14 Feb 2018

Tips Menghadirkan Setting dari Negeri 'Antah Berantah'


Setting adalah unsur yang paling penting dalam karya fiksi. Baik itu setting tempat atau waktu. Kedua-duanya sama-sama penting untuk kita perhatikan. Kendala yang sering kita temui dalam menyusun sebuah cerita adalah terbatasnya informasi kita atau bahkan mungkin tidak memiliki gambaran sama sekali tentang setting tempat yang akan kita jadikan latar dalam cerita kita.

Walaupun mengalami suatu kejadian atau merasakan suasana tempat adalah hal yang paling penting, yang mana hal ini bisa membuat cerita kita semakin hidup karena kita terlibat di  dalamnya. Kita merasakan bagaimana suasana, karakter dan deskripsi tempat itu. Walau mungkin deskripsi dengan sebatas informasi tidak sesegar deskripsi dengan pengalaman secara langsung, Tapi ini bukan alasan untuk tidak mencobanya.

Lalu bagaimana cara menghadirkan setting negeri ‘antah berantah’ di dalam karya fiksi sementara kita belum pernah mengunjungi tempat tersebut.
Gampang. Ada beberapa tips, atau jalan keluar yang bisa kita coba.

Google Map

Kita hanya perlu modal kuota untuk mengakses google map. Silakan cari tempat yang akan kamu jadikan setting ceritamu. Disana terhampar semua informasi secara detail. Mulai dari nama restoran,apartemen, jalan, bahkan mungkin kita bisa mengetahui jarak dari tempat A ke tempat B dan berapa waktu yang harus ditempuh. Bisa saja di alur cerita kita butuh untuk mendeskripsikannya. Nah, tinggal dibumbui  dengan imajinasi liar kita. Jika hal ini masih kurang kita bisa menggunakan langkah kedua

Wikipedia

Kamu bisa mengakses Wikipedia untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang daerah atau tempat yang akan dijadikan setting dalam novel atau cerpenmu. Kemudian kamu juga bisa mengkombinasikannya dengan google picture. Nah, dari sini kita bisa membayangkankan seperti apa daerah tersebut.

Informasi teman

Kalo kamu punya teman di tempat tersebut, kenapa tidak Tanya langsung sama dia. Ini tentunya informasi yang mahal. Karena biasanya yang mengalami dan mendiami suatu tempat lebih tahu dan lebih memahami karakter serta deskripsi tempat yang dimaksud.

Anyway, saya selalu memakai google map atau Wikipedia untuk mencari informasi seputar tempat yang akan saya jadikan setting dalam novel. Saya sangat terbantu dengan keduanya. Adapun informasi teman belum pernah, secara belum pernah ada teman yang kebetulan tinggal di daerah yang akan saya jadikan setting.

Selain itu, saya lebih senang membuat karya fiksi dengan setting luar negeri. Padahal belum pernah menginjakan kaki di luar Indonesia. Makanya, hal ini perlu kejelian. Kan nggak asyik ketika ada pembaca karya kita yang pernah mengunjungi daerah yang dijadikan sebagai setting novel kita, kemudian menemukan kejanggalan. Lebih mending kejanggalannya dikit, ini mah banyak. Bisa berabe dan tentunya malu-maluin.

Misalkan kamu menulis novel yang bersetting jepang. Kamu disitu menulis scene yang mendeskripsikan hamparan bunga tulip yang berwarna warni. Heloow, ini jepang apa belanda ya?
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment