Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut
diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke
pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda
untuk pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama
dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.
Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan
besar. Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam
kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.
Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang
sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak
ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika
ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan
besama dengan gelas kristal berisi batu es.
Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan
membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan
menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.
***
Sahabat, mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut
memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar
dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?
Ya, Lingkungan kita mencerminkan harga kita.
Lingkungan berbicara tentang Relationship. Apabila kita berada
dilingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri kita, maka kita akan
menjadi cemerlang.
Tapi bila kita berada dilingkungan yang
meng-kerdil- kan diri kita, maka kita akan menjadi kerdil.
Orang yang sama, bakat yang sama, kemampuan yang
sama akan tetapi ditempatkan pada lingkungan yang berbeda maka nilainya pun berbeda.
Sahabat, tak salah jika dalam salah satu syairnya
Opick, menyatakan salah satu Obat Hati adalah berkumpulah dengan orang yang
sholeh. Ya, berkumpulah dengan lingkungan orang-orang terbaik. Lingkungan yang
sehat jasmani dan rohaninya. Janganlah kita berkumpul dengan lingkungan yang
buruk, kecuali kita mencoba untuk memperbaikinya.
No comments:
Post a Comment