dengan kesibukan yang saya miliki. Saya sering terlambat menghadiri rapat, dan saya menunda rencana untuk besok karena harus mengerjakan berbagai kesibukan dan tugas tambahan. Saya menyadari bahwa saya membutuhkan lebih banyak waktu dan memutuskan untuk mulai berlatih tidur polifasik.

Ada banyak model tidur seperti itu. Anda dapat menggunakan teknik standar (yang paling populer), teknik jenius, atau Anda dapat memilih untuk menyesuaikan teknik ini dengan tubuh Anda sendiri seperti yang saya lakukan.

Jadwal tidur saya terdiri dari 4 jam tidur malam dan tidur siang selama 25 menit. Saya biasa tidur malam selepas pulang kerja dan mengatur alarm sehingga bangun setelah tidur kurang lebih 4 jam, dan tidur siang setelah makan siang. Ini jadwal yang saya pilih.

Hari  Pertama. Hari itu luar biasa. Saya memiliki banyak waktu untuk melakukan semua pekerjaan dan membuat rencana untuk minggu ini. Saya memutuskan untuk memulai kebiasaan tidur siang dan mencari tempat yang nyaman untuk istirahat di kantor. Tapi saya tidak dapat dengan mudah tidur selama 25-30 menit di siang hari.

Hari Kedua.  Sebelum saya memulai eksperimen, saya berbicara dengan mereka yang berhasil mengatasi jadwal ini. Saya diperingatkan bahwa, untuk membentuk kebiasaan, saya harus bertahan selama 2 minggu pertama dan hidup layaknya ‘zombie’ karena kebiasaan baru. Saya telah merasakan perasaan itu pada hari kedua. Saya merasa sangat lelah secara emosional dan fisik.

Hari Ketiga. Saya masih berusaha untuk bisa tidur siang. Dan saya tidak merasa lebih baik ketika saya bangun. Saya masih merasakan ketidaknyamanan.

Pada malam hari, saya bahkan disibukan dengan pikiran seperti ini, ““Mengapa kamu melakukan hal ini? Pergi dan tidurlah sebanyak yang kau mau dan nikmatilah kebahagiaan dalam hidup.”

Saya berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran tersebut dan mencoba melanjutkan rutinitas dan jadwal tidur baru.

Hari keempat. Tubuh saya merasakan kelelahan yang luar biasa. Saya seakan kehabisan energy dan tidak bisa melakukan apa-apa selain duduk di atas meja dengan pikiran yang kacau. Begitupun dengan keadaan fisik. Kulit saya menjadi pucat dan mata saya memerah.

Hari kelima. Pada hari kelima, tubuh saya mulai merasa ada penyesuaian. Ketika saya menutup mata untuk tidur siang di kantor, saya langsung tertidur. Saya mulai bangun setelah alarm berbunyi dan merasa sedikit lebih berenergi dan segar.

Saya memiliki banyak waktu luang di malam hari, dan saya memutuskan untuk membaca buku dan menonton film dokumenter.

Hari keenam dan ketujuh. Saya merasa benar-benar telah menyatu dengan jadwal baru. Pusing dan perasaan berat di kepala sudah mulai menghilang sepenuhnya. Dan produktifitas saya pulih kembali. Saya bisa melakukan lebih dari yang saya rencanakan. Setiap malam saya membaca buku, menonton, dan melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan. Yang mana, sebelumnya semua itu sangat sulit saya lakukan karena kesibukan saya.

Saya juga berhenti minum kopi di siang hari karena saya terbiasa tidur selama 30 menit sehingga tidak merasa kelelahan. Waktu 25-30 menit tidur siang bisa menggantikan tidur kurang di malam hari.

 Hari Kedelapan-Kesepuluh. Saya sudah mulai terbiasa dengan jadwal baru dan saya tidak merasakan kelelahan lagi. Wajah saya tidak pucat dan mata saya tidak merah. Tubuh saya sudah menyesuaikan dengan jadwal yang telah rutin saya lakukan.

Hari Kesebelas hingga hari keempat belas. Saya mulai berhenti mengikuti jadwal dan saya membiarkan tubuh saya memberi ‘alarm’ kapan saya harus tidur. Dan itu sangat nyaman. Sedikit demi sedikit saya merubah jadwal dengan memperpendek waktu tidur malam. Tentunya dengan menambah durasi tidur siang.

So, saya jadi memiliki banyak waktu untuk membaca lebih banyak buku dan berolahraga. Saya telah membaca semua buku yang saya tunda begitu lama. Saya pergi berenang dan ke Gym. Saya juga tidak terserang pilek walaupun waktu tidur saya berkurang.

Satu hal pendukung yang tidak boleh dilupakan adalah selalu mengkonsumsi makanan yang sehat untuk menunjang kesehatan tubuh.

Tips tambahan dari Husni-Magz

Kamu bisa membiasakan hal ini dengan jadwal yang sesuai. Tentunya lebih baik bagi kita untuk tidur di awal malam dan bangun di sepertiga malam terakhir. Kemudian menggunakannya untuk shalat malam, menghafal, membaca al-quran dan tentu saja mengerjakan semua hal yang ingin kamu lakukan.

Salah satu hal yang saya ingin terapkan dengan jadwal ini adalah menghabiskan waktu tambahan dengan membaca buku-buku yang saya inginkan, yang selama ini terbengkelai.

Jujur, saya belum mencobanya dan akan memulai dari sekarang. Kamu bagaimana? Mari kita coba.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment