24 Feb 2018

Rasa Sendiri


"Kesepian membuat kita merasa sendiri, seolah tiada seseorang yang menemani."

Pernahkah kita merasa hidup sendiri? Merasakan suasana hati yang begitu sunyi. Hari-hari yang kita lalui terasa hening dan terkesan membosankan. Kita melihat kehidupan kita adalah kehidupan yang monoton dan begitu-begitu saja. Seakan tidak ada lagi hal dan sesuatu yang bisa membuat kita tersenyum. Di saat yang bersamaan kita melihat orang-orang di sekitar kita tersenyum dan tertawa riang.

Kesedihan dan kesendirian kita bukan berarti salah orang lain; karena menganggap orang lain tidak peka dan tidak perhatian terhadap kita. Tapi boleh jadi karena salah diri kita sendiri.

Lihatlah, rasa sendiri itu membuat kita menjadi seorang yang pendiam dan menjauh dari kehidupan sosial. Orang-orang tidak mengenal kita selain seorang yang misterius dan susah ditebak. Seorang yang tidak pernah menyapa sebelum benar-benar disapa terlebih dahulu, atau tidak benar-benar memberi salam sebelum diberi salam dan senyum terlebih dahulu. Kita pada akhirnya menjadi seorang yang reaktif ketimbang proaktif.

Nah, dari sinilah salah satu sumber rasa sendiri dan sepi itu. Kita tidak pernah mau memulai untuk berbagi dengan mereka, orang-orang di sekitar kita. Kita memilih menjadi seorang yang tertutup dan merasa cukup menyelesaikan permasalahan kita sendirian.

Ini bukan masalah pembuktian bahwa diri ini mandiri. Ini adalah masalah ketika kita menutup diri dari orang lain. Kita tidak ingin ada orang lain ‘mengganggu’ hidup kita. Padalah sejatinya ada banyak orang yang ingin membantu kita. Banyak orang yang mengingikan kita tersenyum dan bercerita kepada mereka.

Kita memilih membangun dinding antara kita dan mereka, tapi di saat kita tidak kuat dengan kesendirian kita, kita justru melontarkan rasa kesal kepada mereka, “kenapa tidak ada yang peduli?”
Maka terbukalah karena tidak semua masalah dapat kita selesaikan sendiri. Kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Kita memang harus terbuka, kita tidak bisa menjadi manusia yang selalu individualis. Hal itu karena memang manusia juga butuh menjadi sosok sosialis. Kita butuh orang lain, begitupun orang lain juga butuh diri kita.

 Tidak usah terlalu khawatir bahwa mereka akan mengganggu dan membuat semua masalah kita berantakan, kita hanya perlu membukanya dengan seadanya saja. Hati ini memang butuh orang lain, karena kita tidak bisa selalu menghibur diri kita sendiri. Kita butuh orang lain untuk menghilangkan rasa sepi.

Ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan. Bahwa ada orang lain yang juga memiliki masalah, bahkan mungkin saja masalah yang kita alami tidak seberapa dibanding masalah mereka. Setiap orang memiliki masalah masing-masing dengan dinamika kehidupannya yang kompleks. Tapi kadang kita seakan merasa hidup kita sendiri yang paling menderita. Ini juga termasuk sumber rasa sepi dan sendiri yang sering mendera. Kita merasa menjadi orang yang paling menderita sehingga tidak bisa tersenyum melihat kenyataan hidup yang begitu keras.

Berbahagialah dan nikmati hidup ini dengan senyum dan berbagi cerita dengan orang-orang di sekitar kita.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment