Kadang kita
melihat masalah sebagai hambatan yang sangat menjengkelkan. Dengan masalah
segala keinginan yang kita harapkan menjadi tertunda atau bahkan tidak
tercapai. Dengan masalah juga kehidupan kita menjadi rumit dan menguras energy.
Baik pikiran ataupun energi badan.
Padahal yang
sebenarnya, hehidupan dan masalah adalah keniscayaan yang akan selalu ada. Seperti
adanya langit dan bumi.
Kita butuh
kerikil yang bertebaran di jalan supaya kita hati-hati.
Kita butuh
semak berduri supaya kita waspada dan tidak lengah
Kita butuh
persimpangan supaya bika bijaksana dalam memilih.
Kita juga
butuh petunjuk jalan supaya kita punya harapan tentang arah masa depan.
Hidup juga
butuh masalah supaya kita tahu bahwa kita punya kekuatan
Hidup juga
butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras dan
bertahan
Hidup butuh
air mata supaya kita bisa merendahkan diri dan tidak pongah dengan
keberhasilan.
Hidup butuh
dicela supaya kit tahu bagaimana cara menghargai, karena kita tahu bahwa dicela
itu menyakitkan.
Hidup butuh
tertawa dan tersenyum supaya kita mengucapkan syukur.
Hidup butuh
orang lain supaya kita tahu kita tidak sendiri.
Intinya,
masalah itu membuat kita dewasa dan bijak dalam kehidupan.
Kesabaran, kerja
keras, kasih sayang, kebijaksanaan dan harapan adalah hasil madrasah kehidupan
yang penuh dengan masalah. Jika ada orang yang merasa pesimis dan tidak
mempunyai harapan. Ia berarti kalah di medan tempur kehidupan dan tidak lulus
di sekolah kehidupan.
Jangan selesaikan
masalah dengan mengeluh, berkeluh kesah dan marah. Hadapi dan selesaikan dengan
sabar, syukur dan tersenyum.
Teruslah melangkah
walau mendapat rintangan. Jangan takut saat tiak ada tembok untuk bersandar
karena masih ada lantai untuk bersujud dan duduk.
Perbuatan yang
paling sempurna adalah perbuatan baik yang tidak terlihat namun dapat dirasakan
hingga jauh ke dalam relung hati.
Jangan menghitung
apa yang hilang, namun hitunglah apa yang tersisa. Jangan memikirkan apa yang
sudah kita keluarkan dan apa yang telah lenyap dari hidup kita. Tapi pikirkanlah
apa yang masih ada di dalam hidup kita.
Sekecil apa pun
penghasilan kita, pasti akan cukup bila digunakan untuk kebutuhan hidup.
Sebesar apa
pun penghasilan kita, pasti akan terasa kurang bila digunakan untuk gaya hidup.
Tidak selamanya
kata-kata yang indah itu benar, tapi tidak selamanya kata-kata yang menyakitkan
itu salah. Hidup itu terlalu singkat dan sederhana. Maka lepaskan dan abaikan
mereka yang menyakiti kita, sayangi mereka yang peduli terhadap kita dan
berjuanglah untuk mereka yang sangat berarti dalam kehiudpan kita.
No comments:
Post a Comment