Urang Sunda itu memang unik. Nggak percaya? Simak deh pemaparan Husni-Magz kali ini. Secara kang admin juga orang sunda tulen. Cekidot!
1. Nama urang Sunda umumnya mengalami pengulangan
Dede, Dadan, Yaya, Yana Mulyana, Yuni Wahyuni, adalah
beberapa contoh nama khas orang sunda yang ternyata masih eksis sampai
sekarang. Belum ada penelitian, sih, kenapa urang Sunda senang memberi nama
pengulangan seperti itu.
2. Urang Sunda nggak bisa membedakan pengucapan P, F dan V
“Siapa bilang orang sunda tidak bisa mengucapkan huruf F.
Itu PITNAH.”
Nah, mitos yang berkembang katanya orang sunda nggak bisa
melafalkan huruf F atau V. iya juga sih, sebagian orang udah pada betah sama
huruf P. pengalaman aku sendiri, ketika ngaji iqro dulu, aku sama temen-temen
sering ditegur karena melafalkan huruf arab FA dengan PA. Tapi menurutku, mitos
ini nggak bener sama sekali, karena nyatanya, orang sunda pintar melafalkannya,
terutama saat membaca al-quran.
Hanya saja ketika sedang bercakap-cakap memang kadang
tertukar antara p dan f.
3. Urang Sunda bisa mengucapkan akhiran D dan G dengan sangat
jelas
Bagi yang bukan urang Sunda, coba ucapkan kata-kata berikut
in: UNPAD dan HILEUD (ulat). Pasti kamu mengucapkan akhiran D menjadi T,
sehingga pengucapannya adalah UNPAT dan HILEUT. Ya ‘kan?
Sekarang coba ucapkan BELEGUG (tidak tahu sopan santun) dan
GABRUG (terkam). Pasti pengucapan kamu adalah BELEGUK dan GABRUK. Dengan kata
lain, orang non-Sunda otomatis mengucapkan huruf G menjadi K. Sementara, urang
Sunda selalu mengucapkan huruf D dan G di akhir kata dengan sangat jelas. Kalau
nggak percaya, suruh temanmu yang urang Sunda untuk mengucapkannya.
4. Urang Sunda punya
intonasi bicara seperti menyanyi
Ketika urang Sunda berbicara, selalu ada intonasi yang
mengalun seperti nyanyian. Pertanyaan “Mau kemana?” aja bisa diucapkan dengan
sangat mengalun dan mengayun. Mungkin ini sebabnya banyak urang Sunda yang
akhirnya menjadi penyanyi #lah
5. Urang Sunda suka makan sayur dan makanan pedas
Untuk poin yang satu ini, saya setuju banget. Sejak kecil,
di meja makan saya selalu tersedia lalapan sayur mentah dan sambal. Bahkan saat
nggak ada lauk pauk pun, urang Sunda bisa makan dengan nasi putih panas,
lalapan dan sambal saja. Mungkin karena cuaca dataran Jawa Barat dingin, ya,
sehingga urang Sunda senang makan sambel supaya hot, gitu *maksa* Selain itu,
mereka terbiasa makan lalap mungkin karena ada banyak sayuran yang ditanam di
tanah Sunda.
6. Urang Sunda punya pembendaharan kata yang sangat banyak
Saat masih duduk di bangku sekolah, pelajaran bahasa Sunda
adalah pelajaran yang menurut saya sangat sulit. Soalnya kosakatanya banyak
banget! Sebagai contoh, dalam bahasa Sunda, kata “makan” bisa diterjemahkan
menjadi 1) tuang, 2) emam, 3) dahar, 4) lelebok, 5) nyatu dan banyak lainnya.
Artinya sama-sama “makan”, tetapi penggunaannya tergantung lawan bicara atau
konteks kalimatnya. Misalnya, kata “makan” ini mengacu kepada orang tua, teman
seumuran, atau binatang? Kalo kamu belajar bahasa sunda, siap-siap mabok deh. hehe
7. Urang Sunda suka menggunakan kata “mah”
Dalam bahasa Sunda, kata “mah” nggak ada artinya dan hanya
digunakan sebagai penekanan yang otomatis dipakai saat berbicara. Jadi kalau
nggak digunakan, nggak masalah dan nggak mengurangi makna kalimatnya. Hampir
sama dengan kata “sih” dalam percakapan orang Jakarta, lah.
Jadi misalnya, “Abdi mah teu terang,” artinya: “Saya, sih,
nggak tahu.”
8. Urang Sunda memiliki kosakata ajaib
Dalam bahasa Sunda, ada banyak kosakata ajaib yang susah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Apalagi bahasa Inggris! Contoh
kosakata ajaib tersebut adalah “buricak burinong” yang berarti “sesuatu yang
sangat gemerlapan”, atau “cungkelik cungkedang” yang artinya “susah untuk saya
terjemahkan, hanya bisa saya praktekkan.” Wakwaw!
No comments:
Post a Comment