2 Oct 2017

Inilah 7 Alasan Orang Mau Beli Buku

Jujur, saya paling suka mengoleksi berbagai macam jenis buku. Dari mulai buku agama, motivasi, sastra, fiksi remaja, fiksi adult, bahkan buku anak-anak pun saya lahap. Dan saya baru tahu bahwa saya terserang bibliomania akut setelah sadar di notebook sudah ada ratusan ebook, belum lagi koleksi buku-buku lama yang saya simpan di rumah orang tua. Soal buku yang terpampang di rak pribadi jangan ditanya deh. (ehm, boleh kan saya nyombong dikit. Hehe)


 Dan kegilaan saya dalam membaca semakin menjadi-jadi setelah saya mengenal aplikasi ipusnas yang menyediakan puluhan ribu ebook yang gratis diakses. Eh, kok jadi ngiklan ya. Hehe.

Omong-omong, ngobrolin masalah buku nih ya. Setidaknya saya sudah bikin sebuah survey (ceileh bahasanya) kecil-kecilan. Saya membuat satu pertanyaan penting yang harus saya tahu dengan lebih detail; kenapa seseorang rela membeli buku? Setidaknya ada 7 alasan kenapa orang mau dan rela beli buku.

1. Murni keinginan pribadi

Seseorang yang suka membaca novel Tere Liye tentu akan sangat rela merogoh kocek untuk membeli karya-karyanya. Tanpa dipaksa, diintervensi, bahkan diancam pun kamu akan berusaha mendapatkan buku dari penulis favorite kamu. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang suka baca buku sejarah, ekonomi, biografi, keagamaan, dan lain-lain. Membeli buku karena keinginan pribadi biasanya akan menimbulkan rasa kepuasaan dan kesyukuran tersendiri. Buku itu akan dijaga dengan baik, disampul, dirawat, dan disayang .

2. Tuntutan peran

Tidak jarang kita membeli buku karena tuntutan peran. Misalkan orang yang kuliah di fakultas sastra pasti bacanya buku-buku sastra. Pastinya dia harus memiliki kamus dan buku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) atau yang sekarang bertransformasi menjadi EBI (Ejaan Bahasa Indonesia). Karena buku tersebut sangat saya butuhkan untuk menunjang perkuliahan.

Pun bagi para siswa yang membeli buku-buku pelajaran sesuai dengan kelas dan semester mereka di sekolah.

3. Korban iklan

Iklan buku biasanya tidak ditampilkan secara langsung layaknya iklan produk lain. Sering kali promosi buku diselipkan dalam cuplikan film, video, atau hal-hal lain yang tengah booming. Meskipun memang ada beberapa buku yang diiklankan di reklame, surat kabar, maupun talkshow di televisi. Dampak iklan pun kerap berhasil memengaruhi keinginan konsumen. Tergoda oleh iklan sebuah buku yang teramat membuai namun ketika buku sudah di tangan, ketika covernya dibuka, dan saat kata demi kata mulai terbaca, kok nggak sesuai ekspektasi hehe.

4. Tergantung mood

Seseorang yang tengah patah hati akan sangat gampang membeli buku-buku yang judulnya sesuai di hati mereka. Hal ini juga terjadi pada orang-orang yang tengah membutuhkan semangat. Buku-buku motivasi menjadi prioritas yang mereka butuhkan. So, mood seseorang terkadang bisa kita lihat dari buku apa yang ia beli.

5. Diberikan ke orang tercinta

Kadang kita sering membeli buku bukan untuk kita pribadi tapi buat orang lain. Bisa orangtua, adik, kakak, guru, sahabat, hingga pasangan. Ketika membeli buku dengan tujuan dijadikan sebagai hadiah untuk orang tercinta, jangan pernah abai dalam memperhatikan buku apa yang hendak kamu beli. Kalau adikmu masih SD belikan saja KKPK (kecil-kecil punya karya) atau komik-komik yang bisa merangsang kegemaran membacanya. Kalau orangtuamu suka buku agama jangan belikan novel thriller.

6. Buku diskonan

Jujur aja ya, ini nih yang paling  demen. Apalagi kalo udah musim pameran kayak IBF atau IIBF. Tau-tau kantong udah kempes saking nafsunya beli buku.

7. Tertarik dengan cover yang cantik

Kadang kesengsem juga liat cover yang cantik dan keren. Memang sih bagus dan tidak bagusnya sebuah buku tidak selalu diukur dari bagusnya cover buku itu. Sebagaimana kata pepatah, Don’t judge a book by it’s cover, memang benar adanya. Tapi tetap aja cover punya daya tarik tersendiri.

Kadang pernah saya kecele. Pas buka isinya ternyata ceritanya biasa-biasa aja. Cuman menang di covernya doang.

Itulah beberapa alasan seseorang membeli buku. Tentu masih banyak alasan lain yang belum saya tuliskan di sini, karena pengalaman masing-masing orang pastinya berbeda. Namun yang patut kita cermati adalah membeli buku sama sekali tidak ada ruginya. Karena buku adalah jendela dunia. Membuka buku berarti membuka jendela dunia. Membaca buku artinya membaca dunia dan seisinya.
Nah, gimana pendapat kamu-kamu?
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment