24 Mar 2018

Memandu Hati


Perlu kita ketahui bahwa karakter berbeda dengan tindakan. Karakter timbul dari kondisi hati dan sifat yang sudah mengakar pada hati seseorang, sementara tindakan hanyalah gerakan tubuh yang didorong oleh keinginan. Terkadang tindakan juga didasari oleh karakter yang dimiliki seseorang.

Seseorang yang kikir mungkin dapat bersedekah sewaktu-waktu, tetapi bukan berarti itu adalah sifat dermawan. Karena dermawan adalah sifat atau karakter dimana ketika memberikan hartanya ia merasa senang. intinya, hal itu adalah kebiasaan yang tidak meninggalkan beban di hatinya. Bagi orang dermawan, berderma adalah hal yang paling menyenangkan.

Tiga ‘Sifat’ Hati

Hati manusia memiliki tiga sifat yang selalu melekat padanya. Tiga sifat ini adalah fitrah yang tidak bisa dihilangkan dan memang dibutuhkan dalam kehidupan. Ketiganya adalah; rasionalitas, kebuasan, dan hewan.

Seseorang memiliki karakter yang baik jika dia bisa menyikapi tiga sifat hatinya dengan seimbang.
Sifat rasional adalah kemampuan untuk berpikir dan membedakan kebenaran dan kebatilan. Ketika sisi rasionalitas diabaikan, maka ia akan mengarahkannya kepada kebodohan dan ketidak adilan.
Sifat buas adalah sifat yang biasanya timbul bersama kemarahan. Ketika dia tidak terkontrol maka menimbulkan kemarahan yang merusak dan kecerobohan.

Sifat hewan adalah nafsu dan keinginan naluriah. Seperti keinginan untuk makan dan seksual. Ketika hal ini tidak terkontrol, maka akan menimbulkan sifat tercela berupa kerakusan, kikir dan kebebasan seksual.

Ketika tiga sifat tersebut seimbang, maka sempurnalah kita sebagai manusia. Rasionalitas melahirkan kebijaksanaan, kebuasan menimbulkan keberanian dan sifat binatang tidak membuatnya hilang kontrol, alih-alih justru membuatnya bisa menahan diri.

Ketika ada ketidakseimbangan dalam ketiga sifat tersebut, maka dibutuhkan pengobatan. Dan pengobatan antara satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Seperti halnya dokter yang tidak bisa mengobati semua pasien dengan obat yang sama. Seperti halnya tubuh, hati hanya membutuhkan obat yang sesuai dengan gejala yang ditimbulkan sehingga bisa pulih kembali.

Misal, ketika seseorang sadar dirinya pelit, maka obatnya adalah dengan membiasakan diri berderma secara terus menerus sehingga dia mudah dan terbiasa melakukannya. Sampai rasa sayang  terhadap harta yang diberikan dan rasa tertekan hilang dari hatinya ketika dia berbagi. Pada akhirnya, dia dikatakan sembuh ketika dia merasa senang dan bahagia ketika memberi.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment