24 Feb 2018

Nasihat Kehidupan


Supaya hidup kita lebih berwarna dan penuh makna, mari kita selami senarai pembangun jiwa berikut ini.

Jangan Membandingkan diri sendiri dengan Orang lain

Kita sering memandang kehidupan orang lain tanpak lebih bahagia dibanding kehidupan kita. Mungkin sebenarnya hal itu disebabkan karena kita sendiri lah yang kurang bersyukur terhadap hidup kita sendiri. Mungkin diri ini terlalu membandingkan apa yang dimiliki orang. Membandingkannya dengan orang-orang yang posisinya lebih dari kita. Sedangkan jarang sekali kita melihat ke bawah, melihat orang-orang yang hidupnya tidak sebahagia kita.

Berhenti berpikir kita sebagai orang paling menderita.

Kita sering mengeluh terhadap apa yang terjadi, seolah hidup orang lain lancar-lancar saja. Padahal bisa jadi orang lain memiliki masalah seperti kita, atau bahkan lebih berat dari kita. Kita tidak tahu bagaimana orang lain, dan orang lain tidak tahu seperti apa kehidupan kita. Tapi yang harus kita tekankan bahwa setiap orang memiliki masalah masing-masing. Jadi, berhentilah merasa diri sendiri paling menderita.

Mungkin kita yang tak bisa sekuat mereka dalam menjalani setiap cobaan yang ada. Mungkin juga kita yang selalu merasa bahwa orang lain hidupnya bahagia selalu. Membayangkan bahwa hidup orang lain yang penuh dengan kebahagian, sedangkan hidup kita tidak. Mungkin karena keluhan yang sering muncul itulah yang membuat diri kita menutup kebahagiaan hidup kita sendiri.

Jangan iri dengan kehidupan orang lain.

Kita sering menginginkan bisa memiliki hidup seperti orang lain. Mungkin kita belum mengerti bahwa ada banyak orang yang mengharapkan bisa berada di posisi kita. Kita iri kepada orang lain, padahal bisa jadi ada orang lain yang iri juga dengan kehidpan kita. Siapa yang tahu?

Ingin hidup dengan lebih baik itu memang wajar, malah hal itu bisa menjadikan kita lebih semangat. Namun jika diri kita menjadi tidak menghargai hidup kita sendiri dan justru begitu suka membandingkannya dengan hidup orang lain. Hal itu bisa membuat kita tidak mensyukuri hidup yang kita punyai.

Bahagia itu tidak selalu berarti memiliki semua apa yang kita inginkan.

Kita sering menganggap bahwa bahagia itu jika kita bisa memiliki apa saja yang kita inginkan. Mungkin kita lupa bahwa Allah telah menitipkan banyak karunia kepada kita. Karunia dan nikmat yang orang lain tidak merasakannya. Begitu banyak hal yang kita miliki, entah itu yang berbentuk materi maupun non materi. Hal itu karena memang bahagia tidak hanya sekadar tentang materi. Bahagia itu juga tidak akan terpenuhi walau sebanyak apapun materi yang kita miliki. Jika diri kita memang tidak pernah bisa mensyukuri apa yang kita punyai sekarang.

Semua yang terjadi adalah takdir yang harus kita sabari. Dan semua yang kita miliki adalah titipan Allah.

Mungkin kita sering mengejar dunia hingga lupa siapa yang hakikatnya memberikan itu semua. Sebaliknya, lalu kita mengeluh dan berdoa ketika kita tidak bisa mengejar apa yang kita inginkan. Terasa seolah bahwa Allah adalah tempat meminta saat kita kesusahan. Lalu malah kita lupakan karena Allah telah memberikan apa yang kita inginkan. Padahal memang sejatinya semua yang kita miliki ini hanyalah titipannya di dunia. Allah akan meminta pertanggung jawaban dari apa yang telah dititipkannya.

Kurang bersyukur adalah pangkal dari ketidak bahagiaan.

Apakah kita sudah mensyukuri semua nikmat yang telah Allah beri? Bisa jadi kita masih selalu belum puas, atau masih belum menerima semua yang telah terjadi. Jika kita pikir-pikir secara bijak, apakah diri kita sudah berterima kasih terhadap semua skenario Allah terhadap hidup kita. Jalan cerita kita, cinta kita, keluarga kita, pendidikan kita, rejeki kita, pekerjaan kita dan lain sebagainya. Apakah sebaliknya, kita menjadi orang yang menganggap semua ini beban bagi kita. Mungkinkah sebenarnya diri kita ini orang yang kurang bersyukur.

Allah akan melimpahkan keberkahan dan rahmat untuk orang yang bersyukur.
“Jika kamu mensyukuri nikmatku, maka Aku akan menambahkannya padamu. Tetapi jika kamu mengingkari nikmatku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q.S. Ibrahim : 7)

Begitu Allah sangat sayang kepada hambanya, memberikan berbagai nikmat kepada kita. Memberikannya dengan berlimpah, bahkan kebahagiaan-kebahagian yang mungkin tidak pernah kita minta. Hingga Allah pun akan memberikan tambahan nikmat jika kita bersyukur, namun sayangnya terkadang diri kita mungkin yang tidak pandai bersyukur. Semoga diri kita bisa termasuk orang yang mulai sekarang bisa pandai bersyukur. Bisa menerima dan menikmati apa yang Allah berikan dengan sebaiknya.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment