Supaya hidup kita
lebih berwarna dan penuh makna, mari kita selami senarai pembangun jiwa berikut
ini.
Jangan
Membandingkan diri sendiri dengan Orang lain
Kita sering
memandang kehidupan orang lain tanpak lebih bahagia dibanding kehidupan kita.
Mungkin sebenarnya hal itu disebabkan karena kita sendiri lah yang
kurang bersyukur terhadap hidup kita sendiri. Mungkin diri ini terlalu
membandingkan apa yang dimiliki orang. Membandingkannya dengan orang-orang yang
posisinya lebih dari kita. Sedangkan jarang sekali kita melihat ke bawah,
melihat orang-orang yang hidupnya tidak sebahagia kita.
Berhenti berpikir
kita sebagai orang paling menderita.
Kita sering mengeluh terhadap apa yang terjadi, seolah hidup
orang lain lancar-lancar saja. Padahal
bisa jadi orang lain memiliki masalah seperti kita, atau bahkan lebih berat
dari kita. Kita tidak tahu bagaimana orang lain, dan orang lain tidak tahu
seperti apa kehidupan kita. Tapi yang harus kita tekankan bahwa setiap orang
memiliki masalah masing-masing. Jadi, berhentilah merasa diri sendiri paling
menderita.
Mungkin kita yang tak bisa sekuat mereka dalam menjalani
setiap cobaan yang ada. Mungkin juga kita yang selalu merasa bahwa orang lain
hidupnya bahagia selalu. Membayangkan bahwa hidup orang lain yang penuh dengan
kebahagian, sedangkan hidup kita tidak. Mungkin karena keluhan yang sering
muncul itulah yang membuat diri kita menutup kebahagiaan hidup kita sendiri.
Jangan iri dengan
kehidupan orang lain.
Kita sering menginginkan bisa memiliki hidup seperti orang
lain. Mungkin kita belum mengerti bahwa ada banyak orang yang mengharapkan bisa
berada di posisi kita. Kita iri
kepada orang lain, padahal bisa jadi ada orang lain yang iri juga dengan
kehidpan kita. Siapa yang tahu?
Ingin hidup
dengan lebih baik itu memang wajar, malah hal itu bisa menjadikan kita lebih
semangat. Namun jika diri kita menjadi tidak menghargai hidup kita sendiri dan
justru begitu suka membandingkannya dengan hidup orang lain. Hal itu
bisa membuat kita tidak mensyukuri hidup yang kita punyai.
Bahagia itu tidak
selalu berarti memiliki semua apa yang kita inginkan.
Kita sering menganggap bahwa bahagia itu jika kita bisa
memiliki apa saja yang kita inginkan. Mungkin kita lupa bahwa Allah telah
menitipkan banyak karunia kepada kita. Karunia dan nikmat yang orang lain tidak
merasakannya. Begitu banyak hal yang kita miliki, entah itu yang berbentuk
materi maupun non materi. Hal itu karena memang bahagia tidak hanya sekadar
tentang materi. Bahagia itu juga tidak akan terpenuhi walau sebanyak apapun
materi yang kita miliki. Jika diri kita memang tidak pernah bisa mensyukuri apa
yang kita punyai sekarang.
Semua yang
terjadi adalah takdir yang harus kita sabari. Dan semua yang kita miliki adalah
titipan Allah.
Mungkin kita sering mengejar dunia hingga lupa siapa yang
hakikatnya memberikan itu semua. Sebaliknya, lalu kita mengeluh dan berdoa
ketika kita tidak bisa mengejar apa yang kita inginkan. Terasa seolah bahwa
Allah adalah tempat meminta saat kita kesusahan. Lalu malah kita lupakan karena
Allah telah memberikan apa yang kita inginkan. Padahal memang sejatinya semua
yang kita miliki ini hanyalah titipannya di dunia. Allah akan meminta
pertanggung jawaban dari apa yang telah dititipkannya.
Kurang bersyukur
adalah pangkal dari ketidak bahagiaan.
Apakah kita sudah
mensyukuri semua nikmat yang telah Allah beri? Bisa jadi kita masih selalu
belum puas, atau masih belum menerima semua yang telah terjadi. Jika
kita pikir-pikir secara bijak, apakah diri kita sudah berterima kasih terhadap
semua skenario Allah terhadap hidup kita. Jalan cerita kita, cinta kita,
keluarga kita, pendidikan kita, rejeki kita, pekerjaan kita dan lain
sebagainya. Apakah sebaliknya, kita menjadi orang yang menganggap semua ini
beban bagi kita. Mungkinkah sebenarnya diri kita ini orang yang kurang
bersyukur.
Allah akan
melimpahkan keberkahan dan rahmat untuk orang yang bersyukur.
“Jika kamu mensyukuri
nikmatku, maka Aku akan menambahkannya padamu. Tetapi jika kamu mengingkari
nikmatku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q.S. Ibrahim : 7)
Begitu Allah sangat sayang kepada hambanya, memberikan
berbagai nikmat kepada kita. Memberikannya dengan berlimpah, bahkan
kebahagiaan-kebahagian yang mungkin tidak pernah kita minta. Hingga Allah pun
akan memberikan tambahan nikmat jika kita bersyukur, namun sayangnya terkadang diri kita mungkin yang tidak
pandai bersyukur. Semoga diri kita bisa termasuk orang yang mulai sekarang bisa
pandai bersyukur. Bisa menerima dan menikmati apa yang Allah berikan dengan
sebaiknya.
No comments:
Post a Comment