16 Jul 2017

Keadilan


Allah memiliki sifat al-adl yang berarti Allah Yang Maha Adil. Allah menyukai keadilan dan menganjurkan untuk berbuat Adil. Maka, dengan menjalankan hukum Allah dan mencampakan hukum hasil pemikiran manusia, keadilan akan tegak. Karena hukum Allah bersumber dari Allah yang memiliki sifat Adil.

ياأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS. Annisa’ / 4 : 135)

Imam Ibnu Katsir berkata di dalam kitab tafsirnya," Allah memerintahkan kita agar menegakan keadilan, dan jangalah bergeming dari keadilan itu barang sedikit pun, jangan pula mereka mundur dari menegakan keadilan karena Allah, hanya karena celaan orang yang mencela, jangan pula dipengaruhi oleh sesuatu yang membuatnya berpaling dari keadilan. hendaknya saling membantu, bergotong royong, saling mendukung dan tolong menolong demi keadilan."

“Janganlah sekali-kali hawa nafsu dan fanatisme serta risiko dibenci orang lain memuat kalian meninggalkan keadilan dalam semua perkara dan urusan kalian. bahkan tetaplah kalian pada keadilan dalam keadaan bagaimana pun juga."

Dari pemaparan Ibnu katsir tersebut, kita hendaknya yakin bahwa mustahil hukum Allah melenceng dari Keadilan. Disamping Allah sendiri yang memerintahkan ummatnya untuk adil.
Beda dengan hukum manusia yang bisa dibeli, bisa diselewengkan karena kepentingan dan asas yang saling menguntungkan. Hukum buatan manusia penuh dengan kecacatan sehingga besar kemungkinan menyeleweng dari konsep keadilan.

Bahkan di dalam al-Quran sendiri Allah memerintahkan kita untuk bersikap Adil secara menyeluruh, termasuk bersikap adil terhadap orang yang kita benci sekalipun.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Maa-idah 8]

Ibnu Katsir berkata di dalam tafsirnya," Amalkanlah keadilan terhadap setiap orang, baik terhadap teman maupun musuh. karena sikap adilmu lebih dekat terhadap ketakwaan.”
Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang bisa menerapkan keadilan dalam kehidupan kita, bercermin dari sifat Allah yang Maha Adil. Dan tentunya keadilan bisa sempurna di muka bumi dengan tegaknya Hukum Allah yang menaungi semua umat manusia.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment