Beberapa waktu yang lalu menemukan senarai tulisan indah
yang dihimpun oleh ustadz Salim A Fillah. Kepingan-kepingan mutiara yang keluar
dari mulut para generasi sahabat dan salaf yang diberkahi. Dan mereka berbicara
tentang zuhud.
Silakan disimak
---
Zuhud itu sikap, bukan keadaan. Zuhud yang paling utama adalah
zuhud yang disembunyikan.
Zuhud penguasa: tampilkan nikmat Allah kepada lainnya agar
mengilhami. Zuhud penguasa: jauhi kemewahan agar tiada yang tersakiti.
[ Ali bin Abi Thalib]
Yup, kadang ada yang beranggapan bahwa menilai seseorang
yang zuhud itu bisa dari pakaian yang dikenakan atau makanan yang masuk ke
perut.
Jika pakaiannya sangat sederhana bahkan kusam maka dia
zuhud, jika makanannya seadanya dan hanya untuk sekedar mengganjal perut, maka
bisa disebut zuhud.
Padahal tidak selalu seperti itu. Zuhud itu tentang sikap
kita terhadap dunia, bukan dengan keadaan yang ada pada diri kita.
Zuhud sejati adalah meninggalkan yang haram dan menjauhi
syubhat yang remang.[Ibnu Taimiyah]
Belum dikatakan zuhud jika seseorang masih tidak hati-hati
terhadap yang haram dan yang syubhat. Dia akan selalu memperhatikan kedua hal
tersebut.
Ia enggan pada dunia
dan dunia pun enggan padanya. Harta di tangannya, akhirat di hatinya.[ Abu
Bakar]
Tidak menjadikan dunia sebagai tujuan dan cita, tetapi dunia
menjadi sarana untuk lebih dekat kepada Allah.
Dia enggan pada dunia, tapi dunia bertekuk lutut merayu.
Banjir nikmat, tapi dia ikat dirinya pada teladan Nabi dan Abu Bakr.[Umar bin
Khatab]
Zuhud adalah makanan yang menegakkan punggungmu, pakaian
yang menutup auratmu dan rumah yang menyembunyikan tangis sujudmu.[Imam Ahmad]
Zuhud adalah segala kenikmatan yang bisa membuatmu
menyatakan yang benar tanpa takut; menolong yang lemah tanpa ragu.[Ibnu
Mubarok]
Zuhud itu menghiasi diri dengan syukur dan sabar, menghiasi
amal dengan ridha dan ikhlas, menghiasi sesama dengan cinta dan ukhuwah. []
No comments:
Post a Comment