30 Nov 2017

Kebiasaan

Disuatu sore seorang ayah mengajak anak remajanya yang agak nakal dan mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk untuk berjalan-jalan dihutan sekitar perkebunan mereka.

"Engkau melihat pohon itu? Cobalah engkau mencabutnya," kata sang Ayah sambil menunjuk pada salah satu pohon kecil dipinggir hutan.

Dengan segera anak remaja itu berlari dengan satu tangan saja mencabut pohon kecil itu.
Mereka terus berjalan dan kali ini sang ayah menunjuk sebuah sebuah pohon yang sudah agak besar . "Sekarang coba cabut pohon itu.

Dengan segera pula si anak remaja mencabut pohon itu, tetapi kali ini tidak dengan satu tangan. Ia harus mencabutnya dengan kedua tangannya.

Setelah berjalan beberapa langkah lagi sang Ayah menunjuk sebuah pohon cemara yang cukup besar. "Sekarang Ayah mau engkau mencabut pohon itu."

Dengan kaget anak remaja itu menjawab, "Yang benar saja Ayah, itu kan besar dengan seluruh kekuatanku pun aku tak dapat mencabutnya. Pohon itu hanya dapat ditebang dengan Buldozer.”

"Benar katamu," jawab sang Ayah.

 Mereka kemudian duduk berdua dipinggir Hutan.

"Sekarang dengar," kata sang Ayah memulai pelajarannya. “Sesuatu yang belum terlalu lama dibiarkan, masih bisa dihilangkan dengan mudah. Seperti ketika engkau mencabut pohon kecil tadi dengan satu tanganmu. Tetapi kebiasaan yang sudah agak lama dibiarkan, masih bisa dihilangkan tetapi dengan usaha dan kerja keras, seperti ketika engkau mencabut pohon kedua dengan kedua tanganmu.”

“Sedangkan kebiasaan yang sudah mendarah daging karena sudah dibiasakan dan dipelihara, akan sangat sulit menghilangkannya kecuali dengan pertolongan Allah Subhanahu wata'ala Maka belajarlah segera membuang hal-hal yang buruk dari sekarang. Jika kau selalu menyepelekan keburukan, maka itu akan menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka sulit untuk merubahnya.”

***
Sahabat, banyak hal yang merupakan kebiasaan buruk. Kita tahu hal itu tidak benar tetapi kita membiasakan diri melakukannya tanpa merasa berdosa.

Kita tahu hal itu tidak benar tetapi kita membiasakan diri melakukannya tanpa merasa berdosa. Kebohongan, ketidakjujuran, kesombongan, kedengkian, kemalasan, perselisihan, judi, mabuk-mabukan, perzinahan dan lain-lain. Semakin lama kebiasaan itu akan tumbuh dengan suburnya sehingga kita sulit menghilangkannya.

Hanya diri kita saja yang tahu kebiasaan buruk apa yang sedang kita biarkan bertumbuh didalam diri kita saat ini. Jangan biarkan sampai berakar. Sebaliknya, biasakanlah diri kita melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan terpuji. Jika kita membiasakan diri dengan hal-hal ini, maka kita akan melihat betapa itu akan bertumbuh dengan subur, berakar dengan kuat dan berbuah lebat. 
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment