Jika ada diantara kita yang merasakan sempitnya dada karena
tidak adanya pertolongan Allah, maka hati-hatilah bahwa bisa jadi kita telah
jauh dari rahmat Allah; tersebab dosa-dosa yang telah menumpuk dan menghitamkan
hati kita.
Jika kita merasa jauh dari kebenaran, tersamarkannya yang
hak, dan dekatnya jiwa kepada yang batil, tidak terkabulnya doa, kesedihan yang
berkepanjangan, penghidupan yang sempit, maka waspadalah, Allah telah berpaling
dari hidup kita dan telah membiarkan kita terombang-ambing dalam kegelapan
hingga maut menjemput.
Jika kita tidak merasa nikmat ketika berzikir, kita tidak merasakan
kalam-kalam Allah yang meresap di hati kita, maka itulah tanda hati kita sudah
tertutup oleh noda-noda maksiat.
Pada suatu saat Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengisahkan,
“Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Apabila kemaksiatan telah merajalela di kalangan umatku maka Allah meratakan
azab kepada mereka semua dari sisi-Nya…’.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud ]
Maka waspadalah, bisa jadi musibah demi musibah, derita demi
derita yang menyambangi kita, adalah buah dari bungkamnya kita atas kemaksiatan
di sekitar kita.
“Telah dilaknat
orang-orang kafir dari kalangan Bani Isra’il melalui lisan Daud dan ‘Isa bin
Maryam, hal itu dikarenakan perbuatan maksiat yang mereka lakukan dan mereka
senantiasa melampaui batas. Mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang
dilakukan di antara mereka. Sungguh jelek apa yang telah mereka kerjakan itu.”
(QS. Al Ma’idah: 78)
No comments:
Post a Comment