Begitu banyak buku yang beredar di setiap minggunya. Cobalah kita
cek di toko-toko buku, sudah dipastikan buku baru akan terus bermunculan di
setiap minggunya.
Banyak buku yang harus kita baca. Semakin banyak variasi buku
yang bisa kita baca, maka semakin luas juga cakrawala wawasan kita.
Terlepas dari semua itu, kita juga menyadari bahwa banyak
pilihan itu penting, namun terlalu banyak pilihan membuat kita kebingungan. Tidak
jarang sudah membeli sebuah buku yang kita anggap bagus saat di toko buku
ternyata sesampai di rumah buku itu tidaklah semenarik yang kita kira.
Bagaimana mengatasi hal ini?
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memilih buku
yang tepat, yang sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Buku yang tepat
artinya buku yang benar-benar kita butuhkan dan buku yang menarik minat kita.
Buku yang bagus menurut teman kita, belum tentu bagus menurut pandangan kita.
Karena setiap orang memiliki pandangan dan sisi interest yang berbeda-beda. Oleh
karena itu, informasi dari teman bukan standar untuk menilai baik dan buruknya
sebuah buku, walaupun hal ini juga bukan kesalahan dan tidak selamanya benar.
Pertama-tama, kita bisa mendapatkan gambaran besar dari
sebuah buku dan menarik kesimpulan dan mencocokan dengan kebutuhan kita.
Berikut beberapa langkah untuk meninjau sebuah buku;
1. Baca Kaver Depan
2. Baca Kaver Belakang
3. Baca Daftar isi
4. Buat Kesimpulan
5. Mengelompokkan buku
6. Apakah sesuai dengan kebutuhan
7. Membuat tujuan Membaca
Setelah melakukan point satu sampai tiga, kita mestinya bisa
memiliki gambaran apa yang bisa kita dapatkan dari buku tersebut. Kita sudah
bisa membuat kesimpulan sementara dari ketiga point pertama tadi. Nah, jika
pilihan buku banyak, kita bisa mengelompokan buku-buku tersebut dan memilih
salah satu diantaranya dengan membandingkan daftar isi yang terkandung di
dalamnya. Apakah isinya sudah sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau belum?
Setelah itu, kita bisa tahu buku apa yang layak kita bawa.
3 Jenis Buku dengan Perlakuan yang Berbeda
Ada 3 kelompok buku menurut filsuf ternama di Inggris,
Francis Bacon, ada buku yang hanya perlu dicicip, ada buku yang perlu ditelan saja,
dan ada buku yang harus dikunyah dan cerna. Maksudnya bagaimana? Buku yang
perlu dicicip adalah buku-buku yang tidak perlu kita baca semuanya. Hanya
dengan membaca sebagian dari buku itu saja kita sudah bisa mengetahui isi buku
dengan baik, memahami dengan baik.
Buku yang ditelan adalah buku yang tidak memerlukan usaha,
analisa yang terlalu mendalam untuk memahami isi bukunya. Biasanya ini adalah
buku yang merupakan bidang yang kita geluti. Misalnya seorang akuntan membaca
buku akuntansi, ini adalah buku yang umumnya masuk kategori buku yang ditelan.
Buku yang harus dikunyah dan cerna artinya buku yang
membutuhkan usaha ekstra, analisa yang lebih banyak untuk membaca. Misalnya
seorang akuntan membaca buku tentang dunia pikiran. Atau seorang akuntan yang
ingin mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku akuntan yang lebih rumit.
Umumnya buku kelompok ini adalah buku-buku teknis.
Pengelompokkan buku ini bergantung pada minat, pengetahuan
sebelumnya dan juga pengalaman seseorang. Bisa saja buku yang harus penulis
kunyah dan cerna bagi pembaca adalah buku yang dicicip saja. Setiap kelompok
buku mengharuskan kita memberikan energi dan waktu yang berbeda.
Tahap selanjutnya adalah apakah buku itu sesuai dengan
kebutuhan saat ini? Jika ya, maka belilah buku tersebut. Jika belum atau tidak,
kita bisa menunda untuk membelinya. Dengan begitu, prioritas membaca menjadi
lebih sederhana dan juga mengurangi kemungkinan buku yang semakin hari semakin
menumpuk. Jika ini terjadi, akan menjadi beban emosi yang akan mempengaruhi kebiasaan
kita membaca.
No comments:
Post a Comment