Perlu kita ketahui bahwa karakter berbeda dengan
tindakan. Karakter timbul dari kondisi hati dan sifat yang sudah mengakar pada
hati seseorang, sementara tindakan hanyalah gerakan tubuh yang didorong oleh
keinginan. Terkadang tindakan juga didasari oleh karakter yang dimiliki
seseorang.
Seseorang yang kikir mungkin dapat bersedekah
sewaktu-waktu, tetapi bukan berarti itu adalah sifat dermawan. Karena dermawan
adalah sifat atau karakter dimana ketika memberikan hartanya ia merasa senang.
intinya, hal itu adalah kebiasaan yang tidak meninggalkan beban di hatinya.
Bagi orang dermawan, berderma adalah hal yang paling menyenangkan.
Tiga ‘Sifat’ Hati
Hati manusia memiliki tiga sifat yang selalu melekat
padanya. Tiga sifat ini adalah fitrah yang tidak bisa dihilangkan dan memang
dibutuhkan dalam kehidupan. Ketiganya adalah; rasionalitas, kebuasan, dan
hewan.
Seseorang memiliki karakter yang baik jika dia bisa
menyikapi tiga sifat hatinya dengan seimbang.
Sifat rasional adalah kemampuan untuk berpikir dan
membedakan kebenaran dan kebatilan. Ketika sisi rasionalitas diabaikan, maka ia
akan mengarahkannya kepada kebodohan dan ketidak adilan.
Sifat buas adalah sifat yang biasanya timbul bersama
kemarahan. Ketika dia tidak terkontrol maka menimbulkan kemarahan yang merusak
dan kecerobohan.
Sifat hewan adalah nafsu dan keinginan naluriah. Seperti
keinginan untuk makan dan seksual. Ketika hal ini tidak terkontrol, maka akan
menimbulkan sifat tercela berupa kerakusan, kikir dan kebebasan seksual.
Ketika tiga sifat tersebut seimbang, maka sempurnalah
kita sebagai manusia. Rasionalitas melahirkan kebijaksanaan, kebuasan
menimbulkan keberanian dan sifat binatang tidak membuatnya hilang kontrol,
alih-alih justru membuatnya bisa menahan diri.
Ketika ada ketidakseimbangan dalam ketiga sifat tersebut,
maka dibutuhkan pengobatan. Dan pengobatan antara satu dengan yang lainnya
berbeda-beda. Seperti halnya dokter yang tidak bisa mengobati semua pasien
dengan obat yang sama. Seperti halnya tubuh, hati hanya membutuhkan obat yang
sesuai dengan gejala yang ditimbulkan sehingga bisa pulih kembali.
Misal, ketika seseorang sadar dirinya pelit, maka obatnya
adalah dengan membiasakan diri berderma secara terus menerus sehingga dia mudah
dan terbiasa melakukannya. Sampai rasa sayang
terhadap harta yang diberikan dan rasa tertekan hilang dari hatinya
ketika dia berbagi. Pada akhirnya, dia dikatakan sembuh ketika dia merasa
senang dan bahagia ketika memberi.
No comments:
Post a Comment